Ribut-ribut Tentang Bioskop Aceh

in #indonesia6 years ago (edited)

image


Sumber

Beberapa hari ini sebagian masyarakat Aceh kembali membahas tentang bioskop. Ada yang katanya merindukan bioskop dengan segenap jiwa, namun ada juga yang menentangnya habis-habisan hingga kepala bengkok. Ini biasa terjadi di tengah masyarakat, bahwa sebuah masalah memang enak diperbincangkan jika ada pro dan kontra. Entah siapa yang menanam rumus ini, bahwa, sebuah masalah di masyarakat dengan bumbu pro kontra memang terasa beda, kayak ada manis-manisnya.

Untungnya sampai tulisan ini saya post, saya masih ada di pihak keduanya. Artinya, saya tidak pasang badan di pihak yang pro, dan juga tidak berdiri di pihak yang kontra. Saya memang lebih suka di tengah-tengah jika dihadapkan dengan masalah pelik lagi sensitif macam ini. Berada di salah satu pihak hanya akan membuat kita menjadi "enemy of public" dalam sekejap. Masalah hidup sudah banyak. Jodoh belum nampak, status masih sarjana pengangguran, untuk apa cari perkara yess??


image


Sumber

Lantas kenapa bioskop kembali hangat diperbincangkan oleh masyarakat Aceh? Mari menengok sejarah sebentar. Kita tahu bahwa Aceh telah menutup bioskop sejak konflik hingga hari ini. Oleh sebab itulah masyarakat Aceh yang ingin menonton film terbaru harus naik bus pelangi atau kurnia dan pergi ke Medan. Dari sini masalah awalnya muncul. Sebagian masyarakat Aceh, terutama mereka yang doyan nonton bioskop tapi keberatan ke Medan mulai menyuarakan bahwa bioskop itu adalah sesuatu yang perlu ada di Aceh. Orang-orang ini berpendapat bioskop layaknya ruangan ekspresi yang memang patut dihadirkan untuk masyarakat Aceh. Apapun makanannya pokoknya nonton film tetap harus ke bioskop.

Di kubu seberang, mereka dengan keras menolak bioskop. Orang-orang ini berpendapat bahwa bioskop adalah kotak setan yang menghadirkan mudharat lebih besar daripada manfaat. Bagi mazhab ini, bioskop adalah ruangan terkutuk di mana segala jenis kemaksiatan bersemayam. Pokoknya bagi orang-orang ini bioskop tetap harus dilarang hadir di bumi Serambi Mekah. Tidak ada negosiasi. Titik!


image


Sumber

Suasana mulai panas. Ribut-ribut tentang bioskop ini merambat ke media sosial dan juga media massa. Di luar sana orang-orang ribut setelah menonton bioskop, entah karena filmnya tidak sesuai ekspektasi atau tiketnya yang kelewat mahal. Di sini, di "Aceh Lon Sayang" ini, orang-orang sudah ribut duluan bahkan jauh sebelum bentuk bioskop ada. Inilah masalahnya dari dulu hingga sekarang.

Kita seperti kehilangan identitas sebagai orang ke-timur-an yang mengedepankan musyawarah dan mufakat terhadap sebuah masalah. Entah sejak kapan, kita lebih sering menggunakan dengkul daripada memanfaatkan otak. Kita lebih suka adu komentar di media sosial daripada duduk dan diskusi sambil ngopi santai. Di sini seharusnya kita tetap sehat pikiran dan badan agar bisa melihat duduk masalah dengan jernih. Minum dulu, ngopi dulu baru berkomentar. Jangan cepat naik darah nanti cepat tua. Belum nikah tapi udah tua, kan gak lucu.


image


Sumber

Kembali ke topik awal: bioskop. Terkait masalah ini lebih bijak kita menahan diri dan melihat situasi. Tidak perlu menggunjing si A dan membela si B, toh itu tidak serta merta membuat bioskop hadir di Aceh. Lagian Pemerintah Aceh kabarnya juga akan studi banding ke negara-negara Islam macam Arab untuk mempelajari bagaimana dunia per-bioskop-an di sana. Yaa, meskipun kebanyakan studi banding hanyalah alasan agar 'mereka' bisa traveling dengan uang negara, tetapi menunggu hasil studi banding tersebut jauh lebih baik daripada adu mulut di sosmed.

Untuk itu, saran saya, bagi mazhab pro bioskop tetap sabar. Kalau memang libido nonton layar lebar terus meninggi, ya pergi saja ke Medan hingga bioskop ada di Aceh. Tiket bus simpati star masih terjangkau kok. 10 SBD cukup. Dan bagi orang-orang yang kontra dengan bioskop, tetap tenang dan jangan terpancing emosi. Toh bioskop belum tentu ada di Aceh. Kita tunggu saja penyelesaian masalah ini yang diambil oleh pemerintah. Semoga ada jalan tengah terbaik yang nantinya muncul terkait masalah yang sebenarnya memalukan ini. Mosok gara-gara masalah sepele ini kita ribut dengan tetangga? Kan malu sama ayam geprek.

Semoga postingan ini cocok untuk segala umur. Ehhh.. Bermanfaat bagi steemian semua, terutama bagi saya sendiri. Semoga kita termasuk orang-orang yang berfikir dan mampu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan bermusyawarah. Yang penting tetap semangat berbagi postingan terbaik di Steemit. Udah itu aja. Nanti kepanjangan. Salam literasi.


image


Regards

@samymubarraq

Sort:  

Tabuka aju bak gampong tanyoe saboh kiban? Haha

Hahaha.. Nyan gawat enteuk.. Risiko sabab nah.. 🤣

Salam literasi kembali brother.

Aku mah no coment untuk bioskop bang, karena sudah lebih itungan jari mazhah pro dan kontra di jagat medsos yang membuat aku juga agak pening mngikutinya 😁😁.

Boro-boro mikir itu secara lanjut, judul alternatif skripsi aja pusing tujuh keliling, kabuurrrrr 😀

Nah lho.. Mahasiswa tingkat akhir muncul.. Segeralah selesaikan skripsinya, Sadra.. Kita berpetualang.. 😂😂

Semester VI ini membuat aku menjadi mahasiswa kreatip bang 😀😀

Hahaha.. Itu benefit bagus Sadra.. Jgn sampai semester akhir menjadi alasan untuk tidak kreatip.. 😂

Ulasan yang luar biasa bro @samymubarraq👍
Mencerahkan setidaknya saat mata sudah mulai berkunang 😂

Ahaha.. Ahh.. Bisa aja bro @rizkyfajar.. Ditunggu ulasan lanjutan dari ente yess.. 😂😂

Saya belum lihai dalam menulis bro, jemari masih kaku😂

Ahhhh... Jangan merendah bro.. 😂

Agar membumi dan tidak melangit 😂
Tantangan semalam sudah coba saya coret sedikit, silahkan berkunjung. Hehe

Hehe.. Done bro. Dan pecahh luar biasa.. Pokoknya keep steem on ya!! 😂

Tq brother 👍

Oke sama-sama.. 😀

Buat bioskop yang dipisah saja antara perempuan dan laki-laki, dan filmnya juga diseleksi, kalau perlu isinya seputar ilmu pengetahuan tentang Islam saja...

Iyaa mbak. Kabar baiknya jalan tengsh sedang dicari oleh pemerintah. Mungkin solusinya seperti yang mbak bilang.. Kita liat aja nanti.. :)

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 66704.41
ETH 3487.40
USDT 1.00
SBD 2.99