Merayakan Tanpa Tanggal

Selamat malam eSteemians dan semua sahabat.

Mengapa aku membuat judul seperti di atas?

Berawal dari ulang tahun temanku minggu lalu yang ke-28. Dan dia mentraktir aku juga teman lainnya untuk makan siang dan menikmati kue di malam harinya. Nah ketika aku memberi sepotong kue pada pasienku di tengah jalan ada teman lainnya.
Mereka tidak kebagian kuenya.

Setelahnya aku bilang ke teman yang ulabg tahun bahwa senin aku akan beli kue lagi yang lebih besar biar boaa dibagi rata semua teman Indonesia yang ada di lantai 6, rumah sakit.

Senin kemarin aku selain kue aku meminta bosku untuk membelikan chou tofu atau tahu bau makanan khas Taiwan.

Tahunya seperti di atas ini. Setelah dibagikan meski belum juga sepenuhnya rata. Banyak teman yang tanya ini ulang tahun siapa?
Dari sebelum pertanyaan itulah aku menemukan satu pernyataan bahwa "merayakan tanpa tanggal", untuk membeli kue atau makanan enak lainnya dan makan bersama kita tidak perlu harus menunggu hari-hari tertentu.

Jadi aku jawab jujur bahwa ini hanya makan bersama tidak ada yang merayakan ulang tahun atau acara khusus lainnya.

Contoh sederhana untuk makan bersama keluarga kita tidak perlu menunggu ada perayaan lalu mengundang mereka datang jika berjauhan, atau mengajak keluarga makan di restorant atau tempat makan lainnya.
Masak di rumah meski dengan menu sederhana lalu di meka makan kita berkumpul dan menyantap makanan yang tersaji. Bukankah ini lebih mengeratkan suasana dan hubungan antar anggota keluarga. Kadang bahkan sering bahagia, keharmonisan dan kebersamaan tidak membutuhkan biaya besar, dalam keadaan yang mewah atau tanggal-tanggal tertentu.
Hal sederhana pun lebih bisa membekas di hati dan diresapi maknanya, berharga.
Apa-apa yang berharga itu tidak berwujud salah satunya sehat dan bahagia.

Jika ada rejeki dan ingin menikmatinya maka tiada larangan. Kerja harus diimbangi dengan menikmati hasil dan waktunya. Boleh kerja keras karena itu perlu tapi jangan sampai kita lupa untuk bagian diri sendiri.

Ketika aku makan kue dan lainnya ini aku dalam proses diet. Tapi aku abaikan sejenak. Jika kita terlalu mengekang diri sendiri takutnya nanti akan terjadi tekanan batin dan akhirnya lari juga ke makanan dan lebih parah dosisnya.

Royallah pada diri sendiri, jika pada diri saja pelit bagaimana mau berbagi dengan yang lain.

CoCo adalah nama minuman khas Taiwan yang menu salah satunya adalah Cen Chu Nai Cha atau bubble tea. Kandungan kalorinya sangat banyak tapi meski begitu ketika aku pingin maka tidak menunggu nanti sekali jalan saat membeli kue aku mampir membeli minuman yang ada bubblenya cuma beda jenis. Tapi tetap berkalori tunggu.

Badanku yang subur sering menbuat orang untuk menasehati agar diet dan lainnya. Ya, aku diet tapi tidak dengan cara menyiksa diri. Aku tetap makan, minum kesukaanku hanya saja porsinya yang aku kurangi. Menurunkan berat badan itu lebih menyiksa daripada menaikkannya.
Pun juga boleh lah kita mendengar kritik dan saran orang lain tapi ambil seperlunya saja.

Merasa cantik, sexi, tampan itu datang dari hati kita bukan kacamata manusia, apalagi mengikuti standar mereka. Bisa-bisa kita tidak akan menemukan jati diri kita sendiri. Hanya mengikuti telunjuk mereka tanpa bertanya apa mau hati kita.

Aku ingin diet tapi tetap menikmati apa yang aku mau. Sebelum selera itu hilang aku ingin merasanya, walau sedikit.

Hidup itu singkat dan sederhana, nikmatilah sewajarnya. Berbagi akan memberimu hal yang sama bahkan lebih.

Salam Aksara Senja dari Formosa.
@ucizahra