KISAH INSPIRASI

MY FAMILY

Salam bahagia sehat selalu
Hai teman-teman yang berbahagia

Tiada habis bercerita tentang 'family'. Sebuah miniatur kerajaan mungil yang penuh dengan dinamika dan harmoni kehidupan. Ada saja kisah-kisah yang menambah takjub akan sebuah nilai keluarga.

Diamanahi delapan putra adalah sebuah anugerah. Lima laki-laki dan tiga perempuan. Mengingat ada perjalanan kehamilan yang nyaris, yang hampir membuat hidup ini tidak bisa punya momongan lagi.

Setelah si sulung dua tahun lebih, kehamilan kedua terjadi tanpa saya sadari. Sampai terjadi perdarahan hebat yang kemudian ditemukan kantong janin tiga buah. Kembar tiga, tetapi dua kantong sudah kosong. Gugur ditandai dengan pendarahan pagi itu. Alhamdulillah, satu janin masih bersemayam dengan detak kehidupan yang menggetarkan jantung saya. Terima kasih ya Rabb.

Perjuangan seorang ibu dimulai. Saya harus bed rest total agar tidak berpengaruh pada kesehatan janin yang ringkih. Ternyata ada plasenta previa yang menyebabkan janin rewel dalam rahim.
"Ibu akan berjuang sekuat ibu, nak. Meski rasa sakit yang entah sampai kapan." Tekadku.
Karena ada cerita dari dokter ada ibu yang memilih menggugurkan janinnya pada kasus seperti saya. Nauzhubillah.

Selain pendarahan yang terus menerus, terkadang ada serpihan seperti potongan daging. Kata dokter, karena lingkungan rahim yang tidak sehat sehingga tali plasenta ikut keluar. Sering terjadi kontraksi seperti mau lahiran. Masya Allah, jangan ditanya sakitnya.
Cukup dengan doa dan air mata menahannya.

Selanjutnya terjadi kebocoran pada air ketuban. Bukan hanya menetes tetapi merembes dan teramat deras. Kasihan dedek bayi, dia tidak bisa bernapas dan berenang dengan nyaman. Rasa sakit yang terus mendera srmpat membust saya kalut, khawatir dan takut terjadi yang tidak diharapkan. Si sulung sampai takut melihat ibunya yang kurus dan lemah di ranjang. Saya hanya menangis melihatnya, tidak bisa bermain dan belajar seperti dulu.

Dukungan suami, orang tua dan keluarga bahkan teman-teman sangat mempengaruhi psikis saya. Rasa sakit berkurang bila mereka menemani dan mengajak ngobrol. Ingin rasanya rasa sakit ini segera hilang.

Tujuh bulan rasa sakit sungguh terasa lama dan perjuangan berakhir pula. Si dedek lahir dalam keadaan meninggal dalam kandungan, karena kekurangan oksigen. Hanya dengan berat 7 ons dan bentuk tangan yang tidak sempurna. Akibat tidak bisa berenang sempurna dalam rahim. Inilah yang terbaik. Bersyukur dedek bisa lahir normal.

Belum purna rasa sakit itu. Jalan lahir langsung tertutup, peristiwa yang langka dalam proses kelahiran. Ini efek dari sering minum obat penguat janin, begitu informasi yang saya dengar. Sampai enam jam tali pusat atau ari-ari baru bisa keluar dari rahim. Itupun dengan proses induksi yang masya Allah sakitnya.

Dokter dan bidan yang merawat menyalamiku. Proses kuret berjalan lancar dan tidak perlu operasi pengangkatan rahim. Inilah nikmat Allah yang paling besar dalam hidup saya. Meski tujuh bulan saya bergelut dengan maut, karena kehamilan resiko tinggi. Saya masih diberi kepercayaan untuk hamil lagi.

Setelah itu kasus keguguran karena hamil anggur pernah dua kali terjadi. Syukurlah semua baik-baik saja. Bahkan ada 'bonus' dikehamilan terakhir. Kali ini saya harus operasi caesar. Bayi kembar lucu laki-laki dengan berat masing-masing 2,7 kg, menjadi penghibur semua anggota keluarga.

Sungguh setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dengan modal yakin dan mengikhlaskan yang terjadi akan mudah mengolah hati yang lemah ini.

Terima kasih. Semoga kisah ini bisa menginspirasi. Bahwa hidup itu bukan kita yang mau. Tetapi Dia yang mau. Maka tidak boleh protes dan marah pada-Nya. Berdoa bahwa semua yang terjadi adalah proses untuk menjadi lebih baik.

![Screenshot_20180911-181723.png]([20180911_181202.jpg]

Si kembar sudah besar. Pintar bergaya😚😚

80()

Ikut nenjenguk kakak. Putri ke-4 di pondok Gontor. (Semoga kerasan ya mbak di pondok) aamiin.