Hujan di Bulan DesembersteemCreated with Sketch.

in #indonesia5 years ago (edited)

Dua manusia di depanku terkikik geli hingga bahunya terlihat naik-turun dengan irama yang lambat, kemudian cepat, kembali melambat, lalu habis. Aku yang sedang memandangi hujan dari balik kaca busway, tak kuasa untuk melirik tingkah mereka.

Di luar hujan tak begitu lebat, hanya gerimis yang mampu mengundang decak kagumku, selalu saja begitu. Dulu, seorang anak kecil selalu menjulurkan tangannya keluar pintu saat hujan turun, menadahi air yang mengalir dari atap genteng rumah dengan kedua tangannya, sesekali berlari, menari ditengah hujan.

yul14stuti_20181220194054.png
Source

Ada perasaan tak enak pada seseorang yang mungkin sedang kehujanan di luar sana, atau sedang berteduh sembari menahan dingin. Entah. Ia tak pernah benar-benar tahu dan hanya ingin merasakan apa yang masih menjadi kemungkinan pada lelakinya.

Dua manusia, lelaki dan perempuan yang sepertinya memiliki keterpautan usia yang sangat jauh, kembali membawaku kedalam bungkusan besi yang melaju pelan ditengah kemacetan dan rintik yang selalu saja kusebut rindu.

Seulas senyum dibalik masker hijau tiba-tiba terbentuk, sepasang manusia yang duduk didepanku membuat sebagian orang melirik dan menahan tawa ketika melihat lelaki kecil didepanku hampir saja menjerit histeris ketika tetiba tergantikan dengan tawa yang ditahan, hingga kembali membuat bahunya naik-turun setelah wanita disampingnya, yang mungkin saja neneknya membuat Ia syok dengan berpura-pura pingsan, lalu terbangun dengan senyum lebar, kemudian terkekeh geli melihat tingkah lelaki kecil yang kemudian aku tahu sebagai cucunya.

Sebuah keakraban yang sangat familiar bagiku. Dulu, aku pernah mendapati seorang anak perempuan dan lelakinya, hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu dengan canda dan tawa yang mereka ciptakan sendiri.

Ada satu hal yang sangat ia kenal dari lelakinya; bau tubuh. Hampir setiap malam setelah ia lelah menunggui lelakinya pulang bekerja, atau kedinginan setelah sebelumnya membasahi tubuh dengan air hujan, bau khas segera membuatnya tenang dan dapat tertidur lelap disamping lelakinya.

Tuhan memang baik, membuat hujan dan Desember menjadi hal yang sangat spesial pada anak perempuan yang kemudian aku kenali sebagai diriku. Walaupun hujan sering membuat anak perempuan itu meriang setelah mencoba mencumbui rintiknya, atau menangis hebat setelah lelaki yang sering Ia panggil dengan sebutan Bapak, pada sebuah Jumat di awal Desember, pergi; memaksa perempuan kecilnya agar mampu melewati semua hujan yang akan datang; sendiri.

IMG_20181023_180231_HDR.jpg

Lalu, di dalam busway arah Ancol - PGC, kembali kunikmati hujan dengan lagu kesukaanku akhir-akhir ini:

"...aku, selalu suka sehabis hujan di bulan Desember, di bulan Desember..."

Sort:  

Serunya main hujan, bahagia itu sederhana dan hujan itu rahmat bukan penyebab sakit. Itu yang saya bisa gambarkan dr tulisan yang menarik ini. Masing-masing ada keterkaitan, selebihnya biarlah menajadi rahasia bagi si penulis.

Posted using Partiko Android

Hahaha bener, Pak. Bahagia memang bisa diciptakan secara sederhana. Asal kita mampu mensyukuri segala nikmat-Nya saja. Bukankah begitu? 😊

Saya biasanya suka corat coret di kaca mobil yg ada embun nya

Iya mbak @fararizky, kadang saya juga begitu. 😅

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 62914.22
ETH 3108.89
USDT 1.00
SBD 3.88