Obrolan Hangat Keluarga (Cerpen)

in #indonesia7 years ago (edited)

image

“Ayah belum punya uang nak,,,” kata Samad kepada anaknya di seberang telepon yang merajuk minta dibelikan baju baru untuk lebaran kali ini.

“iya,, iya,, nanti ayah kirimkan kalau ayah telah menerima gaji” katanya lagi untuk meyakinkan anaknya.

“Alaikum salam” sambil menggaruk kepala Samad menjawab salam dari sang buah hatinya. Pikiran Samad menerawang membayangkan keadaan keluarganya yang ditinggalkan di Aceh, sudah hampir dua tahun sejak ia memutuskan untuk mengadu nasib di negri orang, negri yang katanya membawa sejahtera, tapi kesejahteraan selalu menghindar darinya. Rahmad, si anak sulung yang sudah masuk kuliah tidak lagi menjadi beban bagi Samad, karena selain cerdas anak sulungnya ini juga mampu mengatur aktifitasnya dengan bekerja paruh waktu di sebuah bengkel kereta dekat kampus kuliahnya dan juga sempat membuat posting-posting yang bagus di internet. Namun Rahmi, anaknya yang kedua dan Hidayat yang paling bungsu belumlah layak di biarkan bekerja untuk mencari uang, mengingat usia mereka masih duduk di bangku sekolah dasar.

Wajah Samad terlihat layu dan sedih. Bagaiman tidak, anaknya di kampung baru saja menelpon minta uang untuk beli baju baru. Sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh setiap Lebaran datang mereka membeli baju baru untuk semua anggota keluarganya, belum lagi perihal Meugang yang akan tiba hanya dalam beberapa hari lagi. Setiap tahun sejarah ini selalu terulang, inilah sebuah tradisi yang sudah menjadi kewajiban. Duka Samad kian bertambah ketika kerinduan untuk bertemu keluarga hinggap di dadanya. “Apa boleh buat nasib di kandung badan, biarlah aku berpisah asalkan aku mencari yang halal” kata Samad dalam hati.

“Hai.. pu tahee that.!?” tegur Amir, teman satu kost Samad yang juga dari Aceh, seketika membuyarkan semua lamunan gundah Samad. Sambil tersenyum Samad menoleh kepada Amir seraya menjawab “eh amir, bikin kaget saja”. Lalu mereka larut dalam perbincangan hangat seputar kerja dan berbagai perkembangan dunia saat ini. Dan terkadang terdengar gelak tawa di antara mereka, sampai suara dering telepon menghentikan candaan mereka.

Kriiiing,,,, kriiing,,,,
Handphone Samad berdering kencang seakan ada hal yang sangat penting yang akan disampaikan si penelpon. Ternyata anaknya Rahmad menelpon dari Indonesia.

Samad ; `Alaikum salam, ada apa nak.?

Rahmad ; Ayah pulang saja ke Aceh, Masalah baju baru adik, uang meugang tidak usah ayah pikirkan. Saya punya rezeki (uang) dan pasti saya akan membantu ayah. bahkan saya telah mengirim uang transport ke rekening ayah agar ayah bisa pulang.

Samad ; Kamu dapat uang dari mana? jangan mengambil milik orang lain nak, Agama tidak membenarkan mengambil milik orang lain tanpa izin.

Rahmad ; Tidak ayah, saya tidak mencuri, saya di bayar, saya bekerja dengan membuat konten milik saya sendiri dan mengirimnya ke steemit. Ini hasil kerja keras saya sendiri. saya tidak mencuri milik orang lain, bahkan hal itu juga sangat di larang dalam steemit.

Samad ; Baiklah nak, ayah juga sangat rindu pada kalian. Insya Allah ayah akan segera pulang.

Walau pun Samad tidak mengerti sepenuhnya tentang steemit yang dikatakan anaknya tapi dia sangat yakin anaknya tidak akan mencuri.

Rahmad ; Bahkan jika ayah mau nanti Rahmad akan mengajari ayah menggunakan steemit,

"Ha ha ha,," tawa Samad terdengar keras yang membuat Amir yang melihatnya keheranan.

Samad ; Bagaimana mungkin, ayah mu ini sudah tua nak..

Rahmad ; Tidak ada kata tua dalam steemit ayah, yang penting ayah punya keinginan, pasti ayah bisa.

Samad ; Baiklah nak.

Setelah mengucap dan menjawab salam mereka mengakhiri obrolan hangat mereka.

image

Terima kasih kepada @aiqabrago @levycore @Alfarisi yang bertindak sebagai pelaksana dalam tantangan kali ini, teristimewa kepada @donkeypong sebagai penyumbang utama dalam kontes ini.

Cerita ini hanya fiktif, jika ada kesamaan nama tokoh atau lainnya dalam cerita ini, itu hanya sabuah kebetulan yang tidak disengaja

@toniesteem mengucapkan mohon maaf lahir dan batin minal aizin wal faizin. Selamat Menjelang Hari Raya Aidil Fitri kepada seluruh pengguna steemit dan ummat Muslim di dunia.

Hai.. pu tahee that.!? (bahasa Aceh) = Hai.. kenapa melamun!? (dengan nada setengah bertanya)
Meugang = Tradisi membeli daging menjelang Hari Raya di Aceh.

Sort:  

terima kasih banyak @levycore

Cerpen yang sangat, sangat keren dan mantap, Teruslah berkarya @toniesteem,
Tetap semangat, Salam komunitas Steemit Indonesia 😊🇲🇨

Terima Kasih @aiqabrago, support anda sangat berarti bagi saya. Salam komunitas steemit indonesia.

Haha! I understood the word steemit.

haha

Biarpun cuma cerita fiktif, saya sempat terharu membaca cerita tersebut.
Terima kasih telah berbagi @toniesteem

Terima kasih kembali untuk mu @amryksr

Siipp

Mantap
Bagus ceritanya

Ngmg2 nan si lepi nyan salah tuleh bak posting

cermat dan teliti.
lagee mata aneuk kleueng..

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 67873.49
ETH 3528.53
USDT 1.00
SBD 2.80