Perjalanan 3 Hari ke Alam Gaib (Kisah Nyata) 9 April 2013 12:30 Diperbarui: 13 Juli 2015 16:03 90921 3 2/3 Days Trip to the Unseen Realm (Real Story)

in #indonesiakisah6 years ago (edited)


https://www.kompasiana.com/jumariharyadi/55291c316ea834d5538b458a/perjalanan-3-hari-ke-alam-gaib-kisah-nyata

Perjalanan 3 Hari ke Alam Gaib (Kisah Nyata)
9 April 2013 12:30 Diperbarui: 13 Juli 2015 16:03 90921 3 2
Perjalanan 3 Hari ke Alam Gaib (Kisah Nyata)
1365485229278149728

[caption id="attachment_253743" align="aligncenter" width="750" caption="Kuburan (Ilustrasi)"][/caption]

Oleh : Jumari Haryadi

Padang pasir itu begitu luas, bagai tak berujung. Sementara itu langit tampak tertutup kabut tipis, sehingga tidak satupun sinar matahari yang mampu menembusnya. Sepanjang jarak memandang, hanya deburan pasir dan awan tipis yang terlihat. Tidak ada orang lain disana, kecuali seorang pemuda yang sedang kebingungan, berpakaian serba putih, seperti pakaian ihram yang dikenakan bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji.

Pria berperawakan kurus tanpa kumis dan jenggot yang masih muda itu terlihat begitu tampan. Wajahnya sangat teduh dan enak dipandang. Sorot matanya lembut, bersih dan bersinar bagaikan kaca yang tembus pandang. Ketika dia mencoba menoleh ke kiri, dirinya sedikit terkejut karena melihat seorang pria bertubuh besar, berkulit hitam, bermata besar dengan warna merah menyala, seperti bara api neraka dan berpakaian jubah hitam dengan wajah yang sangat menyeramkan.

Pemuda berpakaian ihram itu mundur beberapa langkah ke belakang. Langkahnya terhenti ketika menyentuh sesuatu yang begitu lembut dan wangi, bak bunga kesturi. Ketika dia mencoba melihat ke belakang, kembali dia terkejut karena melihat sosok pria tua bertubuh besar, berkumis dan janggut putih sepanjang dada, berpakaian serba putih dengan wajah yang sangat nyaman dipandang, berlawanan dengan pria yang dilihat sebelumnya.

Suasana masih hening, tidak ada percakapan diantara mereka bertiga. Anehnya, perasaan pemuda itu menjadi sedikit tenang setelah melihat pria tua berjanggut putih tersebut. Kedua sosok pria besar misterius tersebut lalu dengan isyarat tangannya mengajak pemuda itu agar berjalan mengikutinya. Bagai kerbau di cocok hidung, pemuda itu spontan mengikuti saja langkah kedua pria yang ada di samping kiri dan kanannya tersebut.

Setelah berjalan beberapa saat, sampailah ketiganya disebuah jalan yang bercabang. Ketiganya lalu berhenti sesaat. Pria yang bertubuh tegap yang berpakaian serba hitam mengajak pemuda itu untuk berbelok ke arah kiri. Pemuda itu tidak bisa menolak kecuali hanya menurut saja dan mengikutinya. Beberapa saat kemudian udara terasa semakin panas. Tiba-tiba kabut tipis yang ada didepan mereka terbuka lebar dan terlihatlah pemandangan tragis yang sangat memilukan dan belum pernah dilihat oleh pemuda itu sebelumnya. Bara api yang sangat besar menyala dimana-mana. Dalam kobaran api itu terlihat banyak orang yang sedang disiksa dengan berbagai adegan yang menyayat hati. Ada orang yang sedang disiram timah panas yang mendidih, ada juga pria yang dipotong kemaluannya. Ada wanita yang duburnya ditusuk besi panas, seperti orang yang sedang di sate. Suara teriakan minta tolong, tangisan, rintihan bercampur menjadi satu. Pokoknya suasana pemandangan yang terlihat begitu menyeramkan, membuat pemuda itu menggigil ketakutan.

Pria hitam berwajah seram itu lalu menjelaskan kepada pemuda itu mengapa mereka disiksa sedemikian rupa. Mereka semua adalah orang-orang yang ingkar dengan perintah Allah SWT. Dia berpesan pada pemuda itu agar orang-orang tidak melakukan perbuatan buruk seperti yang dilakukan mereka yang tengah disiksa itu sebelumnya. Setelah memberi penjelasan panjang lebar, mereka kembali ketempat semula di persimpangan. Disana terlihat pria berjenggot panjang dan berbaju serba putih itu masih menunggu.

