Be Free..Dan Hidup Ini Menjadi Ringan | Motivasi #1

in #indonesia7 years ago

image

"Mustahil semua orang akan menyukai kita walau kita berbuat baik semaksimal mungkin. Tak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang kembali kepada kita. (Aa Gym)

Sering kali kita sibuk memikirkan apa yang orang lain katakan tentang kita. Waktu terbuang begitu banyak hanya untuk mengurusi pikiran orang lain mengenai kita. Padahal, sudah fitrahnya manusia selalu dalam kesalahan. Tidak mungkin kita bisa menyenangkan hati semua orang.

Saya tak pungkiri, saya pun menghabiskan waktu kehidupan saya begitu banyak hanya untuk memprotes orang lain entah pada siapa. Mengapa yang saya lakukan tak dihargai? Mengapa saya yang berusaha keras malah dia yang mendapat penghargaan? Mengapa saya sudah menulis sangat bagus,, tapi gak di vote-vote sementara orang yang nulisnya segaris yang voting bejibun?😂😂. Mengapa begini..mengapa begitu. Banyak sekali hal yang kita urusi dikarenakan realita tak sesuai dengan ekspektasi.

Baiklah..saya bukan bermaksud menggurui, sebenarnya sampai sekarang saya pun masih begitu, tapi..saya berusaha terus untuk mengurangi kesia-siaan waktu milik saya yang terbuang percuma atau bahkan berpotensi menimbulkan dosa baru. Dalam hal ini,simplenya saya hanya memikirkan untung dan rugi. Menghadapi persoalan apapun, saya ukur untung ruginya dulu buat saya. Dan ini sungguh membuat saya bersemangat untuk menyelesaikannya. Mengapa? Karena saya mengejar keuntungan. Jelas saya tak mau rugi, karena itu saya menghindari segala perbuatan yang kira-kira menggiring saya pada kerugian. Kadang menerapkan prinsip ekonomi dalam menghadapi persoalan sangatlah logis, mengapa? Karena prinsip dasarnya cuma ada dua kemungkinan, Untung atau Rugi.

Contoh nya seperti apa? .......

(Ini hanya contoh)
Otak saya bekerja terus-terusan hanya untuk mengolah informasi tentang hal ini...Mengapa banyak sekali 'penjilat' dikantor saya? Mengapa mereka membenarkan apapun yang diperbuat atasan yang jelas-jelas salah hanya untuk mempertahankan kedudukan dan jabatan mereka? Mengapa bekerja ditempat itu sangat memuakkan? Banyak sekali kata "Mengapa" yang terpikir hanya karena mengingat sebuah tempat. Rugikah kita begini? JELAS RUGI. Mengapa kita harus memaksa otak kita berpikir tentang orang yang sudah kita labeli sebagai 'Penjilat'? Penting kah sang Penjilat itu buat kita? Apa keuntungan yang kita dapat dari dia? Tidak ada kan? Apakah kita yakin bahwa kita lebih baik dari dia,,tidak yakin juga kan? Apakah perhatian atasan itu penting buat kita? Tak selamanya perhatian dari atasan menguntungkan kita, apalagi didapat dari cara yang salah. Kebebasan kita dalam berharap pada makhluk adalah kebebasan yang paling puncak. Cukup ikat perilakuan kita dengan aturan agama. Agama sudah sangat jelas mengajarkannya. Allah tidak menyia-nyiakan perbuatan baik walaupun hanya sebesar biji Zahrah.
image

Mestinya tak ada seorang pun yang berhak menjadi sandaran otak dan hati kita. Organ ini adalah titipan Allah khusus buat kita, kita yang berhak mengaturnya, bukan orang lain. Ketika potensi yang kita miliki berhasil diredam hanya karena ditikung seorang penjilat, rugikah kita? Rugi sekali. Rasa percaya diri sebagai karyawan/pegawai meredup hanya karena penilaian atasan, rugikah kita? Sangat rugi. Kita menjadi tukang bolos karena tidak suka pada atasan. Kita menjadi pembenci hanya karena perbuatan orang lain yang tidak kita senangi. Berarti diri kita ini adalah hasil penilaian kita tentang perilaku orang lain. Kita ini tergantung pada sikap orang lain. Rugikah kita? Sangat!!!
image

Sekali lagi, 'bukan orang lain yang menentukan harus seperti apa saya ini, tapi sayalah yang berhak menentukannya'. Penilaian orang lain bukanlah tak penting, hal itu juga diperlukan sebagai modal kita berinteraksi dalam lingkungan sosial, tapi jangan sampai penilaian makhluk menjadi landasan dalam kita menentukan sikap. Kian kemari saya terus berlatih untuk menjalankan metode ini, dan ini sangat membantu saya untuk terus menjadi pribadi yang lebih dewasa. Saya hanya ingin untung dalam setiap kondisi. Saya tak ingin memberikan kesempatan sekecil apapun pada hal-hal yang bisa menyebabkan saya rugi. Jika ada 'penjilat' disekitar saya, saya menguntungkan diri saya dengan cara menjadikan dia sebagai objek penilaian perilaku. Baikkah saya jika seperti dia? Bukankah perilaku itu sangat menjijikkan? Bukankan perilaku itu menyengsarakan? Bebas kah dia? Bahagia kah dia?. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang bisa saya jadikan pelajaran untuk diri saya sendiri.
image

Intinya, bersandarlah hanya pada Allah. Dia lah yang Maha sempurna dalam memberi penilaian. Sekali lagi jangan biarkan orang lain menentukan bagaimana diri kita ini, karena semua keputusan ada ditangan kita dan tentunya tetap atas izin Allah. Tetaplah berdoa, berikhtiar dan bertawakal untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik.

Tulisan ini saya dedikasikan terutama buat diri saya sendiri sebagai remainder jika suatu hari saya mengalami kekosongan hati. Wallahu'alam..

Wasalam 😊

Sort:  

Tulisan yang sangat bagus, hitung buat pencerahan hidup. Selamat berkarya

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 70992.50
ETH 3860.06
USDT 1.00
SBD 3.52