Ikan Mungkus, Cita rasa khas Bengkulu Selatan

Jika Anda berkunjung ke daerah Sumatera khususnya Bengkulu Selatan. Tentunya Anda akan merasakan sensasi dari salah satu cita rasa makanan khasnya yang unik. Yaitu Ikan Mungkus.
Ikan mungkus ini adalah salah satu jenis cita rasa makanan di tempat kelahiran saya @willyana. Tentunya di setiap daerah pasti banyak sekali cita rasa makanan khasnya. Dan mempunyai keunikan sendiri. Seperti di daerah saya juga.

foto : ffish.com

Ikan mungkus atau Sicyopterus Stimpsoni adalah jenis ikan air tawar yang hidup di pasir dan bebatuan. Juga hidup di perairan yang deras serta jernih. Ciri ikan ini adalah hidupnya menempel di bebatuan. Dengan sejenis cupak di atas perutnya. Cupak inilah yang mampu membuat ikan mungkus menempel kuat di atas batu. Sedangkan sumber makanan dari ikan ini adalah lelumutan yang menempel di batu-batu tersebut.

foto : sumber internet

Ikan mungkus ini banyak ditemukan di perairan Sumatera. Ikan ini boleh dikatakan ikan yang selalu menempel di ruang kenangan setiap lidah orang kampung. Jika lama tidak menyicipi ikan ini, ada kerinduan untuk menyicipinya.
Rasa ikan mungkus ini yang selalu dikangeni adalah dagingnya putih, kenyal, dan gurih. Bau amisnya yang khas, dan tahinya yang enak dimakan.

foto : sumber internet

Tahi ikan mungkus ini berwarna kecoklatan. Dengan rasa sedikit pahit. Tapi rasa pahit ini bikin ngangeni seperti pahit kopi. Cara memasak tahi ikan mungkus ini, yaitu mencapurinya dengan nasi dingin, irisan cabe merah, kunyit, serai dan jahe. Lalu dibungkus daun pisang dan dipepes dengan cara dipanggang di atas bara.
Ikan mungkus juga bisa dimasak dengan berbagai cara. Antara lain : digulai, digoreng lalu dicabein, disop, dipepes, dll. Dan kenapa ikan ini dibilang unik. Karena hanya ikan mungkus ini yang bisa dimakan beserta tahinya.

Jika pulang kampung, ikan mungkus ini yang paling utama dicari untuk dimasak. Jika belum menyicipinya maka pulang kampung terasa belum afdol. Tapi sekarang ikan mungkus ini sudah mulai susah ditemukan. Karena populasinya berkurang diakibatkan oleh tangan jahil manusia. Yang mengambilnya terkadang dengan menggunakan putai. Atau obat yang bisa memabukkan ikan hingga ke anak-anak ikannya. Selain itu juga menggunakan alat setrum yang bisa menghabiskan populasi ikan tersebut karena anak-anaknya juga tersedot semua oleh setrum itu.

Melihat populasi ikan semakin berkurang, kepolisian daerah setempat akhirnya ikut campur tangan untuk mengatasi kepunahan ikan ini. Mereka sering mengadakan patroli disetiap perairan yang kerap didatangi orang-orang untuk mencari ikan mungkus ini. Semoga ikan mungkus ini tetap terpelihara dari kepunahannya. Agar tidak hilang dari ruang kenangan. Dan akan selalu menjadi buruan utama saat pulang kampung.

Depok, 2 Maret 2018
Salam @willyana