Buku Masa Depan Dunia Karya Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Acara Bedah di Aula Rektorat UIN Ar-Raniry

Pagi tadi (10/03/18), sekira pukul 09.00 WIB, setelah meneguk teh setengah panas plus pulut dan bu prang, saya bergerak menuju gedung rektorat UIN Ar-Raniry di pojok Darussalam. Setiba di sana, saya langsung menaiki tangga menuju lantai tiga.

Saya langsung masuk aula, tempat diselenggarakannya bedah buku guru saya, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA) dengan tajuk “Masa Depan Dunia.”

Buku ini dibedah oleh beberapa akademisi yang tidak sempat saya dengar siapa namanya, sebab saya datang terlambat. Saya memilih duduk di bangku paling belakang, agar saya bisa melihat semua peserta yang hadir dalam kondisi saya yang tak terlihat.

Dari beberapa orang yang duduk di meja depan, hanya dua orang yang saya kenal, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (penulis buku) dan Profesor Yusny Saby, sementara sisanya belum saya kenal.

Sambil menyimak ceramah beberapa pembedah, saya pun mencoba membaca beberapa halaman isi buku. Saya memilih membaca loncat, tidak khatam.

Buku Masa Depan Dunia (sedikit saya ulang) ditulis oleh Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, seorang antropolog sekaligus dosen paling produktif di UIN Ar-Raniry. Di usianya yang cukup muda, dia sudah menghasilkan karya yang cukup banyak. Buku Masa Depan Dunia entah bukunya yang keberapa, belum pun sempat saya hitung. Buku setebal 414 halaman ini diterbitkan oleh Bandar Publishing pada Januari 2018.

Seperti saya singgung di awal, saya tidak membaca habis buku ini. Di bagian pertama buku ini Kamaruzzaman membahas tentang kebangkitan Cina, Barat vs Islam dan spirit religi. Bagian kedua di antaranya mengupas tentang Barat yang membangun peradaban. Bagian ketiga mengulas tentang kehadiran Islam dan cara Barat memahami Islam.

Di Bagian keempat, Kamaruzzaman mengurai proses “hijrahnya” spirit Protestanisme ke spirit Judaisme. Di bagian lainnya, Kamaruzzaman juga membahas isu-isu lainnya, tidaknya hanya di Barat, tapi juga melayang sampai Indonesia.

Dalam bukunya itu, Kamaruzzaman menyebut bahwa Indonesia berada dalam siklus konflik dunia dan Indonesia tetap diperhitungkan pada masa depan.

@tinmiswary dan Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Jika Tuan dan Puan berminat untuk mengetahui secara utuh Masa Depan Dunia yang “diramalkan” oleh Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, silahkan miliki buku ini dengan membelinya di toko-toko buku terdekat.

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali…