ONE YEARS ON STEEMIT [13 SEPTEMBER 2017 – 13 SEPTEMBER 2018]
“Hai Bang, apa khabar?”. Tanya seorang teman saat saya sedang minum kopi di sebuah warung di seputaran rumah. Kebiasaan saya hari libur setelah mengantar anak ke sekolah sempatkan minum kopi sebelum melaksanakan apa yang sudah direncanakan bersama istri di libur weekend.
“Alhamdulillah, baik gimana dengan kamu?” jawaban saya sambil melihat wajahnya.
“Sama bang, baik-baik saja. Gimana masih aktif di steemit bang” ungkapnya sambil tersenyum dan berlalu mencari kursi untuk duduk di meja lain karena dia bersama beberapa temannya.
Tersentak juga saya mendengar ucapan teman saya dan memaknai senyumnya tadi yang menanyakan masih sering membuat postingan di steemit. Menerawang pikiran saya menanyakan dalam kepala apa sebabnya teman saya tersebut menanyakan tentang hal itu. Serta apa gerangan dengan tanya "Masih aktif di steemit?".
Belum sempat saya jawab teman saya itu sudah duduk bersama kawanya selang beberapa meja. Agak sedikit jauh dari tempat saya duduk.
Ia juga sih, tepatnya sejak tanggal 13 September tahun lalu mulai bergabung dengan platform Steemit, apa yang sudah di dapat selama menulis atau melakukan postingan di Steemit?. Apa setiap postinganmu mendapatkan imbalan vote dari teman atau sahabat? Atau apakah para pengurus atau curator atau apapun namanya untuk orang-orang yang menentukan setiap postingan menjadi trending atau paling tidak masuk kategori hot pilihan supaya banyak yang membaca?. Dan bukan itu saja sudah setahun dalam steemit ini apakah kamu sudah masuk level 60 an atau masih kamu harus merayap di level junior yang berkisar antara 30 s.d 40?.
Semua pertanyaan timbul di benak dan saya tak bergeming masih termenung serta membisu sendiri duduk berhadapan segelas kopi dan smartphone di tangan. Terngiang-ngiang kata-kata yang keluar dari mulut teman saya tadi. Hampir goyah memaknai senyuman sinis teman saya saat dia mengeluarkan kata-kata tersebut dengan senyuman penuh ejekan menurut otak kiri saya.
Ah, gitu aja koq repot. Begitulah ungkapan Gusdur yang spontan menjadi buyaran lamunan saya. Tak akan goyah dengan sindiran atau bahkan ungkapan “peng griek” (kumpulan koin logam) untuk tetap bersama platform ini. Bagaimanapun bagi saya yang baru saja belajar menulis, platform “STEEMIT” sangat besar artinya. Meskipun di satu sisi jika menyimak postingan-postingan sesama steemians kerapkali menimbulkan rasa iri, terutama yang terpilih menjadi trending yang banyak di uptove ataupun ditampilkan sebagai artikel pilihan.
Akan tetapi saya merasa tahu diri masih butuh banyak pembelajaran agar menjadi sukses dengan menulis. Saya merasa sampai saat ini dan sudah satu tahun pada tanggal 13 September 2018 ini postingan saya belum mampu menembus trending karena tulisan saya masih acak-kadut, dan topiknya tidak mengena di hati para pembaca dan pelaku steemit.namun masalah itu tidaklah membuat hati saya risau, dan membuat semangat saya menjadi padam. Justru dengan demikian saya dituntut lagi untuk lebih banyak belajar.
Bukankah Helvi Tiana Rosa seorang sastrawan Indonesia pernah mengatakan bahwa Kalau usiamu tak mampu menyamai usia dunia, maka menulislah. Menulis merperpanjang ada-mu di dunia dan amalmu di akhirat kelak. Dan juga pernah seorang penulis berucap bahwa Seorang penulis yang buruk akan mudah menyerah dan berhenti. Sedangkan penulis yang baik akan terus menulis.
Itulah motivasi yang selalu terbangun untuk selalu bersemangat dalam menulis. Menarikanlah jari jemari mu di atas keyboard agar hayalan mu akan tersalurkan. Tidak ada kata menyerah, slogan One Day One Post terus di gelorakan tidak boleh menyerah hanya karena masalah turunnya nilai steem dollar atau tidak banyaknya orang melakukan vote terhadap postingan kita. Justru sebaliknya hal tersebut menjadikan sebuah tantang untuk menulis lebih baik lagi dengan terus berlatih tiada henti.
Semoga di 1 tahun saya bersama platform steemit ini (13 September 2017 – 13 September 2018), mudah-mudahan saya selalu dalam istiqomah dan menjadikan kenangan di anak cucu kita bahwa kita pernah hidup di zaman ini dengan dibuktikan dengan tulisan kita pernah ada.
)