Polemik LGBT
Dalam beberapa bulan ini kita terus disuguhkan dengan kabar LGBT. Pro dan Kontra terhadap kasus ini pun kian menjadi-jadi.
Seperti yang terjadi di Aceh Utara. Dikabarkan Kapolres Aceh Utara, AKBP Ahmad Untung Surianata atau dikenal dengan Untung Sangaji melakukan penggerebekan salon yang beroperasi di wilayah hukumnya. Namun, aksi yang dilakukan oleh kapolres Aceh Utara serta jajarannya menuai banyak kecaman dari berbagai kalangan.
Komisioner Pendidikan & Penyuluhan Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menyebut tindakan itu merendahkan martabat manusia dan bertentangan dengan peraturan. Sementara itu, Kapolri Tito Karnavian juga memerintakan Kapolda Aceh untuk memeriksa Kapolres Aceh Utara soal penanganan Waria. Sepengetahuan saya setelah membaca beberapa berita di media online, segala tindakan yang dilakukan oleh Kapolres Aceh Utara Untung Sangaji masih dalam batas wajar. Dan beberapa hari lalu para waria tersebut juga sudah dipulangkan karena mereka sudah kembali terlihat macho setelah dibina.
Kini kecaman itu kembali datang dari Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan yang mengatakan bahwa tindakan terhadap waria oleh Kapolres Untung Sangaji tidak berprikemanusian dan tergolong semena-mena.
Seperti yang kita ketahui, Aceh yang memiliki daerah khusus serta diberlakukannya Syariat Islam sangat keras menolak pelaku LGBT. Kota Serambi Mekkah itu kini mulai disorot oleh media internasional terkait aksi yang terjadi di Aceh Utara terhadap peluku LGBT.
Dan kita berharap, Aceh mampu menjadikan Provinsi dengan label Serambi Mekkah ini terhindar dari maraknya pelaku serta sarang bagi perkembangan kaum sodom itu.
Moga cepat selesai polimiknya Bang ...
Amiin bang @arafatnur
Muda2han ada jalan terbaik untuk nyelamatin Budaya, Adat serta istiadat kita di Bumo Aceh.