Passionate Writing For Student | Menularkan Semangat Menulis bagi Siswa

in #indonesia7 years ago (edited)

image
At the morning I was invited to give news writing training for high school students in Lhokseumawe City. The training takes place at the Sukma Bangsa Lhokseumawe Public Library which is comfortable and spacious. Apart from Sukma, the participants also came from SMA Negeri 6 and SMA Muhammadyah.

Children look enthusiastic about learning to write. The reason, they already have web and bulletin in their respective schools, but minus the manager. Therefore, they want to learn to write to then be able to fill the media in each school.

I am grateful to be given the opportunity to pass on the writing spirit for high school kids today. Previously, I also came to East Aceh, to spread the same spirit to the students of SMA Negeri 1 Idi, East Aceh. In addition, also to SMKN 1 Pantonlabu on the border of North Aceh and East Aceh.

image

I also feel it is important to teach them to write, because they live in the digital age. Their opportunity to share ideas, ideas and thoughts is easier for children from time to time than I was.
Therefore, the more competent they are in writing the easier it will be for them to share.

I also hope that in the future, their status in various social media will also be filled with various interesting ideas and ideas written in interesting language as well. Unlike most of the current status that tends to be 'alay' and not useful.

@zainalbakri

[Bahasa]

image

PAGI tadi saya diundang untuk memberi pelatihan menulis berita bagi siswa sekolah menengah atas di Kota Lhokseumawe. Pelatihan berlangsung di Perpustakaan SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe yang nyaman dan luas. Selain dari Sukma, peserta juga datang dari SMA Negeri 6 dan SMA Muhammadyah.

Anak-anak terlihat antusias belajar menulis. Alasannya, mereka sudah punya web dan buletin di sekolah masing-masing, tapi minus pengelola. Karenanya, mereka ingin belajar menulis untuk kemudian bisa mengisi media yang ada di sekolah masing-masing.

Saya bersyukur diberi kesempatan untuk menularkan semangat menulis bagi anak-anak SMA hari ini. Sebelumnya, saya juga datang sampai ke Aceh Timur, untuk menularkan semangat yang sama pada siswa-siswi SMA Negeri 1 Idi, Aceh Timur. Selain itu juga ke SMKN 1 Pantonlabu di perbatasan Aceh Utara dan Aceh Timur.

image

Saya juga merasa penting mengajarkan mereka menulis, karena mereka hidup di zaman digital. Kesempatan mereka untuk saling berbagi ide, gagasan dan pemikiran lebih mudah dilakukan anak-anak zaman sekrang dari pada zaman saya dulu.

Karena itu, semakin cakap mereka dalam menulis tentu akan semakin mudah pula bagi mereka untuk berbagi.

Saya juga berharap ke depan, status mereka di pelbagai media sosial juga akan diisi dengan beragam gagasan dan ide menarik yang ditulis dalam bahasa yang menarik pula. Tidak seperti sebagian besar status sekarang yang cenderung ‘alay’ dan tidak bermanfaat.

@zainalbakri

image

BZB.gif

telor.gif

Sort:  

Semoga anak anak yang mendapatkan pelatihan hari ini bisa memanfaatkan ilmunya untuk hal hal yang baik dalam rangka peningkatan kemampuan dan pengembangan diri. Amin.

Anak-anak terlihat antusias belajar menulis. Alasannya, mereka sudah punya web dan buletin di sekolah masing-masing, tapi minus pengelola. Karenanya, mereka ingin belajar menulis untuk kemudian bisa mengisi media yang ada di sekolah masing-masing.

Menulis adalah cara ampuh menyampaikan ide dan gagasan. Semoga akan lahir calon2 penulis handal dari Lhokseumawe.

benar sekali bang @ismadi melalui menulis gagasan mengalir sampai jauh

Semangat yang harus terus di pacu untuk generasi muda

siap bang @yusrizlahasbi demi anak bangsa akan kita upayakan setiap saat

Terkadang ada siswa yang mampu menulis namun dia tidak muncul kedepan. Saya pernah menemukan siswa saat mengajar disebuah sekolah swasta di ulee madon, siswa tersebut sering diam dan jarang mencari perhatian. Saat saya memberikan tugas jawabannya berwawasan dan tepat. namun, dia tidak mengekspos diri sendiri dengan sering maju kedepan atau tampil diri. Ini sangat disayangkan potensi yang dimilikinya.
Mungkin bapak @zainalbakri bisa membantu mereka disana dalam hal mengekspos diri mereka sehingga mereka tidak hanya mampu menulis akan tetapi mampu mengupload tulisan-tulisan mereka pada dunia seperti ikut menulis di koran atau majalah.
Salam hangat pak @zainalbakri

Banyak siswa yang seperti itu. Penyebabnya adalah rasa percaya diri yang belum tumbuh dalam kepribadiannya. Anak anak yang memiliki tingkah intelejensi tinggi belum tentu dibarengi dengan self confidence yang memadai.

Anak anak seperti ini butuh bimbingan lebih dari guru konseling di sekolahnya.

Semoga para guru anak anak itu lebih peka terhadap kondisi para murid. Sehingga mereka cepat merespons. Kasihan juga bila ada siswa yang cerdas secara intelektual namun kurang dalam kepribadian.

Itulah tugas seorang guru, mendidik dan harus mampu membaca karakter anak didik. Salam untuk guru-guru semua.

saya sependapat juga @said-nuruzzaman memang benar tidak semua murid yang terlihat cerdas secara akademik juga akan memiliki karakter yang kuat dalam kesehariannya. banyak dari mereka yang justru tampak 'dingin'. karenanya anak-anak seperti ini harus mendapat perhatian lebih. setiap sekolah sekarang ada guru BP atau guru konseling. bila didampingi terus, mereka akan tampil lebih percaya diri dan bisa menggali potensi dirinya lebih intens lagi.

terima kasih @said-nuruzzaman sudah meninggalkan pesan di artikel saya.

salam hangat.

Kadang anak-anak ada yang manja juga pak. Hehe. Kalau ada kita disamping baru dia mau nulis. Lebih-lebih yang ceweknya. Hahaha. Pengalaman pribadi ni pak.
Salam kembali untuk pak @zainalbakri

Pengabdian tanpa batas. Luar biasa semangat berbaginya bg @zainalbakri. Kalau ada ngisi lagi, ajak @enzasteem bg.

thanks @enzasteem saya siap ajak, tapi dan lain-lain jangan minta bagi ya heheheh

the morning I was invited to give news writing training for high school students in Lhokseumawe City. The training takes place at the Sukma Bangsa Lhokseumawe Public Library which is comfortable and spacious. Apart from Sukma, the participants also came from SMA Negeri 6 and SMA Muhammadyah.

Children look enthusiastic about learning to write. The reason, they already have web and bulletin in their respective schools, but minus the manager. Therefore, they want to learn to write to then be able to fill the media in each school.

Luar biasa @zainalbakrie semoga sukses selalu salam KSI. Dan semoga pelajar kita pintar menulis.

Luar biasa memang menyoe master.
Peu beutoi meunan bg @zainalbakri

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 65680.50
ETH 2657.30
USDT 1.00
SBD 2.88