Merawat Semangat Berkomunitas di Steemit

in #indonesia7 years ago

Secara pribadi, kami mendapatkan sejumlah curhat dari beberapa Steemian. Isinya bermacam-macam, mulai dari soal anggota komunitas yang cuek, tidak peduli pada anggota lain, hingga ada teman di dalam komunitasnya yang terkesan mau maju sendiri. "Ada pula yang terkesan cari perhatian banget kepada paus-paus," tutur salah satu Steemian.

komunitas ilustrasi -- pixabay.jpg
foto: pixabay.com

Kami mendengar dengan takzim berbagai curhatan itu. Sebab, apa pun bentuknya, semua itu adalah masukan untuk kita bisa merenung. Setidaknya, kita mencoba merasa-rasa benarkah sikap dan laku kita seperti yang digambarkan itu? Jika tidak, tentu kita bersyukur. Jika ada di antara kita seperti curhatan di atas, mari kita renungkan kembali sikap itu.

Berada dalam sebuah kelompok, apa pun nama dan latar belakangnya, selalu terjadi hal-hal di luar bayangan kita. Itu tak lepas karena beragamnya anggota kelompok tersebut. Terpenting bagaimana kita merespon itu sebagai sebuah kebhinnekaan: meskipun berbeda-beda isi kepala, sikap, pendapat hingga berbeda pendapatan (hehe), sesungguhnya cita-cita berkomunitaa itu satu: maju bersama.

Dalam konteks komunitas Steemit, memang ada kalanya kita tidak selalu bisa melakukan sesuatu untuk saling mendukung. Misalnya, adanya kesibukan rutin masing-masing namun ketika senggang pada malam "bandwidth" habis. Pada saat lain, mungkin ketika sedang longgar jaringan internet sedang lelet. Pada kesempatan lain lagi, telepon genggam kita sedang ngadat.

Berbagai alasan memang bisa terjadi ketika ada satu-dua anggota sebuah komunitas yang terkesan cuek dengan anggota lain. Maka itu, kita perlu berpikir positif untuk tidak hanya melihat apa yang terlihat, tapi juga mencoba membayangkan adanya kemungkinan-kemungkinan atau hambatan yang membuat dia "seolah-olah" cuek. Tapi sesungguhnya tidak.

Seorang Steemian lain lagi menimpali, "Ah tidak mungkinlah sibuk terus. Wong dia posting dan rajin menjawab komentar-komentar di tempatnya. Dia rajin juga komentar di tulisan Steemian yang reputasinya tinggi. Sementara kita tidak disinggahi, mungkin karena nilai kurasi dari kita kosong." Mendengar itu, kami terdiam sejenak.

Kita semua berharap tidak terjadi semacam itu. Tapi marilah kita berbesar hati saja. Karakter orang berbeda-beda. Terima saja sebagai bagian dari kemajemukan, keragaman, bukan sebagai sesuatu yang perlu diperlebar persoalannya. Anggap saja apa yang terjadi dalam berkomunitas bagian dari dinamika. Setiap kelompok, organisasi, apalagi kerumunan tanpa bentuk, pastilah dinamikanya sangat tinggi dan itu sah-sah saja.

"Tapi sikap seperti itu membuat kita merasa tidak ada gunanya berkomunitas," sebut seseorang yang lain pula. Hmmm, tentulah tidak perlu sampai pada kesimpulan semacam itu. Sebab, apa pun kondisinya, berkomunitas -- ini disebut juga berjejaring -- tetap ada gunanya. Dalam agama kita diajarkanmemperluas persaudaraan. Silaturahmi. Kita tidak perlu mengenerasilisir dan tak perlu berkecil hati karenanya.

Satu hal saja yang perlu kita pegang kuat-kuat: mari kembali kepada sikap dan semangat kita masing-masing untuk saling mendukung dan menguatkan. Kita mulai dari diri sendiri saja dulu. Jika kita melakukannya sesuai cita-cita ideal pastilah semuanya akan baik-baik dan asyik-asyik saja. Dengan begitulah semangat berkomunitas dapat terus dirawat dan digelorakan.

