Kisah Di Balik Baju Kemeja Batik / The Story Behind The Batik Shirt

Selamat pagi sahabat Steemian, apa kabarnya hari ini ? Semoga selalu sehat dan semangat ya!

Pada hari ini aku ingin berbagi cerita tentang sebuah baju. Setiap baju batik yang kita miliki pasti ada cerita atau historinya. Baju batiknya seperti foto di bawah ini :

Ini adalah baju kemeja batik milik teman sekolahku Eka. Dia bercerita kepadaku tentang baju batik tersebut. Begini ceritanya, sekitar tahun 2015 yang lalu Eka menemukan sebuah dompet besar di jalan. Dompet tersebut berisi sejumlah uang, smartphone dan surat-surat berharga. Eka temanku yang jujur dan baik hati mengembalikan dompet tersebut ke pemiliknya. Alamatnya dia dapat dari alamat yang ada di KTP (Kartu Tanda Penduduk) pemilik dompet tersebut.

Sebagai ucapan terima kasih, seorang ibu pemilik dompet tersebut memberikan sejumlah uang yang cukup banyak kepada Eka tetapi dia menolaknya karena Eka menolong tanpa pamrih. Akhirnya si ibu pemilik dompet tersebut memberikan kenang-kenangan sebuah kain batik yang kini dibuat menjadi baju batik untuk suaminya Eka.

Itulah sekilas cerita tentang sebuah baju batik milik teman sekolahku Eka. Sehelai kain batik lebih menarik dan lebih berharga daripada setumpuk uang karena batik memang istimewa dan lebih berharga. Keistimewaan batik tidak akan hilang ditelan waktu.

Demikian ceritaku tentang baju batik milik teman sekolahku. Kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca postingan sederhana ini. Selamat pagi dan selamat memulai aktivitas.

• English Version :

Good morning Steemian's friend, how are you today? Hopefully always healthy and upbeat!

Today I want to share stories about a shirt. Every batik shirt that we have must have a story or history. The batik shirt is like the photo below:

This is a batik shirt belonging to my school friend Eka. He told me about the batik clothes. Here's the story, around 2015 Eka found a big wallet on the street. The wallet contains a number of money, smartphones and securities. Eka, my honest and kind friend returned the wallet to the owner. The address he got from the address on the KTP (Identity Card) owner of the wallet.

As a thank you, a mother who owned the wallet gave Eka a considerable amount of money but she refused because Eka helped selflessly. Finally the mother who owned the wallet gave a souvenir of a batik cloth that is now made into a batik shirt for her husband Eka.

That's a glimpse of the story of a batik shirt belonging to my school friend Eka. A piece of batik cloth is more attractive and more valuable than a pile of money because batik is special and more valuable. The specialty of batik will not be lost in time.

This is my story about my schoolmate's batik clothes. More or less sorry, thank you for taking the time to read this simple post. Good morning and happy start activity.