Belum lagi pagi hari ini, malamnya aku sudah mendapat pesan dari Grup Whatsapp Guru bahwasanya, pukul 10 pagi kami wajib berkumpul di sebuah tempat di Keumbang Tanjong untuk mengunjungi seorang pimpinan yayasan sekolah yang meninggal. Pukul 10 adalah berat karena aku baru aktif selama piala dunia setelah zuhur. Pertandingan bola kalau bagus, aku nonton semua laganya. Tapi gagara pesan ini, aku harus tidur lebih cepat. Makanya Malam Ini Aku tidak bisa membuat postingan.

Tanda orang-orang sosial/bergaul dengan masyakarat di Aceh adalah dia ke Acara Ureng Mate (Takziah) dan Acara Ureung udep (Pesta pernikahan, sunatan, syukuran) kalau tak pernah kelihatan di dua acara tersebut, maka kalau ada acara di rumahnya, dipastikan pestanya sepi, akibat dari pergi takziah ini, aku malam ini tak bisa membuat postingan.

Siangnya setelah berdoa dan pulang dari rumah duka, aku entah kenapa mengajak seorang teman akrab untuk ngopi, padahal aku mau buat postingan. Saat mengopi aku lupa membawa laptop, jadi malas menulis melalui Handphone, maka tidaklah aku mengetik satu kata pun untuk postingan.

Penulis yang bisa menulis bagus, kadang selalu sibuk hari-harinya. Misalnya Pak Habibi, Saddam Husain, padahal kalau mereka tak jadi pejabat, banyak buku yang bisa dituliskan. Beberapa teman FLP (forum lingkar Pena) Aceh juga tak menulis gara-gara alasan itu. Mereka yang tulisanya bagus, hanya menulis sekali-sekala karena harus membagi waktu, dengan suami, pekerjaan dan snapgram-nya.

Alasan satu lagi saya tidak membuat postingan malam ini adalah karena malas. Peneliti kedokteran dan ilmua dari semua benua pernah berkumpul di Brussel untuk menemukan obat malas (bohong), tapi mereka tak berhasil menemukannya. Sungguh jahat orang yang menghilangkan obat itu, padahal penting sekali obat malas untuk kemanusiaan.

Hari masih siang dan aku di WA oleh Rahmat Polem untuk berbicara dengannya masalah kupiah meuketop atawa kupiah tungkop. Padahal nasi di rumah sangat enak dengan lauk cumi-cumi asam yang dimasak mama, tapi harus di skip karena bisnis memanggil. Akhirnya di Polem kupi saya terpaksa makan mie instan untuk makan siang.

Foto Dari Grup WA GIB dipotret Fardelyn Hacky Di Simeulue

Kemudian sedang duduk sampailah seorang pencita alam, yang sudah masuk tv karena hobinya unik, dia suka membersihkan sampah di tempat wisata, Yosef? Kami duduk bersama dan saling berkenalan, serta membicarakan tentang pariwisata di Pidie. Dia suka tracking dan tentu saja trackingnya lebih jauh dari saya, dan banyak tahu tempat-tempat wisata di Pidie, padahal dekat tapi saya tak pernah ke sana. Kami berbicara panjang lebar, tinggi rendah tentang bagaimana pariwisata seharusnya. Dimulai dari pembangunan infrastruktur dan inframerah, juga masyakarat sekitar tempat wisata juga harus mau megizinkan wanita untuk wisata. Karena ngomongnya lama, akhirnya saya tak sempat untuk membuat postingan malam ini.

-foto Dari grup WA Gaminongblogger

Sore pun tiba, kata @akbarrafs postingan itu mulai pukul 5 sore sampai jam 11 malam waktu yang pas untuk memosting. Makanya sore ini aku ke Taufik kupi untuk membuat postingan. Kulihat disana @rezaacoi dan @munawar87 sedang juga dengan niat yang sama sedang menulis postingan.

Tapi apalah daya, ada @bookrak, @burongtujoh, @kreatif dan Muhadzier Maop di meja resepsionis, eh maksud saya di meja depan Taufik kupi sedang berbincang. Maka saya duduk dengan merek sampai malam tiba, sehingga malam ini tidak sempat membuat postingan. Sampai tulisan ini saya posting, saya belum tahu mau memosting apa malam ini.