Iklan Kecap Jadul
Iklan jadul di Majalah Pedoman Masjarakat, 1935/ Koleksi @tinmiswary
Tuan dan Puan...
Kenalkah Tuan dan Puan dengan satu benda bernama pacul? Benar Tuan dan Puan, pacul itu sama dan mirip dengan cangkul. Bahkan saya curiga kalau pacul itu memang cangkul.
Sebagai anak kampung, saya sendiri sudah cukup akrab dengan pacul. Saya sering melihat pacul dipajang dan dijual di toko-toko bangunan.
Pacul selalu saja dipikul oleh pak tani dan bu tani ketika menuju ke sawah. Tidak ada istilah lupa membawa pacul saat pergi ke sawah, kecuali di masa panen.
Kali ini, saya bukan hendak membagikan pacul kepada Tuan dan Puan, tapi hanya berbagi iklan kecap bermerk pacul yang saya temukan di majalah jadul Pedoman Masjarakat yang terbit pada 1935.
Source: Pemdoman Masjarakat, 1935/ Koleksi @tinmiswary
Pada tahun-tahun itu (1935) sudah ada perusahaan kecap dan tauco bermerek pacol di Medan. Barangnya enak, bersih dan murah. Kecap dan tauco cap pacul ini sudah beredar luas di Medan.
Sayangnya dalam iklan itu tidak dijelaskan kenapa diberi cap pacul. Tapi ini tidak menjadi masalah, sebab mudah saja kita tebak. Mungkin saja itu kecap dan tauco buatan petani sehingga diberi cap pacol untuk mengenang jasa pak tani dan bu tani.
Demikian dulu Tuan dan Puam Steemians, lain waktu disambung kembali....
Bagi kami yang terlahir di kota dan jarang melihat pacol/pacul... Kata pacol sering diartikan pengecut.. Nah.. Cammana tu..?
Itu pacoi bimakna teumakoet😁
Terimakasih Tuan untuk sudah menuliskan mengenai sesuatu yang sangat dahulu....
Sama2 Tuan, sesekali nostalgia itu perlu😁
Pacul = cangkul. Ya, merk2 jadoel biasanya sangat bersahaja, yang jika dipakai pada hari ini sangat tidak menjual
Benar Tuan😁
Loear biasa Toean, walau poen iklannja hitam poetih, saja bisa membajangkan betapa goerihnja ketjap dan tautjo tjap patjoel itoe..