Surat untuk Adik yang Tengah Berjuang

in #indonesia7 years ago (edited)

Wisuda adalah satu moment yang paling membahagiakan bagi keluarga kami. Teringat dua tahun yang lalu, ketika gelar sarjana itu di sematkan, saya bisa melihat sebuah senyum kelegaan yang merekah di wajah bapak dan ibu. Sebuah senyum yang tak pernah saya lihat akhir-akhir ini. Senyum yang teramat sangat saya rindukan akan hadir kembali pada tahun ini.

image

Tulisan ini saya persembahkan untuk satu-satunya adik perempuan saya, Kiki. Seseorang yang paling pintar di keluarga kami. Seseorang yang sekaligus paling cengeng dan meluap-luap segala emosinya. Seseorang yang terkadang ingin terlihat kuat meski terlahir sebagai anak bungsu. Darinya, saya seperti bisa melihat cerminan diri saya sendiri. Seorang adik yang kini tengah berjuang demi janji masa depan yang lebih baik, skripsi.

image

Dik, tahukah engkau hampir setiap malam bapak dan ibu selalu menanyakan pertanyaan yang sama pada kakakmu ini, "Kapan Kiki pulang ke rumah? Kapan Kiki wisuda?"

Sebuah pertanyaan yang pada akhirnya hanya berhenti pada kakakmu ini. Pertanyaan yang tak berani saya sampaikan, karena takut membuat konsentrasi belajarmu berkurang. Karena pertanyaan ini juga pernah menjadi sebuah beban dalam diri saya terdahulu.

"Kiki sebentar lagi lulus pak, paling tahun ini," begitulah jawab saya menjadi orang yang seolah paling tahu, hanya untuk menenangkan gemuruh di hati bapak dan Ibu.

image

Skripsi itu memang menyebalkan. Dari semua mata perkuliahan kenapa harus ada skripsi. Saya juga pernah merasakannya. Betapa dahulu saya ingin mengutuk dengan mata kuliah yang satu ini.

Namun dik, lewat skripsi yang merepotkan ini kau diminta untuk mempertanggungjawabkan semua yang telah engkau pelajari. Dari skripsi, kau belajar berjuang bahwa kuliah itu tak mudah, namun juga tak sesulit yang kau bayangkan.

Entah berapa jam dalam sehari kau disibukkan dengan buku-buku tebal, membacanya berulang kali untuk membantumu membuat sebuah naskah. Lalu kau malah melihat dosen pembimbing mencoret-coret naskah yang telah kau buat hingga larut malam itu. Jangan menyerah dik, karena itu semua dilakukan demi menyempurnakan karya terbaikmu.

image

Perjuangan yang juga pernah dilalui bapak dan ibu. Bukan berjuang lewat skripsi. Kau juga tahu bapak dan ibu tidak pernah duduk di bangku perkuliahan. Tapi perjuangannya lebih berat daripada itu, yaitu bisa membawamu sampai ke perguruan tinggi. Entah sudah berapa banyak keringat dan air matanya yang telah tercurahkan.

Dik, ada satu hal yang tak boleh kau lupa. Sebuah nasehat saat kakakmu ini tak berhasil lolos jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Karena kau tahu sendiri bagaimana kapasitas otak kakakmu ini. Bapak tak henti menguatkan untuk mencoba jalur masuk yang lain. Tidak ada kata menyerah sebelum mencoba kembali.

"Bapak tidak pernah kuliah, tapi Bapak pengen anak-anak bapak bisa kuliah, bisa menjadi orang yang sukses" kata Bapak menguatkan.

image

Mendengar hal demikian, bagaimana tidak teriris hati kakakmu ini dik? Saya harap hal yang sama juga dapat kau rasakan. Sehingga kau tak boleh larut dalam kekecewaan.

Saat dosen pembimbing menolak naskahmu. Ketika kau harus mengulang penelitianmu. Kau juga tak boleh berkecil hati apabila temanmu diberi kesempatan untuk lulus terlebih dahulu. Karena kau tak pernah tahu apa yang telah diperjuangkannya. Dari sana kau bisa belajar bahwa tidak semua hal berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun bukankah Allah menguatkan lewat firman-Nya,

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (Q.S Al Insyirah : 5-8).


