MEMAKNAI HARI IBU 22 DESEMBER #HADIAH TERTINGGI UNTUK IBU
[Sumber:https://pixabay.com/en/greeting-card-background-2245717/]
Hallo teman-teman salam sehat dan sejahtera, selamat beraktivitas semoga bermanfaat.
Peringatan hari Ibu sudah beberapa hari yang lalu. Bagi saya tidak ada kata terlambat untuk memaknainya.
Ditetapkan tanggal 22 Desember oleh Presiden Soekarno berdasarkan SK Presiden Nomor 316 tahun 1959 sebagai hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Penetapan itu didasarkan pada pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia.
Kongres Perempuan adalah buah dari semangat perjuangan yang muncul setelah peristiwa Sumpah Pemuda. Peristiwa tersebut kemudian menyemangati para perempuan untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Secara garis besar kaum perempuan yang tergabung dalam organisasi perempuan memperjuangkan hak perempuan. Dengan agenda perbaikan nasib kaum perempuan, seperti isu peran perempuan dalam pembangunan bangsa, perdagangan anak dan perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, serta pernikahan dini.
Mosi kepada pemerintah kolonial pernah dilayangkan untuk menambah sekolah bagi anak perempuan. Dalam Kongres juga memutuskan pemerintah wajib memberikan surat keterangan pada waktu nikah (UU Perkawinan), diadakan peraturan yang memberikan tunjangan pada janda dan anak-anak pegawai negeri, dan masih banyak lagi. [Sumber:www.tribuanal1965].
Sejarah di atas membawa perubahan besar dalam diri perempuan Indonesia. Setelah kemerdekaan kiprah perempuan mulai terlihat diberbagai bidang. Profesi yang semula hanya khusus untuk kaum pria, kini menjadi hal biasa bagi perempuan. Negeri ini juga pernah dipimpin oleh seorang perempuan. Sebuah estafet dalam memperjuangkan sosok bernama perempuan.
Duhai perempuan, hadiah dari kerja keras ini telah diakui oleh negeri yang menghargai perempuan. Tidak ada yang melarang sekolah dengan jenjang yang tinggi, memiliki jabatan dan profesi, bahkan sampai pada ajang bergengsi yang katanya mengharumkan negeri ini, dalam rangka cinta tanah air. Ajang lomba kecantikan tingkat dunia! Wallahu aklam.
Adakah hadiah ini akan abadi dalam kehidupan perempuan?
Jawabannya kembali kepada perempuan yang sedang melakoni hidup. Bagi saya memaknai hari Ibu bisa diinterpretasikan berbagai ragam. Tergantung dari sudut pandang mana kita melihat. Karena tidak mungkin seluruh perempuan akan terjun di dunia yang seragam. Kecuali satu hal, menjadi ibu rumah tangga!
Bagi ibu rumah tangga seperti saya, makna hari Ibu lebih pada mengingat diri, bahwa anak tidak bisa terlepas dari kata ibu. Seorang perempuan yang rela mengorbankan hidupnya untuk sang buah hati. Dengan segenap jiwanya tanpa pamrih apapun. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya berkutat untuk keluarga. Dan berusaha memberi yang terbaik untuk keluarga.
Saya bangga menjadi ibu rumah tangga. Meskipun tidak menghasilkan nominal uang, karena tidak digaji oleh suami (Di KTP ibu rumah tangga adalah pekerjaan). Bisa dibayangkan jika dinominal uang, mungkin suami tidak sanggup menggaji sang isti. Kerja tanpa batas waktu, bukan hanya raga yang tercurah tapi juga jiwa yang tidak tampak oleh mata.
Kebanggan itu tak lain demi apa yang dijanjikan sang Penguasa Alam Raya ini. Bahwa posisi ibu adalah posisi yang mulia, yang diagungkan di dalam kitab suci Al Quran. Subhanallah.
Dalam QS. An-Nisa ayat 6 disebutkan:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempesekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada ibu dan bapak”
Dalam QS. Lukman ayat 14 disebutkan:
“Dan kami perintahkan manusia (berbuat baik) kepada ibu dan bapaknya ...”
Dilanjutkan dengan alasan perintah itu:
“Ibunya telah mengandung, melahirkan, mengasuh, dan menyapihnya. Dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmua. Hanya kepada-Kulah kembalimu”
Dalam hadist Nabi SAW dalam shahihnya dari ‘Abdullah bin Mas’ud. Beliau bersabda:
“Aku bertanya kepada Nabi; “Amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,”Shalat pada waktunya.” Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab. “Berbakti kepada kedua orang tua,” kemudian aku bertanya lagi,”Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab,”Berjihadlah dijalan Allah”
Seorang sahabat yang menanyakan posisi ibu dijawab oleh Rasulullas SAW:
“Wahai Rasulullh, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab; ibumu, Lalu siapa lagi? Nabi menjawab; Ibumu, Lalu siapa lagi, Nabi menjawab; Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab; ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Al Buhkari dalam Adabul Maufrad). Sanatnya hasan. [Sumber; https//muslim.or.id]
Hadist ini menjelaskan bahwa poisisi ibu lebih diutamakan daripada ayah secara ijma (kesepakatan) dalam perbuatan baik. Berhubungan dengan kodrat ibu yang hamil, melahirkan, dan maenyusui. Meninggalnya perempuan dalam iman ketika melahirkan jelas diberikan derajat yang tinggi, yaitu surga. Allahu Akbar.
Seorang ibu yang berhasil adalah yang bisa merawat, mendidik, dan mengantarkan buah hati untuk mengimani Allah. Meyakini hanya Dialah satu-satunya Dzat yang disembah. Rasa takut yang muncul karena iman akan memberi kehidupan kebaikan di dunia dan akherat.
Tugas ini bukanlah tugas yang mudah. Kemajuan tekhnologi dan krisis moral di dunia sungguh sebagai suatu tantangan yang luar biasa. Kejahiliyahan yang terbungkus gemerlap dunia memudahkan anak-anak terjerumus dalam kenistaan. Kembali lagi, yang bisa membentengi adalah iman dan takwa.
Hari Ibu yang diperingati setiap tahunnya, bukan hanya untuk menghitung keberhasilan seorang ibu di dunia saja. Tetapi juga menatap keberhasilan untuk dunia keabadian, yaitu akherat. Karena hanya anak-anak yang shaleh, yang mendoakan ibu bapaknya kelak jika sudah berkalang tanah.
Hari Ibu bukan sekedar memberi hadiah bunga saja (formalitas), tetapi bentuk renungan diri bahwa tugas perempuan atau Ibu dipertaruhkan. Negara akan jaya jika para perempuan di dalamnya bermartabat dan berakhlaq mulia.
Selamat Hari Ibu untuk Ibu atau calon ibu. Mari bersama bergandeng tangan dan berdoa untuk kebaikan negeri ini. Mencetak generasi bangsa yang beradab dan bertanggung jawab. Tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu kebaikan.
Kalasan, 24 Desember 2018.
***
Congratulations @wahyulestari08! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP