Misteri legenda Tapak Tuan

Ada satu misteri yang tersimpan di Aceh Selatan, tepatnya di Tapak Tuan, sebuah batu karang besar yang berada di pingggir lautan yang berbentuk tapak kaki raksasa, mereka sering menyebutnya dengan Tapak Tuan. Batu yang berbentuk tapak kaki raksasa ini disebutkan lahir dari sebuah legenda yang sudah menjadi cerita turun menurun sudah menjadi kepecayaan masyarakat di Aceh selatan.

There is one mystery that is stored in South Aceh, precisely in Tapak Tuan, a large rock that is on the edge of the ocean in the shape of a giant footprint, they often call it by Tapak Tuan, this giant foot-shaped footprint is mentioned born from a legenda that has become a down and down story has become a public trust in South Aceh.

Menurut riwayat, ada sebuah Naga yang dasarnya dari negeri Cina menemukan seorang bayi yang sedang terapung di lautan, kemudian Naga tersebut memelihara bayi itu sehingga si bayi menjadi dewasa. setelah bayi itu dewasa, orang tuanya pun mengetahui keberadaan bayi nya, orang tua bayi tersebut seorang raja di Asralanoka. orang tua bayi itu mendatangi Naga untuk meminta anaknya kembali. naga pun tidak memberikanya, kemudian bayi itu di bawa lari oleh ayahnya, terjadilah petempuran dasyat di sana.

According to the narrative, there is a Dragon that essentially from China finds a baby floating in the ocean, then the Dragon keeps the baby so that the baby matures. after the baby is an adult, her parents also know the existence of her baby, the baby's parents a king in Asralanoka. the baby's parents came to the Dragon to ask her son back. the dragon did not give it, then the baby was carried away by his father, there was a terrible battle there.

Akibat dari pertempuran itu menyebabkan seorang Tuan yang sedang Tapa/bersemedi di puncak gunung terganggu, kemudian Tuan Tapa pergi untuk mencari tempat yang lain, sebelum Tuan Tapa berangkat ke tempat lain, dia Melangkah ketengah lautan tempat terjadinya pertempuran, sehingga Tuan Tapa meninggalkan bekasan tapaknya di pinggir lautan. dari peristiwa inilah terjadinya Tapak Tuan yang sekarang sudah menjadi tempat wisata yang sangat terkenal di Aceh Selatan. yang akhirnya tuan tapa menang dan naga kalah. orang tua anak itu bersama anaknya dan seluruh rombongan tidak pulang lagi ke Asralanoka, mereka tinggal di Aceh Selatan.

The result of the battle caused a Tapa / meditation master at the top of the mountain to be disturbed, then Mr. Tapa went to look for another place, before Tuan Tapa went elsewhere, he stepped into the sea where the battle took place, so Tapa Tapa left his tread scarf in seafront. from this event the occurrence of Tapak Tuan which now has become a very famous tourist spot in South Aceh. which eventually you win and dragons lose. the child's parents with their children and the whole group did not return to Asralanoka, they lived in South Aceh.

Inilah kisah terjadinya Tapak Tuan menurut riwayat yang sudah mashur di kalangan masyarakat Aceh Selatan, kisah ini hampir sama dengan kisah sebuah batu yang berbentuk manusia sedang sujud yang ada di tanah minang, kedua lagenda ini sudah menjadi tempat wisata terkenal di indonesia.

This is the story of the occurrence of Tapak Tuan according to the history that has mashur among the people of South Aceh, this story is almost the same as the story of a human-shaped stone being prostrated in minang land, these two lagenda has become a famous tourist attraction in Indonesia.

Terima Kasih Telah Membaca

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA