Perhatian Khusus Presiden Jokowi Untuk Papua
Buku ini merupakan Hadiah dari Pak @ismadi yang juga Steemian)
Dalam buku tersebut ternyata Presiden Joko Widodo (dikenal dengan nama Jokowi) begitu luar biasa memberikan perhatian khusus ke wilayah Papua, yang terdiri dari dua provinsi di Papua dan Papua Barat. Wilayah ini telah mengalami pemberontakan gerilya tingkat rendah dari gerakan kemerdekaan Papua militan sejak 1969. Di bawah doktrin Trisakti nasionalis, kebijakan baru ini akan berfokus pada peningkatan kemampuan keamanan yang lebih besar di wilayah terluar yang rawan konflik di Indonesia, seperti di Papua.
Image Source
Kedua provinsi Papua secara signifikan memberikan kontribusi terhadap kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden 2014. Karena kepercayaan yang ditunjukkan orang Papua kepadanya, Jokowi telah menjadwalkan tiga kunjungan setahun ke wilayah tersebut, yang sebagian besar bersifat simbolis dengan tujuan untuk memenangkan hati orang-orang Papua. Kunjungan yang dijadwalkan pada tanggal 1 Mei 2015 bertepatan dengan ulang tahun integrasi Papua dengan Indonesia, yang oleh beberapa orang Papua menyebut 'hari aneksasi'. Penundaan perjalanan tersebut dilaporkan karena adanya perlawanan keras dari salah satu kelompok kriminal bersenjata, yang mengancam akan menyebarkan kekacauan jika presiden melanjutkan kunjungan tersebut.
Image Source
Jokowi menyadari bahwa Papua sangat strategis bagi Indonesia dan tidak mampu kehilangan wilayahnya, seperti yang terjadi di Timor-Leste pada tahun 1999. Papua adalah salah satu daerah terkaya di Indonesia yang memiliki sumber daya alam. Hutannya adalah yang terbesar di Indonesia, lebih dari 32 juta hektar, sementara 45 persen cadangan tembaga nasional berada di Papua. Ini juga memiliki nilai strategis yang sangat besar untuk pertahanan Indonesia. Persepsinya adalah penyangga terhadap gangguan luar negeri oleh negara-negara seperti Australia dan Amerika Serikat, yang telah meningkatkan kehadiran mereka di Pasifik Barat Daya, dan potensi intrusi dari utara, seperti kapal nelayan ilegal yang berasal dari Filipina.
Ancaman keamanan, ancaman yang diajukan oleh Kelompok Hukum Bersenjata semakin berkembang. Menurut data kepolisian daerah Papua, pada 2009-2014, ada 166 kasus kekerasan yang melibatkan kelompok tersebut. Ancaman umum terhadap perekonomian adalah pemerasan oleh KKB dana otonomi khusus yang disalurkan ke pemerintah daerah, terutama di daerah pegunungan seperti Puncak Jaya, Paniai, dan Ilaga.
Image Source
Ancaman dari kelompok separatis yang disebut Kelompok Tindak Pidana Politik sama, jika tidak lebih, mengkhawatirkan. Pihak berwenang melarang penggunaan lambang separatis, namun di Indonesia yang demokratis, semakin sulit untuk mengekang gerakan politik. Siaran pers ke media dan kegiatan keagamaan adalah metode yang paling umum digunakan oleh aktivis domestik. Tujuan utama mereka adalah untuk menciptakan momentum populer menuju kemerdekaan, sementara kelompok lobi luar negeri secara bersamaan berusaha untuk menghasilkan dukungan internasional bagi kaum separatis.
Image Source
Pemerintahan Jokowi telah berusaha menggabungkan dua strategi: membangun kesejahteraan dan membangun kehadiran militer. Jokowi berencana membangun tiga Jalan Tol Kelautan di Sorong, Jayapura, dan Merauke. Pemilihan Sorong sebagai lokasi pertama untuk fasilitas pelabuhan laut dalam dan pintu gerbang ke Papua memperkirakan akan mengurangi biaya pembangunan infrastruktur di wilayah ini. Pendekatan Jokowi yang lain adalah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia, termasuk di Papua, di Merauke dan Sorong, serta mengembangkan kawasan industri di Teluk Bintuni dan kawasan pariwisata di Raja Ampat.
Perluasan struktur militer teritorial ke wilayah ini akan menyertai langkah-langkah ekonomi ini. Angkatan Darat Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa pembentukan komando distrik militer (Kodam) di Manokwari, Papua Barat akan meningkat pada tahun 2015. Pangkalan perintah Armada Wilayah Timur akan bergeser ke Sorong. Militer juga berencana untuk membentuk Divisi Ketiga Komando Strategis Angkatan Darat serta Divisi Ketiga Komando Operasi Angkatan Udara di Sorong. Meskipun struktur teritorial telah dikritik karena berpotensi membawa kembali intervensi militer bergaya Orde Baru, namun ia berharap dapat membantu menjaga kedaulatan Indonesia atas wilayah yang bergolak.
Dalam setting asimetris ini, administrasi Jokowi sadar bahwa memenangkan hati penduduk setempat dan membangun ketahanan domestik adalah pendekatan yang paling penting. Untuk mencapai hal ini, sebuah program baru yang disebut serbuan teritorial atau 'invasi teritorial' harus diintensifkan. Meski namanya terdengar bermusuhan, inti dari program ini adalah untuk meningkatkan fungsi sosial militer dan untuk memperbaiki citranya di kalangan penduduk setempat.
