ABI, ENGKAU BENAR SEKALI...

in #indonesia6 years ago (edited)

Lima tahu berlalu, masih terngiang di telinga Marwan pesan terakhir almarhum Abi menjelang ajalnya.

"Marwan anakku"..Jika nanti Abimu ini dijemput oleh Allah, pergilah kamu ke gunung "Geurutee", di sana kamu akan menemui seorang kakek tua, menetaplah kamu di sana dan bergurulah padanya dunia dan akhirat.

Tidak terasa sekarang Marwan sudah benar-benar menjadi murid dari kakek sesuai dengan yang diwasiatkan oleh almarhum Abi, 5 tahun berlalu tidak jelas apa kehebatan kakek tua ini, kenapa dia sampai menjadi panutan Abi, bahkan beliau menyuruh Marwan untuk berguru padanya.


image
source


Hari itu hari jumat, di mana semua Muslim melakukan shalat jumat di Masjid. Sang Guru yang duluan memasuki Masjid meletakkan sandalnya secara terpisah, Marwan pun merasa heran dengan tingkah gurunya itu, sandal yang kanan diletakkan di tangga depan mesjid, sementara yang kirinya di tangga samping.

Setelah shalat Jumat selesai, Marwan yang penasaran pun bertanya kepada gurunya. "Guru, kenapa Guru meletakkan sandal terpisah antara yang kiri dengan yang kanannya?"

Guru menjawab "Aku ingin melindungi hartaku dari kehilangan, beberapa hari yang lalu sandalku dicuri ditempat ini juga, oleh sebab itu sengaja kuletakkan terpisah keduanya agar pencuri tidak mencurinya (sandal sebelah tentu tidak laku dijual)

Marwan pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, "luar biasa rupanya, guruku ini pelitnya luar biasa, sampai segitunya beliau takut kehilangan hartanya, padahal itu cuma sandal" guman Marwan dalam hati, sepertinya inilah yang disebut "pelit tingkat dewa"

"Menjaga harta itu hukumnya wajib, aku akan selalu menjaga hartaku sampai nafasku habis" sambung gurunya, ini membuat Marwan tambah kaget, kok bisa kakek tua ini memperkuat penjelasan sekali lagi padahal Marwan hanya menggumam di dalam hati.

Keesokan harinya, sang Guru berencana mengunjungi masjid ke luar daerah, lumayan jauh hingga mengharuskan mereka untuk naik kereta api.

Marwan, seperti biasa dia selalu mengikuti kemana pun gurunya pergi, hinggai pada saat guru menaiki kereta api, sandalnya jatuh dan kereta api pun melaju dengan kencangnya. "Astagrfirullah, sandalnya jatuh guru" Teriak Marwan. Namun lagi-lagi kebiasaan aneh muncul, sang guru mengambil sandal di kakinya dan melemparnya ke luar jendela. Marwan kembali penasaran dan bertanya kepada gurunya; "Guru, kenapa guru malah melemparnya keluar? bukankah itu juga merupakan harta yang wajib dijaga?

Dengan santainya sang Guru menjawab "Aku ingin melindungi hartaku, akan kujaga hartaku supaya selalu berguna dan bisa dimanfaatkan oleh orang lain bagi siapa saja yang menemukannya".


image
sumber


Marwan terkejut dengan jawaban gurunya, rupanya dia salah menilai gurunya "pelit", wajar saja kenapa almarhum Abi menyuruh marwan berguru pada kakek tua ini, ada hikmah dan cara hidup yang luar biasa di dalam diri beliau. Filosof memang akan kelihatan bodoh bagi orang bodoh.



image
image

Sort:  

Cerita penuh makna . Mantap

Trimenggaseh rakan lon....

Ban ku teupeu di Geurutee Kana kereta api
Payah coba sang Sego go

Hahah..supaya jelas bahwa nyan adalah cerita aduen...hana asli

Sangat filosofis

Cihuiii...heheh, makacieh aduen...

Inspiratif Bang.

Heheh..thank you rakan..hana meutatupue tuleh pih le hahah

cerita yang sangat bagus, sarat filosofi. Mudah-mudahan kita bisa mengambil nilai positifnya.

Salam :)

Heheh..terimakasih sudah berkunjung ke blog sederhana kami..smoga bermanfaat

Siap , Terima Kasih

Oke @bullionstackers sama-sama (U R Welcome)

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 59634.42
ETH 3191.92
USDT 1.00
SBD 2.45