Makhluk Penguasa Rawa Bernama "Sanè"

in #indonesia6 years ago

IMG_20180510_172213.jpg

Orang Aceh mempercayai salah satu makhluk penguasa rawa berbentuk kerbau. Bila terkena makhluk ini orang akan merasa sakit seperti terkena remathik dalam tulang dan terasa nyut-nyut. Beda dengan remathik yang sakit secara terus menerus, sakit yang diakibatkan oleh sanè hanya pada waktu-waktu tertentu. Tidak ada keterangan resmi sejak kapan kepercayaan terhadap sanè ada. Disinyalir sejak masa sebelum kedatangan Islam dan masyarakat Aceh masih menganut kepercayaan Animisme. Ketakutan orang Aceh terhadap sanè dibuktikan dengan menghindar kawasan rawa pada saat menjelang sore.

Beurala merupakan nama lain dari Sanè yaitu jin jahat penguasa rawa. Bentuk fisik Sanè menyerupai kerbau oleh sebab itu sanè mengikuti kebiasaan kerbau yang suka tempat basah dan berair. Makhluk ini akan memegang mangsanya bila tempatnya terganggu dan menyebabkan korban mengingau dan bermimpi hewan kerbau ketika tidur. Selain itu akan menyebabkan sakit di dalam tulang terutama pada kaki. Sakit yang ditimbulkan tidak secara terus menerus akan tetapi hanya pada jam-jam tertentu. Orang Aceh mempercayai sanè lebih sering mengganggu ketika waktu shalat ashar yaitu antara pukul 03.30 - 05.00 sore hari. Dari sebab itu orang Aceh akan menghindari melakukan kegiatan di rawa-rawa pada waktu-waktu tersebut.

IMG_20180511_230101.jpg

Orang yang terkena sanè tidak akan bisa disembuhkan dengan cara berobat ke rumah sakit. Hanya dukun yang bisa menyembuhkan penyakit yang diakibatkan oleh sanè. Dukun dalam budaya Aceh dinamakan ureuëng meurajah ataupun ureuëng seumeumbô. Dukun akan merajah atau memantera-manterai orang yang terkena sanè untuk mengetahui domisili sanè dan membuat upacara kecil untuk meminta maaf pada makhluk gaib tersebut jika korban sudah mengganggu tempatnya. Dukun biasanya mengobati pada saat sakit kambuh pada sore hari bertepatan dengan waktu sanè memegang korban. Jika tidak segera ditangani pada tempat yang dipegang sanè akan mengalami pembengkakan dan membusuk pada kondisi parah menyebabkan kematian pada korban.

Pengobatan tidak cukup satu kali, dukun membutuhkan waktu maksimal dalam hal ini diperlukan waktu beberapa hari bahkan sampai sepekan. Korban biasanya memberikan biaya pengobatan kepada dukun sealakadar, biaya yang dianggap cukup buat biaya transportasi, rokok merek gudang garam merah dan dilebihkan untuk sedikit belanjaan. Setelah rajah sudah berjalan sepekan barulah ada titik kejelasan yang diketahui dukun lokasi tempat tinggal sanè. Dukun akan mendatangi rawa tempat tinggal sanè seraya meminta maaf atas ketidak sengajaan korban mengganggu tempatnya dan memohon obat untuk kesembuhan penyakit yang diakibatkan oleh sanè. Kalau sudah pada tahap tersebut biasanya sanè akan memberikan petunjuk untuk mengambil sejumput daun-daunan yang terdapat disekitar rawa dan digiling serta ditempelkan pada kaki yang sakit. Setelah diobati dengan daun-daunan dari rawa perlahan sakit akan sembuh.

Itulah salah satu kepercayaan orang Aceh terhadap beberapa makhluk gaib dari golongan jin yang menguasai rawa-rawa dan mengakibatkan sakit setelah dipegang oleh makhluk tersebut.

Sort:  

Tapi itu mitos kan Pak..?😀😀😀

Tapi masih ada kepercayaan pada sane tgk.

Setelah kita mengenal istilah teknologi kepercayaan terhadap sane tersebut mulai hilang dalam masyarakat. Tapi masyarakat di desa masih percaya.

Benar bg @jaff
Di desa-desa kepercayaan terhadap sane masih ada.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63252.26
ETH 2662.75
USDT 1.00
SBD 2.79