Nostalgia Bermain Layangan di Jijiem Keumala, Pidie

in #indonesia7 years ago (edited)

20180421_151020.jpg
Kita menyesali berbagai hal yang tidak dilakukan oleh generasi jaman now.seperti grup yang sempat heboh di facebook, grup anak kelahiran 80-90an. Yang mengutarakan bagaimana bahagianya mereka dulu di waktu kecil, sebelum mobile legend ditemukan.
481175_458659294147597_1514582839_n.jpg Source
Awalnya masyarakat Aceh bersatu dengan alam, bahkan sampai mainan anak-anak semua bahannya berasal dari pepohonan. Sebelum mobil plastik dijual di pasar, anak aceh era 60an sampai 90an, tahu bagaimana merakit mobil sendiri bermaterial pelepah rumbia dan ban dari batang pohon yang berbentuk bulat. Dipadukan dengan karet gelang dan paku, maka jadilah mobil-mobilan yang bisa di dorong dari belakang untuk berjalan. Selain bisa membuat mainan dengan pohon, anak-anak Aceh laki-laki pada dekade ini juga mahir memanjat pohon. Pohon berbuah untuk dimakan juga pohon pinang dan melinjo yang buahnya untuk dijual. Pohon yang bisa dimakan tak bisa dipanjat juga sih, misalnya pohon tauge dan pohon oen bake (sejenis tumbuhan pakis untuk sayuran).
20180421_151054.jpg
Mainan handmade lain adalah layangan. Semua teman-teman se-leting saya di Gampong, tahu cara membuat layangan, layang Semantong adalah layangan selemah-lemah iman yang bisa dibuat. Orang dewasa di Gampong kami membuat layangan yang lebih besar, dan masing-masing pemilik bebas mewarnai layangannya dengan plastik khusus yang dia suka.
20180421_154515.jpg
Berbeda desa juga kadang-kadang beda pahamnya, ada yang memasang leugoeng di layangannya supaya berbunyi seperti pesawat terbang, ada juga yang merancang layangan, mirip bentuknya seperti pesawat dengan memanfaatkan kantong plastik.
553630_458659077480952_1321772245_n.jpg
Layangan mulai berterbangan di sawah saat seusai musim panen tiba. Dulu ada lah jeda, istilah orang tua-tua adalah masa Luah Blang dimana saat sawah itu tak ada padinya tinggal lahan kosong, tempat warga bersuka cita untuk bahagia sejenak melihat atau bermain layangan. Kini semua sudah sirna karena tanam padi setahun kadang sampai tiga kali panen, kalau dulu hanya sekali atau dua kali, pokoknya sempatlah warga berbahagia sejenak untuk hiburan.
Kalau kita tilik lebih dalam, dulu juga saat sawah berair dan ada padinya, anak-anak juga bisa menghabiskan waktunya sepulang sekolah di sana untuk menangkap ikan. Mina padi kalau bahasa ilmiahnya, tapi karena sekarang sudah banyak bahan kimia yang ditabur ke sawah, ikan-ikan sudah berkurang di aliran kanal sawah, jadi ikan saja mati apa baik padi yang disemprot dengan bahan kimia untuk manusia?
543220_470215539658639_1263919210_n.jpg Source
Dulu hama siput kita percayakan pada ngang, sejenis burung untuk memakannya. Hama tikus kita percayakan pada ular dan kucing untuk membasminya, hama serangga ada burung pipit yang memakannya tapi semua sekarang kita percaya pada cina, eh.. maksud saya bahan kimia. Yang tidak alami dan tidak menyehatkan.
20180421_153919.jpg
Sawah juga menjadi arena peruntungan bagi kami di gampong, untuk berlomba siapa yang paling banyak mengoleksi burung pipit (tulo). Kami waktu kecil bisa membuat cintra (sangkar burung dari perpaduan pelepah rumbia dan lidi) juga bisa membuat cintra sebagai perangkap, juga kadang-kadang memakai lem dari getah nangka untuk menjebak burung kecil pemakan padi itu.
20180421_151737.jpg
Kemarin saya bernostalgia dengan permainan layangan. Tim Genpi (generasi Pesona Aceh) dan Cerita Pidie memberitahukan bahwa ada lomba geulayang tunang di Jijiem Keumala. Sangat mengharukan kalau ada orang yang mau membuat lomba untuk menjaga tradisi begini. Minimal generasi muda tahu apa hiburan ayah-ayahnya dulu dan membudayakan kembali.
20180421_154310.jpg
Keumala punya pante krueng (bantaran sungai) yang luas untuk (jho layang) Untuk bermain layangan, jadi tak perlu sawah panen, warga bisa main layangan kapan saja. Semoga acara-acara hiburan rakyat begini terus diadakan oleh pemerintah maupun komunitas, supaya apa lah sikit begitu kan?
577570_458659887480871_1760133771_n.jpg

aci.jpg

Sort:  

Perlombaan yang menarik bang.
Sekarang Jarang di adakan perlombaan layang layang.
Oya bang, Kunjungi juga blog @aulia1993 lah. Postingannya cukup menarik juga. Mungkin bisa berguna buat abg.

Akhirnya melayang juga....bertuussss

asai na soe pot, tetap i po layang

Yaya, permainan saya waktu kecil

luar biasa, awai wate tanyoe ubit hana lom na mobil legend

Yg pasti setiap anak punya zaman nya.. Ga harus2 mesti kyk zaman kita.. Apa lg mreka apa ga menyesal ga ngalamin mainan zaman old.. Ga gitu jugak :)

ya juga sih...haha.... kita masa peralihan, dari klasik ke modern

Rugoe Hana kuduek dilikot hunda

hanapeu,,, tajak thon ukeu menyo na umu

Nice photos. I love the colorful decoration, festive gathering and most importantly, happy people.

thanks kat, we are always happy here..hehe

Coin Marketplace

STEEM 0.13
TRX 0.34
JST 0.035
BTC 109201.88
ETH 4309.70
USDT 1.00
SBD 0.83