Berbagai kementrian, seperti pertanian dan transportasi mengamankan tiga belas memorandum pemahaman. Berbagai proyek masyarakat untuk memberdayakan masyarakat setempat ditetapkan untuk dilaksanakan, yang dipimpin oleh Kodam bekerja sama dengan pemerintah daerah, instansi negara terkait, dan pemimpin berbagai kelompok etnis. Beberapa kegiatan sudah dilaksanakan seperti penanaman sawah pada awal 2015.
Kerusakan potensial dari proyek ini adalah dapat dengan mudah berubah menjadi proyek negara yang paternalistik sehingga, setelah konsultasi, akan semakin memperburuk permusuhan terhadap pemerintah nasional. Menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, oleh karena itu, sangat penting. Salah satu jalur sesar potensial yang memerlukan perhatian khusus adalah kesalahpahaman budaya terhadap kerumitan budaya Papua. Kurangnya kepekaan budaya dapat menyebabkan resistensi terhadap migran trans-migran dan imigran asing, atau sebagai permusuhan dan serangan terhadap penduduk setempat.
Oleh karena itu, paparan budaya Papua diperlukan untuk mendorong pemahaman yang lebih baik dan menghalangi etnosentrisme dan stereotip orang Papua. Pemerintah Jokowi harus memberi orang Papua perhatian yang sangat mereka butuhkan dengan mengembangkan kawasan ini dengan baik demi kebaikan masyarakat Papua pada khususnya dan negara kesatuan Indonesia secara lebih umum.
Semoga saja perhatian Presiden Jokowi tidak hanya untuk Papua, namun semestinya juga melirik bagaimana Aceh yang juga minim infrastruktur. Semoga keadilan pembangunan juga menjadi perhatian Pak Jokowi. Semoga saja.**
Desain: @abunagaya
Luar biasa buku itu dalam ulasan Pak @yusrizalhasbi... Langsung meningkat ratingnya
Hehehe...Terimakasih Pak @teukukemalfasya
Mantap Bg @yusrizalhasbi, semoga saja Papua segera aman, damai dan sejahtera melalui tangan presiden Jokowi.
Salam hangat dari @abdulhalim
Benar sekali Saudara @abdulhalim, semoga saja Indonesia semakin aman. tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kebijakan pembangunan yang berkeadilan. Terima kasih dan salam hangat kembali dari saya.
Mari kita dukung pembangunan yang berkeadilan dan bertanggungjawab di Indonesia, 'Membangun Tanpa Merusak Lingkungan'. hehe
Salam buat Pak Jokowi.
sukses acara Steemit di Bireuen
Sama-sama Pak.
Presiden pilihan rakyat ya harus merakyat 👍🏻👍🏻
Ya, memang harus merakyat karena bukan lagi milik partai tapi milik Rakyat.
mungkin bang @yusrizalhasbi mengapa jokowi tidak lirik aceh lagi mengangap aceh sudah beres dan sudah aman. yang disayangkan lagi bang kita sendiri di aceh tidak mau berubah
Ya, kita memiliki dana melimpah baik dari APBA maupun dari Otsus, tapi kita belum juga menampakkan ada perubahan.
ini lah yang menjadi problem masyarakat aceh yang masih mementingkan keunggulan pembangunan tampa melirik kepada ke unggulan SDM. kalau pemerintah aceh melirik untuk meningkatkan SDM ya pasti pembangunan ini tumbuh sendiri.
Untuk membangun Aceh kita memerlukan dukungan masyarakat dan stakeholder. Satu hal yang paling penting adalah dana yang ada harus dikelola secara bertanggung jawab dan transparan. Saya fikir saat ini perlu adanya pemberdayaan ekonomi kreatif sebagai bentuk peningkatan ekonomi masyarakat.
saya setuju banget bang kalau gitu
Saat ini kita tidak punya apa yang menjadi keunggulan masing-masing daerah. Sehingga potensi yang ada tidak terkelola dengan baik. Potensi besar tersebut saat ini belum diberdayakan.
Papua or Aceh or other parts of Indonesia is a region that desires prosperity, justice and happiness, Papua is a rich country with abundant natural produce but its people are poor, the turmoil is happening in papua because they claim their right that is excluded and neglected during this time .
hopefully approach pak jokowi to people in Papua to be an early peace in the land of black pearl ..
congratulations towards the afternoon Mr. @yusrizalhasbi
Inequality remains a problem. may the economic acceleration evenly for each region. thanks for sharing @marzukie.
Yang lucunya, orang Papua banyak yang terkejut ketika mengetahui Jakarta sedemikian maju dan metropolisnya, dianggapnya Jakarta itu masih sama keadaanya seperti mereka sehingga mereka berpikir tidak memiliki harapan untuk bergabung dengan Indonesia. Kan miris, dibutuhkan tapi dibodohi, gimana tuh?
Intinya harus ada kesetaraan pembangunan dan kesejahteraan untuk semua daerah.
Ah... Terlalu berlebihan jika berasumsi bahwa mereka sampai terkejut, saya kurang sependapat. Pernyataan tersebut terlalu dilebihkan.
Silahkan pergi ke kedutaan Papua Nugini dan dapatkan datanya.
Mana buktinya mbak @mariska.lubis ....
Janganlah terlalu diplintir..
Silahkan pergi ke kedutaan Indonesia di Papua Nugini dan dapatkan datanya.
Mantap sekali....
terima kasih bang @hasanuddin
siip mas :)
Terimakasih atas kunjungannya
Postingan yang bagus, keren pak @yusrizalhasbi
Terimakasih, maklum masih belajar Mbak @silvia