Hati-hati Sapi Pijay !

in #indonesia7 years ago

Keinginan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya untuk menciptakan suasana nyaman, tertib, dan indah bagi pengendara yang melintas di kabupaten itu, pupus sudah. Pasalnya, seorang pengendara sepeda motor dari Banda Aceh yang sedang melintas, tanpa segaja menabrak seekor dari sekawanan lembu yang sedang menyeberang ke arah jalan layang, Minggu sore, (23/10).

Akibatnya, si Biker itu terjungkal dan mengalami luka lecet di bagian lutut, tangan, dan sedikit luka di bagian kening. Dia adalah Rahmadi, 29 tahun, sahabat saya.

Beruntung, rumah sakit tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara, namun sepeda motornya terpaksa dinaikkan becak untuk mendapat perawatan di bengkel yang ada di Ulee Gle.

Sahabat saya itu baru saja menyelesaikan suatu hal di Kuta Radja untuk pengembangan bisnisnya di Tanah Gayo. Sebelum kejadian naas itu menimpa si Wen (begitu saya memanggilnya), saya telah berjanji akan menunggu dia tiba di Ulee Gle, tempat saya dan keluarga telah menyiapkan penyambutan kecil untuk tamu Negeri Antara itu.

Namun akhirnya, seremoni penyambutan yang pantas bagi sahabat saya itu adalah Peusijuek, sejenis kegiatan menepungtawari seseorang disebabkan pengalaman buruk yang pernah menimpanya. "Sial kali aku, Rif, kok bisa ku tabrak sapi pijay bunting itu."

Rahmadi mengatakan sangat trauma dengan kejadian yang menimpanya di Pidie Jaya. “Teman saya meninggal karena menabrak lembu di kawasan Juli, Bireun. Dia menghembus nafas terakhir setelah tanduk kerbau yang ditabraknya menembus ruang dada, dia meninggal di tempat perkara.” Cerita si Wen.

Cerita tragis teman sahabat saya itu dengan sendiri membuat saya merinding saat membayangkan. Saya yang saban hari berkendara mengejar berita, melintas sepanjang jalan di kabupaten Pidie Jaya, dan tentu saban suntuk, namun tidak pernah mengutuk saat melihat ternak milik masyarakat yang dipimpin Bupati Muhammad Gade Salam itu berkeliaran dengan bebas di pinggir, atau bahkan di badan jalan Negara.

Fenomena sapi Pijay akhir-akhir ini menambah parah. Memasuki Masa Luah Blang (Sawah luas setelah panen) banyak pemilik sawah yang berada di sisi jalan Negara melepas ternaknya tanpa diiringi pengawasan. Ini lah problem sebenarnya Pemkab Pidie Jaya, karena sebagian pemilik ternak adalah mereka yang juga pemilik sawah, sehingga Qanun Sapi yang diinisasi DPRK Pidie Jaya pun tak punya taring untuk menerkam sapi yang dimiliki peternak liar.

Sejak peristiwa penembakan sapi oleh Muhammad Gade Salam pada akhir November 2009 lalu di kawasan Keude Trienggadeng, praktis tidak ada lagi berita menarik tentang sengketa antara manusia dan hewan peliharaan itu yang diekpos media.

Namun, karena sahabat saya telah menjadi korban pada minggu petang lalu, maka kasus menarik ini dapat diangkat kembali untuk alat pengingat. Untuk tamu pengendara yang melintas di Kabupaten Pidie Jaya, harap jangan takjub, karena kandang tanpa konstruksi itu telah menjadi yang terpanjang orang sebut.

“Hati-hati sapi Pijay, semoga selamat, tujuan sampai !”

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 61358.50
ETH 3378.70
USDT 1.00
SBD 2.52