Penerapan Pembelajaran Berorietasi Aktivitas Siswa Pada Sekolah Dasar
Di dalam interaksi belajar mengajar, guru memegang kendali utama untuk keberhasilan tercapainya tujuan oleh karena itu guru harus memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan metode, mengunakan media, kreaktif, inovatif dan mengalokasikan waktu dengan cerdas dan cermat.
Menurut Sanjaya (2007:136), “Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa adalah salah satu inovasi dalam memperbaiki kualitas proses belajar mengajar bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreaktif, sehingga siswa dapat memproleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menunjang terbentunya kepribadian yang mandiri”.
Dalam implementasi pembelajaran berorientitas aktivitas siswa gurutidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pembelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagai mana memfasilitasi siswa belajar. Oleh karena itu, pembelajaran berorientasi aktif siswa menuntut guru untuk kreaktif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa.
Penerapan pembelajaran berorientitas aktivitas siswa dapat di pandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memproleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek intelektual, sikap dan keterampilan secara seimbang. Keaktifan siswa ada yang secara langsung dapat diamati dan ada juga yang tidak secara langsung teramati. Penerapan pembelajaran berorientasi ini bertujuan untuk membentuk siswa yang cerdas sekaligus siswa yang memiliki sikap positif dan secara keterampilan, misalnya kemampuan menggenerealisasi, kemampuan mengamati kemampuan menulis, dan lain sebagainya.
Menurut Sanjaya (2007:137-138), Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menerapkan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa adalah:
- Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaranyang harus di capai sebelum kegiatan pembelajaran di mulai.
- Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa. Artinya, tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
- Memberi bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukannya.
- Memberi motivasi, menrong siswa untuk belajar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
- Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.
Penerapan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dilihat dari segi guru merupakan suatu strategi yang di pilih, agar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung secara optimal dalam implementasi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa. Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, diantaranya:
a. Adanya usaha untuk membina dan mendorong subjek didik dalam meningkatkan kegairahan serta partisipasi siswa secara aktif.
b. Adanya kemampuan guru untuk melakukan peran sebagai inovator maupun motivator terhadap hal-hal baru di bidang masing-masing dalam peroses belajar mengajar.
c. Adanya sikap tidak mendominasi kegiatan belajar mengajar.
d. Adanya memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar meningkatkan kemampuannya asing-masing.
e. Adanya kemampuan untuk mengunakan berbagai mecam strategi belajar mengajar dan mengunakan multimedia maupun multimetode dalam proses belajar mengajar (Prasetya, 1997:130).
Pembagunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya terpadu dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan dasar (Sekolah Dasar) sebagai pondasi pokok (dasar) atau intergal dari pendidikan, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Nasution (2008:119) menyatakan “Bila guru mengajarkan suatu mata pelajaran, ia tidak hanya mengutamakan mata pelajaran akan tetapi harus juga memperhatikan anak itu sendiri sebagai manusia yang harus dikembangkan pribadinya”Maksudnya: guru jangan hanya menyampaikan materi pelajaran saja akan tetapi harus juga memperhatikan tumbuh, kembangnya kepribadian anak itu sendiri secara baik dan bijaksana. Sehingga anak didik dapat diarahkan kedalam hal yang lebih positif. Jika dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional maka “Penerapan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa” adala pendekat yang paling sesuai untuk dikembangkan.
Dengan tujuan penerapam pembelajaran berorientasi aktivitas siswa adalah untuk meningkatkan dam membantu peserta didik (siswa) agar bisa belajar mandiri dan kreaktif serta inovatif, sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian siswa yang mandiri.
Namun penulis menyakini adanya kesalahan dan tidak sempurnanya tulisan ini, mohon dimaafkan!. Jika adanya kesamaan dan kemiripan itu semua bukan unsur yang di sengaja, sekali lagi mohon Dimaafkan!. Oleh karena itu, sangat saya harapkanpada para pembaca untuk memberi kritik dan saran yang bersifat inovatif.