Aceh, Hukum Cambuk dan Sorotan Dunia

in #indonesia6 years ago (edited)


Sumber

Hukuman uqubat cambuk bagi pelanggar hukum syariat Islam di Aceh kembali menjadi topik pembicaraan hangat dalam dua pekan terakhir. Hal ini terkait rencana Pemerintah Aceh untuk memindahkan lokasi pelaksanaan hukuman cambuk tersebut ke ruang tertutup, seperti di LP.

Selama ini, sejak awal hukuman cambuk diberlakukan pada tahun 2005, lokasi eksekusi dilakukan di tempat terbuka hingga bisa disaksikan ribuan orang.

Kemarin misalnya, eksekusi cambuk terhadap sekelompok pasangan asmara dan para pekerja seks, dilaksanakan di halaman sebuah masjid di Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Lebih dari seribu orang, termasuk puluhan turis dari negara tetangga Malaysia, ikut menyaksikan eksekusi tersebut.

Para terhukum cambuk kali ini yang terdiri dari tiga pria dan lima wanita, dinyatakan bersalah melanggar hukum agama dengan menunjukkan kasih sayang di depan umum dan menjadi bagian dari layanan seksual secara online.

Aceh adalah satu-satunya provinsi di negara Indobesia – negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia – yang melaksanakan hukum Islam terkait beberapa pelanggaran seperti perjudian, minum alkohol hingga hubungan seks di luar nikah.


Sumber

Namun dalam dua tahun terakhir, pelaksanaan hukum cambuk di Aceh menjadi sorotan sejumlah kelompok yang menyaru dari kelompok pembela hak asasi. Mereka bahkan sampai melobi jajaran pemerintah pusat, seperti para menteri hingga presiden untuk menghentikan kasus pencambukan di Aceh.

Yang membuat saya heran, mengapa soal pelaksanaan hukum syariat agama Islam di Aceh dipersoalkan. Sejatinya, pelaksanaan hukum agama itu menjadi kewajiban bagi penganut agamat tersebut, tak boleh dicampuri atau dipertentangkan soal penerapannya. Lebih lagi, hukum ini hanya diberlakukan di Aceh, daerah yang sudah dikenal sebagai daerah masuknya Islam di nusantara sejak ratusan tahun silam.

Para kelompok yang menyaru sebagai pembela hak asasi sebaiknya fokus pada penyelamatan kaum etnis muslim Rohingya, yang terus menjadi korban pembantaian dan genosida di Myanmar.

@zainalbakri

Sort:  

Maaf bang saya ingin memandang dari sisi yang lain. Karena di Aceh tak punya even sepeti festival danau Toba atau lainnya maka bisa saja rasa penasaran orang luar dijadikan interest wisatawan heheh. Bahkan saya bayangkan akan ada website resmi tentang jadwal pelaksanaan uqubat. Kan lumayan bang kamar hotel jadi terisi minimal dua hari dan mereka pasti juga akan berwisata tsunami mumpung sedang berada di Aceh.
Maaf ini the other side heheh

hehe. ada gitu?

mantap postnya dan berkualitas slm persahabtn dr@fauzan11

Saya turut mendukung kanda @zainalbakri
Jangan sampai orang terus menerus mempersoalkan hukum di Aceh!
Aceh adalah negeri bersyari'at dan bermartabat, kita harus tegakkan itu.

betul @bangmimi ini bukan hanya tugas pemerintah Aceh untuk show up. tetapi kita juga. kita adalah Aceh dengan segala hak keistimewaan dan kekhususan yang tertuang dalam regulasi

Standar Ganda kaum munafukun dan kafiruun..,hukum Islam yg diterapkan untuk kemaslahatan orang Islam di persoalkan, pembunuhan di Palestina, Rakhine, Afrika dan tempat2 lain mereka diam kan... semoga kita tidak terkecoh dengan tipu daya mereka.

sepakat seribu persen @abughaisan83

Aceh selalu "seksi" di mata dunia Bang @zainalbakri.. 😂😂

i think so hehe

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63635.72
ETH 2597.20
USDT 1.00
SBD 2.91