Bertandang ke "Galeri" Pendongeng Agus Pmtoh
Kemarin saya bertandang ke rumah
salah seorang seniman penting Indonesia. Ia berprofesi sebagai pendongeng. Wajahnya kerap menghiasi layar televisi. Ia tidak mendongeng secara biasa tapi dengan cara yang luar biasa. Narasi yang disampaikannya mengambil nada orang membawakan hikayat. Untuk memvisualkan cerita ia mengusung seabrek properti. Penampilannya sering kocak.
Siapakah dia? Sebelum membaca selanjutnya silakan menebak dulu. Oke deh, saya ungkap saja namanya. Agus Nur Amal. Pria yang lahir dan besar di Aceh 40 tahun silam ini tinggal di sebuah kontrakan kawasan Kemang Jakarta Selatan. Saya bersama bang @musismail sengaja datang ke tempatnya karena ada suatu kerjasama yang akan kami kerjakan.
Kami masuk ke sebuah ruangan setelah di persilakan oleh Bang Agus. Saya kaget setelah masuk ke dalam saya melihat banyak sekali perabotan dan benda-benda yang terpajang di ruangan itu.
Penuh. Benda-benda itu seperti berdesakan. Ada gayung, ember, mainan, mobil-mobilan, topi, dan sebagainya. Semua itu tidak lain adalah properti bang Agus mentas.
Ruangan itu juga adalah sebagai ruang tamu sekaligus ruangan tempat bang Agus kerja. Properti itu bentuknya bermacam-macam. Sebagian dari properti itu dibuat sendiri oleh Bang Agus. Sebagian lagi dibeli. Properti pentasnya itu berjumlah lebih kurang 200 item. "Dua ratusanlah," kata Bang Agus. Sejumlah di antara properti itu pernah dipamerkan di sebuah galeri di Jakarta beberapa tahun lalu. Ruang itu menjadi semacam galeri tempat bang Agus "memamerkan" propertinya.
Saya mengenal lebih dekat bang Agus ketika menonton pertunjukannya bersama seniman hikayat asal Aceh, M Yusuf Bombang di Peqho Jakarta Selatan. Bang Agus dan Bang Bombang kala itu berkolaborasi bersama seniman Jepang. Selebihnya saya sering hadir di setiap pertunjukkannya bersama para seniman-seniman Aceh saat mereka pentas, salah satunya ketika acara Panggong Aceh di Teater kecil Taman Ismail Marzuki (TIM).
Ketika kami datang komputernya sedang menyala. "Saya sedang bikin paper dalam bahasa Inggris. Sudah seminggu belum kelar," katanya ketika ditanya sedang mengerjakan apa. Rupanya Bang Agus diundang sebagai pembicara sebuah acara di London, Inggris. Sementara itu, ia sedang mengerjakan sebuah kegiatan bernama Panggong Aceh pada akhir April 2018. Kegiatan itu akan menampilkan pembacaan puisi karya penyair Aceh bang Din Saja dan pentas hikayat oleh seniman Aceh Muda Balia.
Ini Panggong Aceh kedua. Tahun lalu kegiatan itu menghadirkan kelompok Rapai Lamreueng, Aceh Besar, yang dibina Bang Bombang. Selain itu, ada pula pentas Teater Komedi Ampon Yan. Sayangnya, kala itu jumlah penonton sedikit. Padahal banyak sekali orang Aceh di Jakarta. Semoga tahun ini pentas Panggong Aceh bisa meraup penonton yang lebih banyak.
Bang Agus terus bergerak. Tak hanya mengurus pentasnya sendiri sebagai pendongeng profesional.
Pria lulusan tahun 1991 IKJ (Institut Kesenian Jakarta) ini juga mendorong seniman-seniman dari Aceh tampil di pentas nasional. Ia menjadi promotor seni dan budaya Aceh, sekaligus senimannya, agar lebih dikenal.
Semua foto koleksi pribadi. Foto : @willyana
Depok, 15 Maret 2018
Willy Ana
@willyana
Walau hanya melalui internet, aku sangat menikmati permainan-permainan Bapak PM Toh. Benar-benar "hidup" penuh improvisasi, walaupun media yang dipakainya adalah sekedar alat-alat rumah tangga yang sangat mudah kita temui
Mantap nian, jalan-jalan terus. Lanjutkan....
He he he. Selagi masih bisa jalan manfaatkan waktu untuk hal yang positif bang. Asal jangan keluyuran tidak jelas. Sayang waktunya. Ini jalan double hasilnya. Satu karena ada kerjasama. Ke dua bisa ditulis buat steemit. Asyikkan?
Jadi, sekali menyelam minum air.
He he he
aku tau karya P.M Toh dari kedua orang tua hehehe
Iya, bang Agus Pmtoh sering menghiasi layar Televisi.
Bahagia melihat pendongeng kebanggaan ini masih sehat. Semoga sukses selalu ya kak.
Amin. Semoga kita semua selalu sehat dan penuh berkah.
Ini tulisan keren yang pantas di-resteem. :)
Makasih "paus" ☕
Aku juga sudah pernah sampai tempo hari ke rumah Bang Agus. Seharusnya kita harus menariknya untuk menulis di steemit jg. Hahaha.
Dia sudah pernah daftar Steemit. Tapi lupa passwordnya. Kemarin kita suruh bikin lagi ,katanya lagi repot mempersiapkan keperluan pentasnya.
keren mbak
Terima kasih. Salam.
Aku suka pentas PmToh nya Agus Nur Amal. Kocak tapi tajam kritiknya. Salam untuk dia.
Iya benar sekali Pak Ahmadun. In syaa allah Ana sampaikan. Terima kasih pak.
keren nih cerita tentang Pak Agus Nur Amal...