Aircraft N219, Karya Anak Bangsa Successful Mengangkasa / Pesawat N219, Karya Anak Bangsa Sukses Mengangkasa

in #information7 years ago (edited)

()

ENG

The Indonesian nation now has a reliable capability in the field of aerospace technology, especially aircraft for medium-haul routes and pioneers.

The National Aeronautics and Space Agency (LAPAN) said the success of the first prototype pilot test of the N219 aircraft registration number PK-XDT at Husein Sastranegara Airport, Bandung, West Java, became the momentum of the revival of Indonesia's research and technology.

"With the success of the inaugural flight test of N219 we can declare this the second technological revival day after (N250 aircraft)," said Head of LAPAN Thomas Djamaluddin while attending the inaugural prototype N219, in Bandung, Wednesday (16/08/2017).

The inaugural flight of N219 came a day before the 72nd anniversary of Indonesian independence. N219 is expected to fill the market of operators who fly pioneering routes at home and abroad, flight-based flights and other business aviation.

The market in this niche is quite as often allegedly some world mass media aviation there are about 500 units around the world.

The N219 model is expected to deal directly with de Havilland DHC-3 Otter, DHC-6 Twin Otter, Antonov An-28, Britten Norman Trislander, or CASA N-212 Aviocar.

Thomas Djamaluddin said, LAPAN and PT Dirgantara Indonesia began to coordinate for planning to make and design airplane turboprop N219 since 2014. Chronologically, the basic idea of ​​N219 design has been happening since 2011

"The year 2014 began to work great, when it was started and made N219 by making four aircraft with details for test flight and test on the ground," he said.

()

He said, former Head of LAPAN, Bambang Setiawan, always reminded him that N219 is not only limited to prototypes. In PT Dirgantara Indonesia is still stored prototype N250 named Gatot Kaca whose condition is now pathetic.

"Mr. Bambang keeps reminding me that this (N219) should really fly to not just a mere prototype.This is a passion for us," he said.

He further said LAPAN plans to develop the N219 up to amphibious version so the plane can land on a small island.

"We want this for small islands so close connectivity, we will develop the amphibious version so that it can land on a small island with no foundation, it can land on the beach," he said.

On Wednesday, August 16, 2017 at around 09.00 WIB, the Head of LAPAN witnessed the successful pilot of the first prototype of N219 prototypes designed and designed by PT DI and LAPAN at the Airport Runway Husein Sastranegara Bandung.

The first N219 aircraft prototype made by the nation's children flew premiere after obtaining the Certificate of Airworthiness from the Directorate of Air Service and Operation (DKUPPU) of the Ministry of Transportation. N219 is a passenger plane of 19 passenger capacity, technologically Avionics, to be operated to meet the needs of people in remote areas.

LAPAN party is proud because the work of N219 aircraft is done entirely by Indonesian technicians. Flight test N219 aircraft is piloted by Captain Esther Gayatri. (Ant)
source

IND

Bangsa Indonesia saat ini sudah memiliki kemampuan yang andal di bidang teknologi dirgantara khususnya pesawat untuk rute jarak menengah dan perintis.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan keberhasilan uji terbang perdana purwarupa pertama pesawat terbang N219 nomor registrasi PK-XDT di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, menjadi momentum kebangkitan riset dan teknologi Indonesia.

"Dengan keberhasilan uji penerbangan perdana N219 ini kita bisa nyatakan ini hari kebangkitan teknologi kedua setelah (pesawat N250)," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin saat menghadiri terbang perdana purwarupa N219, di Bandung, Rabu (16/08/2017).

Penerbangan perdana N219 itu terjadi sehari sebelum peringatan 72 tahun kemerdekaan Indonesia. N219 diharapkan bisa mengisi pasar operator yang menerbangi rute-rute perintis di dalam dan luar negeri, penerbangan sewa dan penerbangan berbasis bisnis lain.

Pasar di ceruk ini cukup seperti kerap disinyalir beberapa media massa aviasi dunia ada sekitar 500 unit di seluruh dunia.

Model N219 diperkirakan akan berhadapan langsung dengan de Havilland DHC-3 Otter, DHC-6 Twin Otter, Antonov An-28, Britten Norman Trislander, atau CASA N-212 Aviocar.

Thomas Djamaluddin menuturkan, LAPAN dan PT Dirgantara Indonesia mulai berkoordinasi untuk perencanaan membuat dan merancang pesawat terbang turboprop N219 sejak 2014. Secara kronologi, ide dasar rancang bangun N219 ini telah terjadi sejak 2011

"Tahun 2014 mulai kerja besar. Waktu itu mulai dibuatkan dan ditetapkan N219 dengan membuat empat pesawat dengan rincian untuk uji terbang dan uji coba di darat," kata dia.

Ia menuturkan, mantan Kepala LAPAN, Bambang Setiawan, selalu mengingatkan dia agar N219 tidak hanya sebatas purwarupa. Di PT Dirgantara Indonesia masih tersimpan purwarupa N250 yang diberi nama Gatot Kaca yang kondisinya kini mengenaskan.

"Pak Bambang terus mengingatkan saya ini (N219) ini harus benar-benar sampai terbang jangan cuma sebatas prototype semata. Ini yang jadi semangat bagi kami," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan LAPAN berencana akan mengembangkan N219 hingga versi amfibi agar pesawat ini bisa mendarat di pulau kecil.

"Kami ingin ini untuk pulau-pulau kecil jadi konektivitas yang jaraknya dekat. N219 ini akan kami kembangkan versi amfibinya supaya bisa mendarat di pulau kecil yang tak ada landasannya, bisa mendarat di pantai," kata dia.

Pada Rabu, 16 Agustus 2017 sekitar pukul 09.00 WIB, Kepala LAPAN menyaksikan langsung keberhasilan uji coba penerbangan perdana purwarupa pertama N219 yang digagas dan dirancang oleh PT DI dan LAPAN di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Purwarupa pesawat pertama N219 hasil karya anak bangsa ini terbang perdana setelah mendapatkan Certificate of Airworthiness dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan. N219 merupakan pesawat penumpang kapasitas 19 penumpang, berteknologi Avionik, untuk dioperasikan memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah terpencil.

Pihak LAPAN bangga karena pengerjaan pesawat N219 seluruhnya dilakukan oleh teknisi Indonesia. Uji coba terbang pesawat N219 ini dikemudikan oleh Captain Esther Gayatri. (ant)
sumber

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.12
JST 0.028
BTC 63764.77
ETH 3430.37
USDT 1.00
SBD 2.53