Menulis Adalah Seni Menyusun Kata

Bagi seorang bekas anak bahasa, menulis tentu saja menjadi seni tersendiri. Menulis adalah seni menyusun kata demi kata menjadi kalimat dan kalimat demi kalimat menjadi sebuah tulisan. Kata per kata yang kita tulis adalah representatif dari diri kita, cerminan diri kita. Seorang penulis yang mempunyai karakter tulisan yang kuat akan sangat mudah dikenali hanya lewat tulisannya. Sebagaimana seorang penyanyi yang lewat suara khasnya.

Menulis adalah cara kita berbicara lewat tulisan. Kita mengirim pesan-pesan yang ingin kita sampaikan kepada pembaca lewat tulisan kita. Aku ketika menulis satu tujuanku adalah bagaimana pembaca tulisanku dapat mendapatkan sesuatu baik itu ilmu, inspirasi, kesan, ataunpun sekadar tawa dan senyum.

Menulis juga menjadi caraku mengekspresikan diri. Aku ingin orang mengenaliku lewat tulisanku. Lantas, setelah itu semua, muncul sebuah pertanyaan, apa bangganya menulis dengan cara memplagiat? Apakah mengambil tulisan orang lain adalah hal yang tepat? Yang ingin aku sampaikan disini adalah jadilah diri sendiri lewat tulisan, teman-teman.

For an ex language student, writing is my own art. Writing is an art in arranging word to word becoming a sentence and sentence to sentence becoming a writing. The words we write are the representative and reflection for ourselves. A writer who has strong character will be easily known from his writing. It is similar as a singer who is known from his voice.

Writing is the way we speak through the writing. We can send the messages we want to say to the readers through our writing. When I write, my purpose is how the readers can get something such as the knowledge, inspiration, impression, or even just a laugh and smile.

Writing also becomes my way to express myself. I want people to know me through my writing. Indeed, after that's all, is doing plagiarism a pride? Is taking someone else's writing a right choice? That I want to say is be yourself through your writing, guys.