![image]()

Teruslah berjuang adik tersayang. Jangan lupa untuk melibatkan Allah dalam setiap persoalan. Panjangkan lagi doa-doamu seusai sholat. Karena sekali lagi, kakakmu ini sudah tidak sabar untuk melihat senyum itu lagi diwajah bapak dan ibu.

Salam hangat, @yulimia

Sort:  

Ahh.. yuli ulasanmu selalu sama, setiap kali membaca seolah ikut terbawa emosi, nice script @yulimia. Saya bukanlah seorang kakak, saya hanyalah anak bungsu mungkin akan berbeda sudut pandang dari postingan ini, tapi yang pasti kita sama-sama memiliki posisi sebagai anak. Intinya kita sama sama punya misi untuk membuat senyum bahagia sekaligus bangga di rona wajah ayah ibu. Kadang perjalanan hidup seseorang memang tak semulus apa yang ia rencanakan, tapi satu yang pasti diluar rencana kita ada Allah yang senantiasa membuat rencana selalu lebih indah untuk hambanya. Menjalani masa-masa berat saat merampungkan studi memang bukan hal yang mudah, terkadang kondisi emosional tidak stabil, kalo para pejuang Tugas Akhir (TA) itu lebih sensitif dari biasanya. Terkadang orang hanya melihat hasilnya saja, tanpa tahu bagaimana kita menjalani prosesnya. Intinya jangan pernah berhenti berusaha, berdo'a, dan terus semangat. Dan tak lupa pula meminta do'a restu orang tua, karena kita tidak pernah tahu dibalik kemudahan yang Allah berikan bukan tak lain juga berkat do'a kedua orang tua yang terus melangit. Satu yang saya yakini suatu kebahagiaan akan muncul disaat yang tepat, so positive thinking aja. Semangat buat adeknya ya @yulimia, semoga dikuatkan dan diberikan yang terbaik dalam setiap prosesnya. Kalo kata kakak saya itu, kebahagiaan seorang kakak adalah ketika melihat adiknya lebih sukses dari kakaknya. Good luck kiki !!

Aaaaaak @miskya setuju sekali. Semoga kita bisa mempertanggungjawabkan gelar ini dan memanfaatkan ilmunya dengan baik. Good luck juga buat kiya !!

Aamiin yaa Rabb

sukses

Engkau sarjana muda, perjuanganmu belom selesai, ini adalah awal dari sebuah cita'cita,harapan,dan mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan, namun setengah langkah sukses udah ada di perjalanan hidupmu,karena pertarungan di kampus tidaklah mudah penuh ujian hidup,kemewahan,kesombongan,percintaan menjadi satu, ada yang berakhir tanpa gelar ada yang berhasil dengan gelar sarjana,,disana,,,ya disana,,,diluar kampus wajah-wajah kompetitor siap menyambutmu, jangan takut,tetap semangat,dan percaya diri,selamat dan sukses!!

Nasehat yang luar biasa pak @kunrishartanto semoga kami dapat memanfaatkan gelar ini dengan sebaik-baiknya

Inilah sebuah realita kehidupan yang harus dihadapi.
Bersabarlah, karena kesabaran adalah kunci kesuksesan.

Betul sekali mas @tusroni

Bagaimana cara memperoleh kebahagian ?
jawab : Bagaimana kita bisa memperoleh kebahagiaan jika kita sendiri melupakan Dzat yang menciptakan kebahagiaan, Wallahu'alam. salam..

Teruslah berjuang adik tersayang. Jangan lupa untuk melibatkan Allah dalam setiap persoalan. Panjangkan lagi doa-doamu seusai sholat. Karena sekali lagi kakakmu ini sudah tidak sabar untuk melihat senyum itu lagi diwajah bapak dan ibu. Sangat sependapat, Adukan semua masalah kepada Yang Maha Kuasa bukan kepada Facebook, Instagram, atau Media sosial lainnya.. hahaah

sebagai refleksi mngkin ini berguna

https://steemit.com/indonesia/@ponpase/baca-dulu-baru-upvote-baca-dech-dijamin-bermanfaat

Iya terimakasih

teurimoeng geunaseh kembali kak..

Selamat berjuang, semoga sukses.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 57428.63
ETH 2425.69
USDT 1.00
SBD 2.34