Bahagia itu sederhana (kontes) #bahagiaitusederhana2
Bahagia itu sederhana
Sesederhana embun pagi memeluk putik bunga
Lalu pergi lagi bersama siang
Untuk datang kembali esok pagi
Bahagia itu sederhana
Sesederhana ayah memandang anak perempuannya
Yang beranjak dewasa
Penuh bangga dan harapan
Bahagia itu sederhana
Sesederhana sebuah pujian untuk pembantu rumah tangga
Yang tidak banyak meminta
selalu bekerja ikhlas rasa walau gaji tak seberapa
Bahagia itu sederhana
Sesederhana senja yang selalu dinanti
Walau sesaat
Namun penuh arti
Bahagia itu sederhana
Sesederhana perasaan bunda
Sesudah memasak
Lalu dilahab oleh suami dan anak – anaknya
Bahagia itu sederhana
sesederhana perasaan nenek pejual sayuran
saat kita menawarkan dagangannya
walau dengan harga tak seberapa
Iya...Bahagia itu sederhana
Dan sangat sederhana
Sesederhana kebahagiaan guru sekolah dasar
Saat muridnya wisuda
Walau kadang kita sering lupa
oleh: Zulkarnen @zulacut
28 April 2018
Puisi ini lahir dari momen harian saya yang sering terjadi bagaimana saya lihat kadang dengan perlakuan kecil dari kita membuat orang lain sangat bahagia atau dengan suasana tertentu, saat pagi hari dan saat senja hari misalnya khususnya bagi saya sendiri saat - saat seperti itu sangat menyenangkan dan menentramkan.
Tulisan kecil ini saya tujukan sebagai sebuah partisipasi saya dalam rangka mengikuti kontes #bahagiaitusederhana 2 yang diadakan oleh mbak @anggreklestari yang ikut disponsori oleh bang @razack-pulo dan bang @amirtheawesome1, kontes yang menarik dan menambah minat menulis khususnya bagi peserta kontes.
Puisi ini juga saya tulis bertepatan dengan hari puisi nasional 28 April 2018. Terimakasih kepada steemians sekalian yang telah membacanya. semoga kita mampu memetik kebahagian - kebahagiaan dari momen sekecil apapun, seorang guru mengatakan
"biarlah seisi dunia tidak menganggapmu ada namun ada orang yang akan menganggapmu adalah dunianya. minimal keluarga kecil kita.
Salam literasi
@zulacut
Hehe.. Ikut juga bang ya..
ikut berbahagia...:-)