PuloTravels #88: Trip Jelajah Pulau Sumatera [4] – Mendiagnosis Flu Burung yang Menghebohkan Bengkulu

in #indonesia6 years ago (edited)

sitemgr_cdc-avian-flu-infograph-web.jpg

Bertugas di Rumah Sakit Umum Dr Muhammad Yunus Bengkulu sangat menyenangkan, pagi hari selesai visit pasien di ruang perawatan, kemudian kami melayani pasien di poli penyakit dalam. Biasanya siang hari seluruh pasien telah selesai kami periksa dan beri pengobatan. Usai menjalani tugas rutin tersebut, kami tidak bosan mengeksplor lebih detil kota Bengkulu.

Hari-hari yang kami jalani di RSMY berjalan normal dan tanpa kendala apapun. Pembimbing kami, dr. Salius Silih, SpPD, KGEH, dr. Zaini, SpPD, dr. Rasmijon, SpPD, dan dr. Yandhi Kurniawan, SpPD sangat baik dan dengan sabarnya menurunkan ilmunya kepada kami.

Hubungan kami pun sangat baik dan kami merasa sangat nyaman menerima ilmu dari mereka. Bila ada kasus-kasus sulit, kami selalu konsultasi dengan mereka. Kami juga turut memantau perkembangan pengobatan seluruh pasien yang mereka rawat. Bila ada keluhan, pasti kami duluan yang datang memeriksa kondisi pasien.

Sampai pada suatu malam di minggu keempat Februari 2012, kami dipanggil perawat jaga ke ruangan VIP untuk memeriksa kondisi seorang pasien, perempuan berumur 24 tahun, yang kondisi penyakitnya belum menunjukkan perbaikan. Ia telah dua hari dirawat dengan keluhan sesak napas, demam, dan batuk.

Kami segera melesat ke sana, benar saja kami mendapati seorang pasien, perempuan muda, yang sedang berjuang mengatasi sesak napas yang dialaminya. Oksigen terpasang melalui sebuah sungkup di hidungnya. Ia tampak terbata-bata saat bicara. Ia tampak gelisah dan kepayahan.

Kami periksa pasien tersebut bergantian untuk menyamakan persepsi saat berdiskusi nantinya. Dari lapangan paru-parunya terdengar suara ronkhi yang sangat jelas. Lalu, kami lihat hasil pemeriksaan laboratorium, tampak kadar leukosit (sel darah putih) yang tinggi.

Kemudian kami lihat ronsennya, tampak ada persulubungan homogen pada kedua paru, terumata di paru sebelah kanan, hampir seluruh lapangan paru kanan tampak putih (perselubungan). Kami pun meminta pasien ini dironsen ulang untuk melihat perkembangan penyakitnya.

Pasien sangat sesak, kami lihat status pasien ini didiagnosis sebagai pneumonia (infeksi paru-paru) dan telah mendapatkan antibiotik yang tepat. Tetapi, kami heran dengan kondisi pasien yang tidak kunjung membaik juga.

Kami berdiskusi di counter perawatan. Lantas, saya berpikir, melontarkan pendapat, bahwa si pasien kemungkinan menderita flu burung. Walaupun saya masih semester dua dan belum belajar di divisi pulmonologi (paru), tapi sebelumnya saya pernah bekerja sebagai progam officer Avian Influenza pada American Red Cross mulai akhir 2006 hingga awal 2008 di Banda Aceh pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami.

Saya bekerja pada program tersebut berdua dengan DR. Muhammad Hambal, yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah. Kami menjalankan program tersebut berdua saja, keliling lima propinsi (Aceh, Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta dan Banten) untuk melatih relawan PMI mengenai flu burung, untuk dikampanyekan kepada masyarakat di wilayahnya.

Dengan demikian, secara teoritis saya sudah cukup paham mengenai flu burung (H5N1) ini, walaupun saya belum pernah melihat langsung penderitanya sebelumnya.

