Kontes Keindahan Angka Delapan untuk Indonesia 2018: Delapan Budaya di Pidie yang Perlu Dilestarikan

Sumber

1. Geudhe-Geudhe
   Tradisi gulat tradisional ini merupakan hiburan masyarakat setelah musim panen tiba, martial art ini dilaksanakan diatas jumpung (jerami) dan harus di sawah. Baru-baru ini @zianmustaqin baru saja menggelar kembali Geudhe-Geudhe di Pidie, setelah membeku selama bertahun-tahun. selengkapnya;https://steemit.com/life/@zianmustaqin/geudeu-geudeu-tradisi-pidie-yang-ditelan-konflik-402986673d929

2. Meugrop
   Adalah tradisi yang dipraktekkan oleh warga Pidie di malam lebaran, dimainkan 18 orang dan menari berhadap-hadapan diiringi syair yang dinyanyikan oleh syeikh.
   Sumber

3. Laweut
   Laweut ini sebuah tari dimainkan oleh perempuan, penari wanita berjumlah delapan orang (wah,cocok dengan tema kontes ini) yang tariannya didominasi dengan pukulan paha, kalau seudati agam kan pukulan perut dan dada.

4. Seudati
   Seudati merupakan adat Aceh yang mulai ditinggalkan, padahal dulu anak muda, selain mengaji di balai pengajian (dayah). Seudati kini masih dikembangkan di sanggar-sanggar seni untuk menjaga budaya Aceh yang hampir punah ini. Dulu menurut cerita orang-orang tua di kampung adalah hiburan rakyat yang diselenggarakan seperti konser sekarang. Orang berkumpul beramai-ramai di malam hari untuk menonton Suedati. Syeikh dulu yang terkenal adalah Syeikh Burak, Syeh Lah Baguna dan Syeikh Lah Geunta.

5. Khanduri Apam
   Sangking khasnya khanduri ini, salah satu bulan dalam kelender Aceh disebut dengan bulan Apam. Apam dibuat dari campuran tepung dan garam, dimasak dengan gerabah dan dengan perapian sederhana. Makanan ini enak sekali dan sehat karena tanpa micin dan formulir, eh, formalin
   Sumber

6. Rapai Grimpheng
   Adalah rapai yang dimainkan oleh pria dengan tarian kepala dan badan sambil menabuh rapai. Rapai Cempala Kuneng pernah menjuarai Rapai Festival Internasional yang diselenggarakan oleh Provinsi. Karena tariannya menarik dan bervariasi, kadang penarinya membentuk pola-pola unik dengan tetap memukul rapai.

7. Tari Tarek Pukat
   Tari ini menggunakan tali pukat. Diperagakan oleh wanita. luar biasanya tari ini, saat tarian hampir habis, para penarinya membentuk sebuah jaring dan menampakkan pada penonton bahwa sambil menari riang gembira juga bisa membentuk satu karya jaring yang rapi.
   Sumber

8. Ranup Lampuan
   Tari ini merupakan persembahan wajib yang dimainkan khusus untuk menyambut tamu, malah yang dominan sekarang di Aceh, tari ini dimainkan oleh anak-anak usia TK dan SD, dengan gerakan khas dan beralatkan ranup yang dihias dan diakhir tari ranup yang dibawakan sambil menari, dibagikan kepada tamu yang hadir.

Diikutsertakan Ke Kontes 8untuk Indonesia