Masuk dan Masuk... Hei, Kapan Keluarnya ?
Balance, atau di negaraku disebut "keseimbangan", tulisan ini akan menggambarkan keseimbangan itu dalam otak-otak Anda, dan secara nyata Anda akan bercinta dan mempraktikkan bagaimana jalannya keseimbangan itu. Keseimbangan dalam konteks kehidupan adalah jalan menuju kemanusiaan total, dimana Anda akan bertemu dengan ke-Anda-an sendiri untuk berdamai, hingga meciptakan suatu pola kehidupan yang harmonis dari dalam diri Anda. Harmonis dalam kontroversi dengan diri Anda, harmonis dalam memecahkan masalah dalam diri Anda. Hingga keharmonisan itu akan berefek ke luar Anda dan mampu menciptakan keharmonisan dalam suatu kelompok. Bila ada yang masuk, masuk, masuk... tanpa ada yang keluar maka itu bukan hal yang seimbang, bukan hal yang sejahtera dan bukan "Rahmat Sekalian Alam". Seperti diksi dari Mbah Djenggot "Akumulasi, akumulasi, akumulasi, itulah nabi-nabi mereka". Apabila Anda melakukan suatu penumpukan tanpa batas, itu melanggar teori keseimbangan ini, berati Anda menolak keharmonisan, menolak kesejahteraan, atau menolak "Rahmatanlilalamin", Anda menolak semua itu, maka jauhi penumpukan semacam itu, dan harus sejauh-jauh mungkin hingga amnesia. Dalam analogi makanan, bila memakan maka akan mengeluarkan, itu sangat alamiah. Karena memang dalam apa yang kita tumpuk itu pasti ada hak yang lain, seperti kotoran harus dikeluarkan karena haknya tanah untuk subur, dan tanam tanah itu dengan tanaman untuk dimakan lagi. Dan itulah salah satu pola yang harmonis, yang hari ini harus kita bangun dalam hubungan antar manusia. Bersambung...
Itu lah
Hai pengamat budaya pinggiran