Kini giliran pria tua berwajah teduh yang sangat kharismatik itu yang mengajak pemuda itu berjalan ke arah kanan. Lambat laun udara yang ada disekitarnya terasa semakin sejuk. Tercium aroma wangi yang sangat enak sekali dan belum pernah dirasakan pemuda itu sebelumnya. Tiba-tiba kabut yang ada dihadapan mereka terurai secara ajaib. Tampaklah sebuah pemandangan indah yang sangat menakjubkan. Sepanjang mata memandang tampak rumah yang sangat bagus sekali dengan arsitektur yang unik dan belum pernah dilihatnya. Setiap rumah memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dengan dikelilingi taman-taman yang indah.

Setiap rumah dihuni seorang wanita cantik bak bidadari dengan pakaian indah dan senyuman yang menawan. Salah seorang wanita cantik yang menghuni salah satu rumah disana tampak menyapa dengan melambaikan tangannya ke arah pemuda itu sambil tersenyum, seolah sudah mengenal sebelumnya. Pemuda itu bingung, lalu membalas melambaikan tangannya kearah wanita itu. Baru saja pemuda itu mau bertanya ke pria tua yang ada disebelahnya, pria itu sudah menjelaskan bahwa wanita itu adalah istrinya. Pemuda itu masih bingung karena dia merasa masih bujangan. Tapi dia tidak bertanya lebih lanjut kecuali masih terpesona dengan suasana yang dialaminya.

Sambil berjalan-jalan menikmati suasana di kompleks perumahan super mewah tersebut, sang pria tua terus menjelaskan tentang ganjaran bagi setiap orang muslim yang taat menjalankan perintah Allah SWT. Setelah menjelaskan panjang lebar, mereka kembali ketempat semua yaitu dipersimpangan jalan.

Kedua pria misterius itu lalu menjelaskan kepada pemuda itu bahwa belum saatnya dia berada disini. Dia harus kembali ketempatnya semula. Pemuda itu diminta kembali menyusuri jalan sebelumnya dan dilarang untuk menoleh kebelakang. Saat sedang berjalan tersebut, sayup-sayup terdengat suara orang yang memanggil namanya. Suara itu semakin lama semakin jelas, sehingga menggoda dirinya untuk menoleh ke belakang. Tapi dia kembali teringat pesan kedua pria misterius itu agar jangan menoleh kebelakang. Pemuda itu lalu behenti sejenak dan sempat bingung untuk beberapa saat. Kemudian dia menengadahkan tangannya ke langit, berdoa kepada Allah SWT agar dirinya diberi petunjuk. Akhirnya hatinya bulat untuk terus berjalan tanpa menoleh kebelakang. Langkahnya semakin lama semakin cepat, sehingga tanpa disadarinya kakinya tersandung sesuatu yang menyebabkan dirinya jatuh terpelungkup.

Pemuda itu berusaha bangun sambil mengusap matanya yang berlumuran tanah. Ketika matanya dibuka, kembali dia terkejut bukan kepalang. Betapa tidak, kini dirinya tidak lagi memakai pakaian ihram, melainkan memakai baju kaos berwarna merah dan celana jeans butut. Ternyata dirinya tengah berada ditengah pemakanan dan sedang berdiri diatas gundukan tanah berwarna merah. Dihadapannya samar-samar terlihat sebuah papan nisan bertuliskan namanya “Rakhmat, Lahir 17 Mei 1978, Wafat, 25 Juli 1998”.

Suasana ditengah kuburan itu cukup gelap, hanya terbantu sinar bulan yang kebetulan bersinar di malam itu. Antara percaya dan tidak percaya Rakhmat berjalan gontai keluar dari pemakaman tersebut. Dia masih bingung mengapa dirinya berada diatas makamnya sendiri. Berkali-kali dicubit pipinya sendiri untuk meyakinkan apakah dirinya masih hidup atau sudah mati. Setiap kali dicubit, dia merasa kesakitan. Kini dia semakin yakin kalau dirinya memang masih hidup, namun dia belum menyadari sepenuhnya apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya.

Pemuda berperawakan kecil itu terus menyusuri jalan desa menuju ke rumahnya. Ditengah perjalanan turun hujan gerimis. Ketika mulai memasuki desanya, suasana terasa sepi. Tidak ada orang yang lalu lalang. Semua pintu rumah terlihat terkunci rapat. Beberapa saat kemudian rumahnya mulai terlihat. Sayup-sayup terdengar suara orang sedang tahlilan. Dia bergegas ingin segera sampai ke rumahnya.

Ketika pemuda itu berada di depan pintu rumahnya, semua orang yang sedang tahlilan sontak terkejut. Suasana menjadi gaduh. Semua orang berlarian tunggang langgang, kecuali beberapa kerabat dan seorang ustad yang tadi memimpin tahlilan. Didekatinya Rakhmat yang masih terpana di depan pintu rumahnya, lalu dipegang kedua jempolnya sambil mulutnya komat kamit membaca ayat suci Al-Qur’an.

