Makmeugang, Tradisi Makan Daging Porsi Besar di Aceh

in #indonesia6 years ago (edited)

Dear Steemians,

Jika Anda bukan orang Aceh, tapi ingin tahu Aceh lebih dalam atau bahkan berniat menikah dengan orang Aceh, maka tradisi khas Aceh yang satu ini wajib Anda ketahui. Pejabat yang baru dipindah ke Aceh pun wajib mengetahui tradisi ini jika tak ingin di-complain bahkan dicemooh oleh stafnya karena dianggap mengabaikan atau melecehkan tradisi.

Kami di Aceh menyebut tradisi ini "makmeugang" atau "meugang" saja.

IMG-20180514-WA0001.jpg
Penyembelihan sapi di Kopertis XIII Aceh, Senin 14 Mei 2018 pukul 02.15 WIB.

Wujud dari tradisi ini berupa kebiasaan orang Aceh menyembelih hewan ternak, terutama sapi dan kerbau, lalu dagingnya digulai. Ada gulai kari (orang Aceh menyebutnya kuah beulangong), gulai masak putih, rendang, atau semur. Sebagian lalu digoreng dalam ukuran dadu atau disambal balado. Tulangnya biasanya disop.

Nah, hidangan yang bahan bakunya daging itu biasanya dimakan bersama anggota keluarga atau kolega sejak tiga sampai satu hari menjelang puasa Ramadan. Tradisi ini berulang setiap tahun.

IMG-20180514-WA0000.jpg

Meugang berikutnya adalah satu atau dua hari menjelang Lebaran Idulfitri dan Iduladha. Jadi, dalam kehidupan orang Aceh ada tiga kali meugang. Tapi meugang yang paling ramai dan meriah adalah pada saat menjelang puasa Ramadan seperti sekarang ini.

Nah, itulah sebab kalau Anda sedang berada di Banda Aceh atau di 22 kabupaten/kota lainnya di Aceh hari ini, besok, dan lusa, maka akan Anda dapati begitu ramainya orang yang berjualan daging sapi atau kalau di kawasan barat selatan Aceh jualan daging kerbau.

IMG-20180514-WA0002.jpg
Ribuan ekor sapi dan kerbau bahkan kambing disembelih orang Aceh pada saat meugang. Itu pula yang menyebabkan harga daging sapi di Aceh termahal di dunia. Berkisar antara Rp 170.000 hingga Rp 200.000 per kg. Padahal di hari lain paling mahal Rp 140.000 per kg.

IMG-20180514-WA0003.jpg

Hari-hari meugang adalah hari di mana gengsi dipertaruhkan. Seorang menantu akan sangat malu kalau tak mampu membawa pulang minimal 2 kg daging sapi ke rumah mertuanya. Seorang suami dianggap gagal jika tak mampu membawa minimal sekilo daging untuk anak istrinya.

IMG-20180514-WA0005.jpg

Tradisi ini pun menjalar ke instansi pemerintah dan perusahaan swasta. Hampir wajib sifatnya sebuah lembaga pemerintahan atau perusahaan di Aceh untuk menyediakan daging meugang bagi para karyawannya. Ada yang menyembelih langsung ternak di pekarangan kantornya, lalu daging dan tulangnya dibagi rata untuk setiap pegawai atau karyawannya.

Ada pula perusahaan yang hanya menyediakan uang meugang Rp 450.000, Rp 500.000 atau lebih kepada karyawannya saat menyambut meugang. Kantor saya misalnya selalu menyediakan paket meugang dalam bentuk uang tunai. Cukup untuk beli 2 kg daging sapi dan bumbu masaknya. Ya, begitulah tradisi ini dijunjung dan berulang setiap tahun, tanpa kecuali.

Sudah ratusan tahun tradisi ini dipraktikkan orang Aceh secara turun-temurun. Saya belum mendapat sumber referensi yang valid tentang kapan pastinya tradisi yang satu ini dipraktikkan orang Aceh.

Tapi yang jelas, tradisi ini ada kaitannya dengan tak melautnya para nelayan Aceh dua-tiga hari menjelang puasa Ramadan atau menjelang Lebaran. Karena nelayan tak melaut dua sampai tiga hari otomatis stok ikan di pasar menipis bahkan nihil. Jadi, pada saat-saat krisis ikan itulah orang Aceh mengandalkan daging sapi atau kerbau sebagai lauknya. Lagi pula, daging lebih awet dibanding ikan jika dimasak maupun saat disimpan di kulkas.

Hikmah lain dari tradisi meugang ini adalah inilah momen bagi orang Aceh berkumpul bersama keluarga atau sanak saudaranya dengan menyantap makanan yang tinggi nilai gizi dan proteinnya (juga kolesterolnya hehehe).

IMG-20180513-WA0018.jpg

Tapi itu tak berarti orang Aceh hanya tiga kali dalam setahun menyantap daging. Di bulan-bulan lain pun orang Aceh makan daging, tapi yang paling banyak porsi dan ragam masakan dagingnya hanyalah pada saat makmeugang.

IMG-20180513-WA0022.jpg

Selamat menikmati kuliner Aceh yang serbadaging, selamat makmeugang, dan selamat berpuasa bagi Steemian muslim.

Sort:  

Peradaban turun-temurun, memperkuat hubungan keluarga

Wah, gak sabar lagi nih buat pulang kampung..hehehe..

Yah ini tradisi yang selalu dirindukan oleh orang-orang Aceh yang merantau, menjelang puasa semua sibuk berkhayal atau beli tiket pulang supaya bisa mengikuti meugang. Asyik, cuma repot juga yah kalau nggak punya uang, apa harus hutang daging dulu? Apa diperkenankan?

Ngutang beli daging dibolehkan. Tapi sebelum ketemu meugang berikutnya utang daging meugang wajib dilunasi. Kalau nggak bakal tak dapat mencicipi gulai daging pada meugang Lebaran.

Kebiasaannya kaka ku @mariska.lubis
Jika meugang hampir tiba sedikitnya uang meugang sudah di persiapkan sebelumnya kak, bagi orang-orang yang sudah punya tangung jawab.

Selamat hari meugang pak @yarmen-dinamika. Saya turut bangga menjadi orang Aceh karena dalam setahun punya tiga moment perbaikan gizi. Salam literasi pak.....

Selain tiga kali meugang, ada lagi momen kenduri panjang di Aceh, yakni selama bulan maulid ditambah 2 bulan ke depan. Lebih dahsyat lagi komunitas Aceh di Malaysia. Peringatan dan kenduri maulidur rasulnya berlangsung selama 6 bulan sejak 12 Rabiul Awal.

Awak FAMe ada makmeugang?

Alhamdulillah awak FAMe Bireuen dan Kota Lhokseumawe besok makmeugang ubeut (kecil) istilah ureng Gampong.

Wahhhhh enak banget yang dapat merasakan mekmeugang dengan keluarga...
Bisa mencicipi masakan sang ibu di rumah...
Itu nikmat banget tak ada bandinganya...

Tradisi meugang membuat harga daging sapi di Aceh melambung tinggi. Hari ini, Rabu 16 Mei 2018, harga daging meugang di Lhokseumawe mencapai Rp180 ribu per kilo. Bandingkan dengan harga daging di daerah lain di luar Aceh.

Tradisi memang tidak bisa dipahami dengan pendekatan rasionalitas. Tradisi harus dilestarikan, tetapi jangan sampai kehilangan rasionalitas. Selamat menyambut Ramadan 1439 H.

Coin Marketplace

STEEM 0.23
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 66546.31
ETH 3589.70
USDT 1.00
SBD 2.93