Meminjam Kain Sarung Tu

in #indonesia6 years ago

Saat di suruh mama kuliah ke Unida, aku malah ke Jantho pada hari sabtu lalu, angin dingin di pagi hari tak menghalangiku untuk naik gunung, yang kutahu harus turun lagi nanti. Dihibur dengan poto-poto atlit dengan berbagai macam olahraga yang di PORA-kan, aku dengan pelan menuju Jantho Sport Center, maka aku menontonlah cabang atletik lari marathon, setelah kepanasan aku menelpon teman-teman yang ada di sana.

WhatsApp Image 2018-11-24 at 12.28.23.jpeg

Maka terhempaslah aku ke kamp konsetrasi Seni di sampig gedung PKK Jantho, bertemu dengan punggawanya Tu-ngang Iskandar -setelah menelpon dan tanya ke pihak keamanan PORA dimana gedung PKK ini.
Tu masih belum sempurna memakai baju saat melihatku pertama kali dan dia membetulkan bajunya yang belum di kancing di depan maha karyanya yang berjejer di dinding, hasil dari kayu hanyut yang dikumpulkan di sungai jalin, berbagai bentuk rupa dan corak tertempel dengan paku dan ada yang digantung dengan tali di dinding rumah yang berwarna hitam, setiap mata memandang punya tafsiran sendiri dalam mengartikan karya seni tanpa seniman ini.

WhatsApp Image 2018-11-25 at 22.32.17.jpeg

Tu lalu berbicara tentang rencana kedepan dekorasi rumah ini, katanya akan ditambah weue, rumah ranting, bar, tahta game of throne dengan kayu yang berserak disungai, dan dan kayu-kayu hanyut itu akan dikumpulkan lagi, menjadi barang berguna. Misalnya untuk kursi, meja dan barang seni instalasi yang berguna. Setelah dekorasi rumah ini selesai nanti masyarakat sekitar akan kita berdayakan bagaimana membuat barang yang terbuang, menjadi benda bernilai seni tinggi.

WhatsApp Image 2018-11-25 at 22.32.17 (1).jpeg

Sebelum menjadi dosen ISBI Aceh di Jantho, Tu-ngang Iskandar adalah seniman Jogja yang diperhitungkan dengan karya seni rupanya dan juga programnya yang viral yaitu Surah Buku –progam literasi yang membahas buku, yang didatangi para penulis,pembaca bahkan yang belum suka membaca. Surah buku berhasil merasuki alam bawah sadar manusia untuk sadar bahwa dirinya bisa lebih baik peradabannya.

Saat surah buku sepi peminat, akan diadakan khenduri sie itek, biar orang ramai lagi. Itu kami namakan culinary approach, pendekatan kuliner. Saat lelah berburu dan malamnya kita nikmati hasil buruan sambil berdiskusi, analogi dari Tu.

WhatsApp Image 2018-11-25 at 22.32.16.jpeg

Saya gagal jumpa beliau saat di acara worksop seni dengan nuga, dan baru berjumpa sekarang. Kami duduk bertiga awalnya, ada seorang mahasiswa bulek-gayo bernama Ken yang juga ikutan berbincang masalah seni, sejarah, budaya, film sampai olahraga dari pagi sampai azan zuhur, Ken bisa menghafal nama-nama dinosaurus dan luas pengetahuannya tentang sejarah.

Setelah Ken pamit, kami menuju warung mie sehabis salat zuhur dan melanjutkan diskusi tentang plagiat di belantika music Aceh. Owh ya, salat tadi saya meminjam kain sarung Tu, karena kain sarung saya tertinggal di Sigli.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63277.26
ETH 2570.12
USDT 1.00
SBD 2.82