Ibu Mertua..Engkau Adalah Rivalku Sepanjang Masa

in #indonesia7 years ago

()

Tahukah kalian tanaman lidah mertua? Bahasa latinnya adalah Sansevieria. Mungkin hampir semua mengetahuinya karena biasanya banyak ditanam dihalaman-halaman rumah sebagai tanaman hias. Bentuknya menyerupai lidah-lidah panjang yang tajam. Dan kenapa pula ia diberi nama “Lidah Mertua”,,karena mertua itu sering digambarkan sebagai sosok yang memilki lidah yang panjang dan tajam. Wahh horor juga ya..

Lidah Mertua.jpg

Seorang wanita yang ingin menikah, mau tak mau sering terperangkap dalam mitos “lidah Mertua” ini. Pasti ada kecemasan yang secara tidak disadari hampir menggerogoti isi kepala kita, bagaimana jika ibu mertuaku judes, egois, sewenang-wenang dan selalu ingin ikut campur dalam urusan rumah tanggaku kelak? Bagaiman jika beliau terlalu banyak mengatur suamiku? Bagaimana dan bagaimana….kecemasan itu semakin diperkuat dengan gambaran figur Ibu Mertua di sinetron-sinetron Indonesia yang sering kita tonton.

Tidak saya pungkiri saya pun demikian, ketika baru menikah saya baru menyadari bahwa tidak cukup hanya mencintai suami saya saja saya bisa bahagia. Seperti ada tali pengikat yang tersangkut di tubuh calon suami saya, semakin saya tarik akan semakin panjang tali itu dan semakin banyak orang-orang yang ternyata juga terikat pada tali tersebut. Ohh no..selama ini ‘Kau lah bulan kau lah bintang’ hanya kami rasakan berdua. Tetapi setelah pernikahan,, ternyata saya harus bisa mencintai seluruh penghuni langit agar saya tetap bisa ‘aman’.

IMG_8504.JPG

Ibu mertua..beliau sama halnya dengan ibu-ibu yang lain, beliau wanita utama dalam kehidupan seorang anak terutama anak lelaki sebelum ia menikah. Apakah setelah menikah ia bukan lagi yang utama? Bisa saja ya dan bisa saja tidak. Tetapi kebanyakan YA..Beliau bukan lagi yang utama. Mungkin tipe istri seperti sayalah yang menyebabkan posisi seorang ibu tergeser dari peringkat pertama menjadi posisi kesekian di hati para kaum lelaki. Saya sebagai seorang istri, ingin selalu diprioritaskan dalam segala hal. Baik dari ekonomi, perhatian, kasih sayang dan terutama cinta. Saya adalah kekasih hati mu yang tak boleh tergantikan oleh siapapun. Jika tak sesuai dengan ‘deklarasi’ itu, bersiaplah untuk ‘genderang perang’. Strategi itulah yang saya gunakan untuk menekan sikap suami saya. Begitulah biasanya kehidupan rumah tangga dimulai.

Namun bersyukurnya saya,,Allah mencintai saya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Doa saya disetiap sholat…“IHDINAS SHIRATAL MUSTAQIM” diijabah oleh Allah. Allah menunjukkan jalan yang benar kepada saya melalui seorang anak laki-laki yang terlahir dari rahim saya. Begitu saya sangat mencintai anak itu. Bergetar hati dan jiwa saya jika sesuatu terjadi pada anak saya. Rasanya apapun akan saya lakukan untuk kebahagaiaanya. Begitulah saya berikrar dalam hati. Ya Allah..lindungi anakku dari keburukan apapun, karena dia adalah darah dagingku yang teramat sangat berharga. Baru saya menyadari,,beginikah cinta seorang ibu pada anaknya? Bagaimana jika suatu hari seseorang merebut hatinya dari saya? Bagaimana jika suatu hari ia lebih mengutamakan yang lain setelah segenap cinta saya curahkan untuk membesarkannya? Saya tidak sanggup merelakan itu.
ihdinana.jpg

Ya Allah..tiada yang bisa saya lakukan selain meminta ampun dan maaf kepadaMu, begitu aku zholim pada makhlukMu yang melahirkan suamiku? Walaupun saya tak pernah secara langsung mengibarkan bendera perang pada ibu mertua, namun perilaku saya yang menyebabkan suami mau tak mau harus memilih saya demi menjaga perdamaian. Besarnya penyesalan tak bisa saya gambarkan. Bagaimana mungkin justru saya yang melakukan apa yang saya takutkan dilakukan oleh orang lain kepada saya. Sejak saat itu, saya berusaha merubah segala ‘ultimatum’ yang saya siratkan dalam hubungan saya dengan suami selama ini. Saya memulainya dengan memeluk dan mencium ibu mertua dengan segenap cinta yang saya miliki, layaknya saya melakukan pada orangtua kandung saya sendiri. Tak lagi hanya sekedar basa basi untuk terlihat baik seperti dulu-dulu.

BeautyPlus_20170815164751_save[1].jpg

Sungguh lapang dada ini, sedikit demi sedikit kekhawatiran saya akan kehilangan hati suami mulai sirna. Saya tak ingin merusak hubungan ibu dan anak sebagaimana saya juga tak ingin itu terjadi pada saya dan anak saya. Saya selalu berkata dalam hati ketika melihat beliau,,,’Ibu..derajat mu lebih tinggi dari saya dimata laki-laki yang sama-sama kita cintai ini. Surganya berada di bawah telapak kakimu ibu. Maafkan kami yang selama ini mungkin banyak menggoreskan rasa kecewa di hatimu. Maafkan saya yeng menyebabkan engkau kehilangan sedikit cinta dari anakmu. Maafkan saya ibu..’.

Dulu,,beliau adalah rival saya dalam merebut cinta suami saya, namun sekarang dan sampai kapanpun beliau akan menjadi rival saya untuk menggapai Ridha Allah dengan menjadi ibu yang baik buat anak-anak kami. Ibu..sekarang saya faham mengapa saya tak pantas menggeser posisi mu di hati suami saya, begitupun sebaliknya. Kami mencintaimu ibu...

FB_IMG_1502608418833[1].jpg

Semoga bermanfaat

Sort:  

Judulnya provokatif, ternyata isinya menyejukkan. Thanks
Salam dari Bireuen.

Terimakasih sudah berkunjung ke laman saya. Semoga kita semua semakin baik dari hari ke hari. Amiin 😊

Deg degan bacanya. Ternyata happy ending 😊. Dua wanita hebat 🤗

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 71238.01
ETH 3865.22
USDT 1.00
SBD 3.51