Setelah merasa yakin, ustad itu lalu mengatakan kalau makhluk yang datang tersebut bukan hantu, melainkan memang Rakhmat, seorang pemuda alim dan rajin menjalankan ibadah yang meninggal tiga hari yang lalu. Perlahan-lahan masyarakat yang kabur tadi kembali datang dengan masa yang lebih banyak.

Dibawah bimbingan pak Ustad, Rakhmat menceritakan semua pengalamannya. Anehnya, pakaian yang dikenakan Rakhmat sekarang adalah pakaian yang dipakainya ketika dia meninggal. Pakaian tersebut menghilang entah kemana sejak kematiannya. Keanehan lainnya adalah ketika makam Rakhmat digali, ternyata isinya kosong dan tidak ada tanda-tanda kalau makam tersebut pernah dibongkar sebelumnya.

Kini Rakhmat telah menemukan jodohnya, seorang wanita cantik dan soleha yang wajahnya mirip dengan wanita cantik yang ditemuinya di alam gaib. Dia sudah memiliki tiga orang anak dan hidup bahagia dengan bekerja sebagai guru agama di salah satu kota di Lampung.


Catatan : Kisah nyata tersebut penulis peroleh dari seorang teman dekat yang berasal dari Lampung. Nama yang ada dalam kisah diatas bukan nama sebenarnya melainkan nama samaran, demi menjaga privasi yang bersangkutan.

Translate English

9 April 2013 12:30 Updated: July 13, 2015 16:03 90921 3 2
3 Days Trip to the Unseen Realm (Real Story)
1365485229278149728

[caption id = "attachment_253743" align = "aligncenter" width = "750" caption = "Grave (Illustration)"] [/ caption]

By: Jumari Haryadi

The desert is so vast, endless. Meanwhile the sky seemed to be covered in a thin mist, so that none of the sunlight was able to penetrate it. As long as you look, only the sand and thin clouds can be seen. There was no one else there, except for a young man who was confused, dressed in white, like the ihram clothes worn for people who were performing the Hajj.

The skinny man with no mustache and young beard looked so handsome. His face is very shady and pleasing to the eye. His eyes were soft, clean and shining like a transparent glass. When he tried to turn to his left, he was a little surprised to see a large man, black, big-eyed with a bright red color, like a coals of hell and dressed in a black robe with a very creepy face.

The young man dressed in ihram retreated a few steps back. His steps stopped when he touched something so soft and fragrant, like musk flowers. When he tried to look back, he was again shocked to see a big, old man with a mustache and a white beard along his chest, dressed all in white with a face that was very comfortable to look at, contrary to the man he had seen before.

The atmosphere was still quiet, there was no conversation between the three of them. Surprisingly, the young man's feelings became a little calm after seeing the white bearded old man. Both of those mysterious big men then with their hand gestures invited the young man to walk along with him. Like a buffalo in the nose, the young man spontaneously followed the steps of the two men on the left and right sides.

After walking for a while, the three arrived at a branched road. All three then stopped for a moment. A well-built man dressed in black invited the young man to turn left. The young man cannot refuse unless he just obeys and follows him. A few moments later the air was getting hotter. Suddenly the thin mist in front of them opened wide and saw a tragic scene that was very heartbreaking and had never been seen by the young man before. Very large flames are burning everywhere. In the blaze, there were many people who were being tortured with various heartbreaking scenes. There are people who are doused with boiling hot lead, there are also men who cut their genitals. There are women whose anus is stabbed with hot iron, like someone who is sitting on a satay. Cries for help, cries, moans mixed together. Anyway the atmosphere of the scene that looked so scary, made the young man shiver in fear.

The scary black man then explained to the young man why they were tortured in such a way. All of them are people who deny the command of Allah. He told the young man not to do bad deeds like those who had been tortured before. After giving a lengthy explanation, they returned to their original place at the intersection. There was a man with a long beard and white shirt still waiting.

Now it was the turn of the very charismatic shady-faced old man who invited the young man to walk to the right. Gradually the air around it feels cooler. It smelled very good and had never been felt by the young man before. Suddenly the fog in front of them unraveled miraculously. Look at a beautiful scenery that is amazing. As far as the eye can see the house is very good with unique architecture and has never seen it. Each house has a different shape and size surrounded by beautiful gardens.

Every house is inhabited by a beautiful woman like an angel with beautiful clothes and a charming smile. One of the beautiful women who inhabited one of the houses there seemed to say hello by waving her hand towards the young man with a smile, as if she had known beforehand. The young man was confused, then replied waving his hand towards the woman. Just as the young man wanted to ask the old man next to him, the man had explained that the woman was his wife. The young man was still confused because he felt he was still single. But he did not ask further unless he was still fascinated by the atmosphere he experienced.

While taking a walk enjoying the atmosphere in the super-luxurious housing complex, the old man continues to explain the rewards for every Muslim who obeys the command of Al

Sort:  

Subhanalloh, Kehendak Alloh, atas kuasanya.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63744.49
ETH 2639.10
USDT 1.00
SBD 2.77