Mari Mengajak Menyimpan Catatan Sejarah Aceh di Blockchain Agar Tidak Terjadi Lagi Kasus Pembangunan Proyek Pembuangan Tinja Dilokasi Makam Keluarga Kerajaan - Ulama

in #indonesia7 years ago


Keterangan: Salah seorang keluarga kerajaan Aceh - by SerambiNews

PENGANTAR

Masih ingat protes warga dan sejarawan terhadap lokasi pembuangan tinja yang dibangun di atas makam milik Kesultanan Aceh - ulama abad ke 15-18 pada Agustus lalu?


Keterangan: Keturunan Raja Aceh meninjau lokasi ditemukannya Nisan Raja dan ulama di Proyek pembangunan Ipal di Gampong Pande, Banda Aceh, Aceh, Minggu (10/9). (Dok: Kanal Aceh/Randi)

CATATAN YANG DIAKUI

Hal itu terjadi karena pemerintah tidak memiliki catatan sejarah yang bisa diverifikasi, sehingga hadirlah proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Gampong Pande, Kutaraja, Banda Aceh.

Akhirnya, proyek yang sudah dimulai sejak 2015 dengan anggaran sebesar Rp 107,3 milyar itu terus menerus mendapat protes berkepanjangan. Kini, menurut steemian @zulfadhliekawon yang dikabarkan melalui halaman facebooknya, pihak keluarga kerajaan Aceh, Sultanah Aceh Tuan Putri Mehran Mumtaz Mahal Mirattut Zamani terus melakukan upaya untuk penyelamatan situs sejarah Aceh.

Sekiranya, sejak awal semua pihak memiliki pegangan yang sama atas catatan sejarah, rancangan RTRW Banda Aceh tidak akan sampai "menista" jejak dan tapak sejarah Aceh.

Jepretan Layar 2017-10-12 pada 11.24.58.png

Menurut @zulfadliekawom pihak keluarga kerajaan sudah bertemu dengan Wali Nanggroe Aceh dan juga mengirim memorandum ke pihak DPR RI.

KELEMAHAN DATABASE

Itu hanya satu kasus dari akibat tidak adanya catatan valid tentang Aceh di masa lampau. Sebelumnya, berbagai kasus terkait raibnya dokumen sejarah akibat dimakan rayap, hancur oleh usia, dan dijual ke pihak lain juga kerap terjadi. Lebih dari itu, kasus-kasus kabur dan menyimpangnya persoalan sejarah juga kerap terjadi.

storage-1209059_960_720.jpg image cedit pixabay.com

Tapi, begitulah kelemahan database di masa lampau dan juga di masa kini, meski sudah didukung oleh teknologi canggih. Ketidakjujuran masih menjadi problem yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.

Untuk itu, guna menghormati sejarah Aceh yang otentik, penting untuk dipertimbangkan penggunaan teknologi blockchain sejak dini. Mengapa perlu menyalin sejarah di blockchain?

Tanggal 3 Januari 2009 menjadi tanggal penting sebab pada tanggal itu tercatat sejarah transaksi pertama di blockchain bitcoin. Transaksi pertama yang tercatat di dalam database bernama blockcain bitcoin itu berisi teks "The time 03/Januari/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks." Inilah catatan yang dalam konteks sejarah tidak bisa diubah, mengandung bukti proses, tidak tersentral, dan bisa dilakukan bukti audit di masa depan.

Blockchain-As-A-Database.jpg Database Blockchain

Jepretan Layar 2017-10-12 pada 17.18.54.png
Keterangan: blockchain bitcoin

GENERASI BLOCKCHAIN

Generasi masa lampau telah meninggalkan banyak catatan di atas daun, kayu, batu, dan lainnya dan generasi pencatat telah mendokumentasikannya dalam lembaran, dan ragam dokumen lainnya, namun karena masih bersifat sentral masih mungkin dimanipulasi. Pernah dengar hoax-hoax paling menggegerakan dalam sejarah? Coba cari tahu tentang kisah Peri Cottingley, kisah monster dari Danau Loch Ness, klaim arkeolog amatir Charles Dawson tentang Manusia Piltdown, foto hantu keluarga karya William Mumler dan lainnya.

Kini, generasi baru telah memiliki teknologi blockchain yang memungkinkan untuk mencatat dengan aman, jujur, dan tidak bisa diubah. Sejarah di masa depan, berkat blockchain bisa dilakukan bukti audit sehingga sebuah keputusan dapat lebih mudah dan cepat diambil tanpa resiko bertabrakan dengan masa lampau, seperti yang terjadi saat ini.

Melalui @indo-community mari kita dorong pemerintah daerah untuk mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi blockchain dalam penyimpanan data-data penting yang menyangkut kepentingan bersama sehingga generasi berikutnya memiliki sejarah yang jujur dan bisa dipertanggungjawabkan. []

Sort:  

Sangat setuju.

setuju tentang...

@minnowpond1 has voted on behalf of @minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowponds team on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond.

        To receive an upvote send 0.25 SBD to @minnowpond with your posts url as the memo
        To receive an reSteem send 0.75 SBD to @minnowpond with your posts url as the memo
        To receive an upvote and a reSteem send 1.00SBD to @minnowpond with your posts url as the memo

sangat sepakat

dengan tulisan abang

oh pike pu buno haha

Ya Tuhanku, nggak pakai hati dan pikiran sekali kalau sampai bisa demikian. Harus dibuat digital semua data dan simpan di berbagai pusat data, sistem di blockchain sebagai salah satunya. Ada juga yang lebih penting, sadarkan masyarakat bahwa sejarah itu bukan sekedar masa lalu yg diagungkan tetapi dijaga dan dilestarikan, dipelajari.

Kita beruntung bisa bertemu dengan teknologi blockchain ini, dan mari terus membuka diri untuk mengajak semua berbenah

Tapi sayangnya bukti sejarah masa lampau yg ga kedetect atau uda hilang ga bisa kita input ke database blockchain walaupun cerita demi cerita telah kita dengar, namun kurang bukti nyata seperti manuscript atau tulisan lain untuk kita input ke dalam database blockchain.

Tapi, yg syukurnya sekarang uda di support dengan teknologi yang super canggih, semoga anak cucu kedepan tidak gampang dibodohi sama orang bodoh.

Nice post bang... #sepberehkiraju

#sepberehkiraju - tugas kita steemian banda aceh untuk mendorong penggunaan blockchain di Banda Aceh.

Milan Kundera: langkah pertama untuk memusnahkan suatu bangsa cukup dengan menghapuskan memorinya. Hancurkan buku-bukunya, kebudayaannya serta sejarahnya.

Saya pikir semua yang dikatakan Milan Kundera si Penerima Nobel itu tak berlaku bagi Aceh. Kenapa?
Karena rakyat Aceh "dengan senang hati menghancurkan sejarah dan budayanya sendiri."

Saya sepakat dengan guru @rismanrachman, sudah saatnya generasi muda Aceh mengabadikan sejarah dalam sirah dan tulisan-tulisan. Saya sudah memulainya. Mohon bimbingannya bang..

This post has been ranked within the top 80 most undervalued posts in the second half of Oct 12. We estimate that this post is undervalued by $14.33 as compared to a scenario in which every voter had an equal say.

See the full rankings and details in The Daily Tribune: Oct 12 - Part II. You can also read about some of our methodology, data analysis and technical details in our initial post.

If you are the author and would prefer not to receive these comments, simply reply "Stop" to this comment.

Mantap post ini

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 76408.37
ETH 2936.47
USDT 1.00
SBD 2.63