MI | Depok, 13 Maret 2018

mus willy ana pilo di cangkir sembilan -- foto morenk beladro.jpg
foto: @morenkbeladro | cangkir sembilan coffee

Anggota Steemit Budaya

Adi Warsidi @abuarkan | Ahmadun Yosi Herfanda @ahmadunyh | Ali Anwar @bangalianwar | Ampuh Devayan @ampuhdevayan | Andrian Habibi @andrianhabibi | Ansar Salihin @winansar | @ansaridaily |
Arafat Nur @arafatnur | Ari Rahmadi @ari.rahmadi16 | Awaluddin Ishak @awalisme | Ayi Jufridar @ayijufridar | Ayu Cipta @ayucipta | Bahagia Arbi @bahagia-arbi | Benny Poelem @benpoelem | Berthold Sinaulan @bertsinaulan | Cut Agus - awi @cutagus | Cut Januarita @cutjanuarita |
Edi Miswar Mustafa @gabrielmiswar | Eko Petra @ekopetra | Emong Soewandi @emong.soewandi | Fadiatur Rahmi @fadiaturrahmi | Fardelyn Hacky @fardelynhacky | Ferhat Muchtar @ferhatmuchtar | Fikar W Eda (belum diaprove) | Hamdani Mulya @hamdanimulya | Herman RN @hermanrn |
Hidayatullah Habibi @braday | Ihan Nurdin @ihansurise | Ikhwanul Halim @ayahkasih | Iman Sembada @imansembada | Iskandar Norman @isnorman | Iwan Kurniawan @blogiwank | Jayu Marsuis @jayumarsuis | Joel Pase @joelpasesteemit |J. Kamal Farza @jkfarza | LK Ara @lkara | Khairil Miswar @tinmiswary | Kas Pani @kaspani | Mahdi Idris @mahdi-idris | Maksal mina @maksalmina7 | Mariska Lubis @mariska.lubis | Masriadi Sambo @masriadi | Mezra P. (belum approve) | M. Nasir Age @nasirage | Moh Gufron Cholid @mohghufroncholid | Much Zendara Alfin @muchzendaraalfin |
Muhajir @shofie | Muhammad rizal @rizalelka | Mulyadi Nurdin @mulyadinurdin | Muntazar @muntazar | Mustafa Ismail @musismail | Mustiar AR @mustiarar | Nadi Hariyansyah @nadihariyansyah | Nazar Syah Alam (Apache13) @gulistan | Nurul Hidayati @hidayatim | Ngarto Februana @ngartof | Ody Nugraha @odynugraha | Okta Piliang @oktapiliang | Pilo Poly @apilopoly | Pringadi Abdisurya @abdisurya | Ratu Ayu @ratuayu | Rauzal Juanda @rauzaljm | Razak Pulo @razack-pulo | Rini Febriani Hauri @puanswarnabhumi | Rudy Asrori @rudyasrori | Sudiyanto @caksudi |
Subhan Ihsan @subhanihsan | Sulaiman Juned @sulaimanjuned | Tabrani Yunis @tabraniyunis | Taufik Mubarak @acehpungo | Teuku Afifuddin @afeed | Ulfatin CH @ulfatinch | Willy Ana @willyana | Zulfajri @alfajrisyariff | Zulfikar Kirbi @zulfikarkirbi | @zulfikarsyehpeng | Yusuf Zulkifli @yusufsupercenter

LOGO Steemit untuk logo steemit budaya OK.jpg

Catatan Akhir

Jika Anda merasa tulisan ini penting, jangan segan-segan untuk membaginya dengan Steemian lain. Follow kami @steemitbudaya, kami akan segera memfollow Anda kembali. Setiap upvote juga akan kami balas dengan upvote.

Salam Steemit, salam budaya
@steemitbudaya

Sort:  

Good poin @steemitbudaya. Yang penting nulis terus. Mau dikomen atau vote, itu tergantung sama kita. Kita mau ga mengomantari dan vote punya org lain. Kalau tidak, ya mulailah mencoba melakukan itu. Meskipun dalam banyak kasus. Banyak petinggi stemian memang acuh. Berkali-kali dikomen dan vote. Satu pun ga dibalas. Kan tengik namanya.

Oh ya @steemitbudaya. Mohon resteem postingan saya yang acara kita 1st steemit meet up. Makasih.

ya benar. intinya berpikir positif saja. Tetap menuis, tetap semangat dan riang gembira. Dengan berpikir positif semua akan baik-baik saja.

Saling memahami perbedaan. Menjunjung semangat berkomunitas.

berbeda itu rahmat. berbeda itu anugerah. alangkah monotonnya jika semua hal sama. salam

Dalam aktifitas steemian. Karena ini merupakan media sosial. Maka akan mempengaruhi sosialism kita. Terima kasih telah mengingatkan.

yes, dalam komunitas memang harus selalu saling mengingatkan. semoga kita selalu maju bersama.

Keluhanku bangett nih😭

Kan ada saya 🤣🤣

@steemitbudaya memang keren. Life is beautiful, steemit is more beautiful hehehe

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 61048.59
ETH 2372.60
USDT 1.00
SBD 2.54