Saya dan Film-Film Hollywood

in #indonesia7 years ago (edited)

image
Michael Ochs Archives/ Getty Images

Dalam fase pertama kehidupan saya (0-25), saya sering berimajinasi tentang dua hal:
Pertama coba mendalami kehidupan karakter Peter Parker dalam film Spiderman dan kisah kasih tak sampainya dengan Mary Jane. Spiderman adalah super hero yang super sederhana. Ia tidak dibekali senjata, mobil dan rumah layaknya istana yang menjadi homebase perjuangannya menegakkan keadilan, seperti batman misalnya. Hal ini membuat saya sejak SMA hingga masa awal-awal kuliah hanya ingin menjadi seorang yang baik hati--bahkan ingin sedikit terlihat cupu.

Saya bahkan bercita-cita untuk menjadi sebagaimana orang kebanyakan seperti Peter. Seorang wartawan biasa yang menghabiskan waktunya dengan hayalan bodoh namun lugu ketika melamun didalam subway kota New York. Mengidolakan tokoh Peter membuat saya menganggap tidak memiliki mobil pribadi adalah hal yang keren.

Kisah kasih Peter yang romantis namun berujung 'cinta bertepuk sebelah tangan' pun ingin saya rasakan. Hanya saja dalam hal ini keberuntungan selalu saja berpihak kepada saya (LoL!). Lagu soundtrack Spiderman berjudul vindicated yang dinyanyikan oleh Dashboard Confessional telah banyak membantu saya dalam mendalami karakter Peter Parker tentu saja dan bukan spidey.

Hal kedua yang memenuhi alam imajinasi saya adalah kekaguman saya pada tiap film komedi romantis yang diperankan oleh Adam Sandler. Perannya selalu apik. Lagi-lagi hal yang memancing kekaguman saya adalah kesederhanaan watak dan perilaku dalam perannya. Ia bukanlah aktor tampan. Aktor tampan selalu memerankan karakter yang serba wow. Ganteng, jago bela diri, cerdas, disegani dan punya segalanya yang diimpikan wanita juga laki-laki. Tapi keistimewaan Adam Sandler adalah ia benar-benar menjiwai menjadi sederhana. Hal ini menjadikan ia terkesan simpel namun simply romantic. Kekonyolannya pun menjadi begitu romantis.

Amerika Serikat terkenal dengan menjual mimpi yang paling diidamkan tiap orang. Sebagai negeri tempat ranumnya kapitalisme, mimpi surga kapitalis pun dijual dengan slogan: 'chasing american dream'. Dalam dunia kapitalis, pasar bergerak diatur oleh 'the invisible hand'. Dengan kata lain, tidak ada yang mengatur. Layaknya hutan, siapa yang kuat dialah yang menang.

"When you get the money, you get the power, then you get a women..you gotta make your own move," kata Tony Montana dalam film Scarface. Tony adalah seorang imigran Cuba yang hijrah ke Amerika Serikat. Pada dekade 80'an, pemerintah Amerika Serikat menyeru Castro untuk membebaskan tahanan politik dan Amerika Serikat menyatakan siap menampung mereka. Liciknya, Castro mengirim semuanya ke Amerika Serikat, mungkin seluruh isi penjara termasuk bandit layaknya Tony. Tony mengatakan kalimat tersebut di Miami, delapan mil dari negara asalnya dan mewujudkan mimpinya dengan cara menjadi mafia penyelundup narkotika.

Meski Scarface masuk dalam salah satu film favorit saya. Film ini memang legenda dan salah satu film terbaik di genrenya. Setiap yang menonton film mafia sedikit banyak terpengaruh olehnya. Tidak jarang peran tokoh mafia dihayati oleh penggemarnya dan memetik buah hikmah kehidupan dari jalan ceritanya. Namun bagi saya, dominasi kesederhanaan menjadi Peter dan tokoh yang diperankan Adam Sandler telah membunuh benih-benih mafia dalam jiwa saya yang tak hanya muncul dari film Scarface, juga ketiga sekuel novel karya Mario Puzzo yang dibuat filmnya, the Godfather.


Hollywood memang mampu menukar segala cerita fiksi, fenomena sosial dan kisah nyata kedalam satuan nilai tukar dollar. Disamping dukungan modal besar, hal inilah yang menjadikan Hollywood sebagai industri film terbesar dunia. Berbeda dengan industri film India misalnya yang bagi orang seusia saya, sejak pertama kali nonton film India, baru dua puluh tahun terakhir India punya banyak film dengan variasi jalan cerita berbeda.

Secara psikologis tiap anak pasti punya cita-cita. Salah satu yang memengaruhi tumbuh kembang anak dan remaja secara psikologis adalah film-film yang ditontonnya. Hollywood sebagai sumber dari hampir semua tontonan yang ditayangkan di televisi dan sinema di dunia selain tayangan lokal, secara tidak disadari telah menjadi acuan bagi perkembangan tiap anak dan remaja. Saat timbul pertanyaan: saya mau jadi apa? Ingin seperti apa saya? Film Hollywoodlah acuannya.

Tentu tidak akan ada ungkapan be yourself atau jadilah dirimu sendiri jika tidak ada keinginan pada manusia khususnya pada remaja, untuk menjadi orang lain atau menjadi seperti orang lain atau sesuatu.

Pencarian jatidiri pun bukan soal dewasa atau belum, namun soal menjadi manusia itu sendiri. Saat ingin berbuat sesuatu seringkali dibarengi dengan pertanyaan, bagaimana caranya dan seperti apa.Contohnya seperti mencintai. Bagi Khairil Anwar: "aku ingin mencintaimu dengan sederhana..selayaknya kayu merindukan api.." Manusia butuh mengandaikan sesuatu untuk berbuat sesuatu atau bahkan untuk menjadi dirinya sendiri. Maka manusia belajar dari fenomena alam, gerak-gerik hewan dan tumbuhan dan berbagai proses alam lainnya. Namun sekarang begitu sederhana, kita semua ditawarkan pengandaian baru. Pengandaian audio-visual yang dulunya tak mampu dilakukan oleh pementasan teater dan literatur sastra.
Manusia sebagai individu dan masyarakat secara kolektif, juga suku-bangsa dan negara-bangsa, semuanya selalu berada dalam proses: be and being/menjadi dan kemenjadian. Untuk itu be yourself sebenarnya adalah penyataan yang harus dihujani milyaran pertanyaan lagi. Namun setidaknya be yourself adalah nasihat yang baik ketika dalam diri seseorang terjadi gejala-gejala be-your favorite character in the movie-self.


Selain realitas dan khayalan yang difilmkan berhasil dikonversi menjadi uang, industri film Amerika Serikat juga telah menjadi kiblat kehidupan dan mengkonstruksi alam pikiran banyak manusia di muka bumi. Malam!

Sort:  

This post recieved an upvote from minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowpond on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond Please consider upvoting this comment as this project is supported only by your upvotes!

This post recieved an upvote from minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowpond on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond Please consider upvoting this comment as this project is supported only by your upvotes!

terima kasih @sogata mohon dukungannya

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.15
JST 0.030
BTC 65809.66
ETH 2680.91
USDT 1.00
SBD 2.95