A bad news is a good news?

in #indonesia6 years ago

IMG_20180605_183003.jpg

"Kabar buruk adalah kabar baik." Ini rumusan yang salahnya fatal. Kabar buruk tetaplah buruk, dan kabar baik sudah pasti baik. Tapi, ini pula pemandangan yang marak selama ini khususnya di Indonesia.

Fenomena ini disebabkan karena pembaca lebih mengedepankan emosi dalam menerima informasi. Apalagi jika informasi itu berasal dari media-media yang hadir dengan identitas tertentu.

Fenomena "a bad news is a good news" bukan hadir dengan sendirinya. Selalu ada agenda politik yang hadir dibelakangnya.

Dengan begitu kehadiran media-media juga bukan tanpa agenda, meski secara jurnalistik telah ada panduannya.

Jadi tidak heran jika informasi yang disuguhkan oleh banyak media lepas dari pertimbangan kualita. Ukuran yang dicari adalah seberapa banyak pengunjung. Semakin banyak pengunjung maka semakin banyak pula iklan yang masuk dan semakin terbangunlah afiliasi media dengan pihak-pihak yang mengincar kekuasaan.

photo-1423784346385-c1d4dac9893a.jpg

Fenomena media yang tidak sehat ini semakin tumbuh subur dengan karakter pembaca dari generasi milenial yang lebih senang mengkonsumsi informasi singkat. Di sinilah peran media sosial yang dapat diakses dengan cepat melalui gadget menjadi makin menyuburkan konten-konten yang dibuat dengan sentuhan emosional semata.

Perkembangan new media yang tumbuh cepat juga makin membantu generasi milenial untuk menemukan informasi yang tidak sehat secara intelektual.

Namun begitu dikalangan generasi milenial pula tumbuh kesadaran untuk keluar dari tafsir keadaan yang tidak sehat akibat banjir informasi yang juga tidak sehat.

Ada semacam kebutuhan di generasi milenial untuk hadir dengan teknologi yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi yang valid dan berisi, dan itu membutuhkan solusi teknologi yang tepat dan akrab dengan mereka yang memang sangat tergantung pada teknologi.

Maka kehadiran Steemmedia bisa menjadi solusi penyediaan informasi yang dikurasi banyak orang dan pada saat yang sama pelaku kurasi dari konten media juga bisa memperoleh reward.

Ini sebuah kombinasi yang menguntungkan seraya memperbaiki tatanan dunia informasi yang ada saat ini. Sebagai negeri demokrasi tidak mungkin kembali ke era dimana sensorsip dikenakan kepada media. Namun, sebagai anak negeri yang ingin negerinya berkembang ada kesadaran bahwa kunci perubahan terletak pada informasi apa yang dikonsumsi oleh anak negeri itu sendiri.

photo-1518600654093-2a24cddafa38-01.jpeg

Sambil menanti perkembangan Steemmedia, melalui akun @steemmedia pengelola akan terus memberi update tentang anatomi media di Indonesia kaitannya dengan kehadiran blockchain Steem yang memungkinkan terjadinya perubahan dalam cara kerja mengelola media dan mengkonsumsi informasi seraya menikmati reward.

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.17
JST 0.028
BTC 68936.57
ETH 2464.81
USDT 1.00
SBD 2.42