CEO Korean Air Diduga Melakukan Penggelapan Uang dan Menghindari Pajak
Cho Yang-ho, CEO Korean Air, mendatangi Kantor Jaksa Distrik Selatan Seoul untuk interogasi pada hari Kamis (The Korea Times)
Pada hari Kamis, Jaksa menuntut Cho Yang-ho, CEO Korean Air, dengan dugaan menghindari pajak, pelanggaran kepercayaan dan kasus penggelapan. Dilansir dari The Korea Times, Cho dan saudara perempuannya dituduh menghindari pajak sebesar 50 miliar won ($44,7juta) atas warisan harta mereka di luar negeri dari ayah mereka Cho Choong-hoon, pendiri Hanjin Group.
Jaksa juga mencurigai Cho menggelapkan lebih dari 20 miliar won, sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan secara tidak adil memberikan kontrak kepada perusahaan yang dikelola oleh anggota keluarganya.
Istri dan anak-anak Cho juga sedang mengalami penyelidikan atas tuduhan penyerangan, penyelundupan barang-barang mewah dan secara ilegal mempekerjakan pembantu rumah tangga asal Filipina.
Jaksa mencurigai dirinya menggunakan uang perusahaan secara ilegal. Diduga uang perusahaan digunakan untuk menutupi biaya hukum kasus Cho Hyun-ah, putri sulung Cho Yang-ho.
Muncul juga spekulasi bahwa kementerian transportasi berniat untuk mencabut izin operasi Jin Air karena melanggar undang-undang transportasi yang melarang warga negara asing menjadi bagian dari dewan direksi. Jin Air adalah maskapai penerbangan low-cost terbesar kedua di Korea Selatan yang berada di bawah Korean Air.
Diketahui bahwa pewaris Korean Air, Cho Hyun-min, warga negara Amerika Serikat kelahiran Hawaii, menjadi dewan direksi dari tahun 2010 hingga 2016.
Hingga saat ini belum ada keputusan akhir dari pihak kementerian. Namun dikabarkan bahwa hukuman maksimum adalah pembatalan lisensi maskapai.
*Ini adalah channel resmi dari WIKITREE, Layanan Jaringan Berita Sosial yang terletak di Seoul, Korea Selatan.
*Ikuti @wikitree-id untuk tetap up to date dengan seluruh berita mengenai Korea seperti K-pop, K-beauty, K-food, Korea Utara dan berita mengenai Korea lainnyayang disajikan oleh WIKITREE.