Memberi Solusi untuk Papua, Jalan Mengakhiri Konflik

in #indonesia5 years ago (edited)


Source

Papua seakan menjadi persoalan yang tak pernah selesai bagi Indonesia. Isu tentang pelanggaran HAM, ekploitasi alam, daerah tertinggal, terus digunakan oleh banyak kelompok untuk menyudutkan Indonesia. Selain itu, beberapa orang dan lembaga di negara lain, sepertinya juga tak pernah lelah untuk menyorot Papaua. Mereka tentu saja menggunakan media sebagai alat propaganda dan penyebaran kampanye secara meluas.

Bahkan, negara tetangga Indonesia; Australia kerap menjadi pihak yang sering mengangkat tentang kasus ini. Karena itu, pihak pemerintah Indonesia juga sering menuding mereka ikut campur urusan dalam negeri Indonesia.

garis steemit.png

Pihak pemerintah Indonesia mengklaim, Indonesi telah memberikan perhatian yang serius untuk pengembangan Papua sejak lama. Hak otonomi untuk mengatur pemerintahan sendiri melalui status otonomi khusus adalah salah satu bentuknya.

Menurut saya, mudahnya isu Papua dimainkan pihak luar karena memang faktanya orang-orang asli Papua Barat yang merupakan etnis Melanesia, sangat berbeda dengan orang-orang Indonesia lainnya.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Belanda masih mempertahankan Papua. Namun pada 1963 terjadi kesepakatan antara Indonesia dan Belanda untuk memasukkan Papua ke dalam wilayah Indonesia.


Source

Hasil pemilihan pada tahun 1969, 1.025 penduduk Papua Barat juga memilih mendukung aneksasi Indonesia di bawah proses yang diawasi PBB. Kini wilayah Papua ini tidak agi disebut sebagai Provinsi Irian Jaya, namun telah menjadi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Saya melihat, masih eksisnya kelompok bersenjata yang ingin memerdekakan Papua dari Indonesia, menjadi salah satu faktor yang membuat Papua dilirik media dunia. Karena kondisi dan keselamatan masyarakat Papua, tentu saja menjadi hal yang penting untuk diberitakan dan menjadi informasi masyarakat regional dan bahkan dunia.


Source

Karena itu, saya melihat, dalam hal ini salah satu cara bagi pemerintah Indonesia untuk ‘mendiamkan’ para pihak yang sering nyinyir tentang Papua, adalah dengan menyelesaikan konflik bersenjata di sana.

Saya yakin, Indonesia mampu melakukan ini. Karena sebelumnya Indonesia telah menyelesaikan begitu banyak kisah pemberontakan yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh di daerah, seperti yang sekarang terjadi di Papua. Kasus konflik terakhir yang bisa diselesaikan di meja perundingan adalah Aceh.

Bila konflik bersenjata telah mereda, maka Indonesia pun bisa membangun Papua dengan lebih mudah. Membangun infrastrukutr dengan lebih cepat untuk membuat masyarkat Papua bisa menikmati manisnya kemerdekaan.

garis steemit.png

IMG-20190812-WA0020.jpg

Sort:  

Kenapa "Konlik" harus diakhiri Brader @zainalbakri apakah ianya sebangsa dengan "Konflik"? he he he

anneuk teuh. hanasi balah meunan beh

ha ha ha seri beh satu sama

that paloe droe neuh

Congratulations, your post has been selected by the @tys-project curator to get UPVOTE. Continue to share your content using the #actnearn tag. We are here to support great content creators on the ActnEarn platform. Learn more about @tys-project at this link.

PicsArt_07-17-03.16.05.png
If you are interested in supporting us, please delegate Steem Power through this link 25, 50, 100, 250, 500, 1,000, 2,500, 5,000, 10,000.

Untuk meminimalisir Korban dari pihak Masyarakat, sebaiknya Konflik tersebut segera diselesaikan Oleh Pemerintahan Pusat

Tulisan yang indah pak. Izin komentar pak.

Papua memiliki sdm dan sda yang luar biasa, mari kita ganti mindset kita bahwa papua pulau tertinggal. Papua telah maju dari dulu. hanya saja kita melihat papua dari satu sudut pandang saja. maju mundurnya suatu daerah tidak bisa dibanding dengan daerah lainnya. Papua maju dengan kultur, sosiologi dan antropolgi papua. bukan kultural, antropologi dan sosiologi jakarta ataupun daerah lainnya. infrastruktur tidak dapat dijadikan patokan utama dalam menilai maju atau tidaknya suatu daerah.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.13
JST 0.028
BTC 57709.05
ETH 3100.20
USDT 1.00
SBD 2.33