Nah, sahabat steemian yang saya banggakan. Saat itu, seketika datang ilham kepada saya untuk menduga pasien perempuan muda tersebut menderita flu burung.

Ide saya ini disambut dr. Edi Hidayat, segera kami pulang ke mess, dan membuka textbook untuk membaca kembali teori tentang flu burung. Setelah selesai tuntas kami pelajari, akhirnya kami berkesimpulan, pasien tersebut benar-benar suspek flu burung.

Besoknya kami sampaikan kecurigaan kami kepada para pembimbing kami, tapi sepertinya mereka masih belum sepenuhnya yakin karena tidak diketahui apakah pasien tersebut ada kontak dengan unggas atau tidak. Desas desus kasus ini sampai ke telinga direktur RSMY. Karena, si pasien rupanya sekretaris direktur.

Kemudian, direktur dan tim pengobatan pasien tersebut melaporkan kasus ini ke dinas kesehatan. Tak butuh waktu lama, turunlah tim dari Depkes RI untuk memeriksa pasien berusia 24 tahun tersebut. Kondisi pasien memang makin memburuk, dan telah dipindahkan ke Intensive Care Unit (ICU).

rs-yununs121104b.jpg
Source

Beberapa hari kemudian, keluarlah hasil pemeriksaan, dan ternyata POSITIF Flu Burung H5N1! Allahuakbar! Kami kaget luar biasa. Kami senang sekaligus takut. Senang karena berhasil menemukan kasus flu burung pertama kali selama menjadi dokter.

Sebuah pengalaman yang sangat istimewa. Takut? ya sangat. Karena hasil ini menjadi sangat heboh, merepotkan banyak pihak. Khususnya pembimbing kami. Kami sangat takut telah menyusahkan mereka. RSMY gempar. Seluruh petugas yang kontak langsung dengan pasien, wajib minum anti virus Tamiflu. Ruang isolasi segera difungsikan. ‘Pakaian astronot’ pun disiapkan.

Lalu, setiap pasien dengan keluhan batuk, demam, dan sesak yang masuk IGD, diperlakukan sebagai pasien suspek flu burung. Wartawan cetak dan elektronik menyerbu RSMY. Pejabat daerah dan pusat turun ke RSMY.

Kami tenggelam dalam kekhawatiran, sebab kami hanyalah residen (peserta didik spesialis penyakit dalam) semester dua, yang belum mengetahui banyak hal.

Untunglah, para pembimbing kami menenangkan kami, dan segala tanggung jawab telah beralih ke tangan mereka. Mereka dan manajemen rumah sakitlah yang bertanggung jawab penuh atas kasus ini. Kami pun lega. Tapi masih tetap was-was, takut tertular sebab kamilah yang paling intens kontak dengan pasien.

Untungnya, sampai saat ini, belum pernah terjadi penularan langsung dari manusia ke manusia. Bila itu terjadi, maka pandemi flu burung akan melanda dunia, persis kejadian Flu Spanyol tahun 1918 yang menewaskan jutaan penduduk di muka bumi.

Sahabat steemian, kami berduka sangat dalam saat itu, pasien tersebut menghembuskan napas terakhir pada 1 Maret 2012.

Berikut sejumlah link berita kejadian tersebut:

  1. Terjangkit Flu Burung, Karyawati RS Bengkulu Meninggal Dunia
  2. Seorang Warga Bengkulu Meninggal Akibat Flu Burung
  3. Gubernur Lapor Kasus Flu Burung ke Menkes
    image source

Regard,
Dr. Abdul Razak, SpPD | @razack-pulo
**Saat ini dr. Edi Hidayat, SpPD bertugas di RSUD Nagan Raya, Aceh

Sort:  

Terima kasi informasinya,bg.

Siip sama2 yaa :)

Informasi yang sangat baik dokter. Sungguh bermanfaat. Salam kenal dari dr.nurdianamanaf Pkm Blang Glumpang Seunuddon Aceh Utara.

Hi.. sejawat saya. Apa kabar :)
Salam kenal yaa. Moga makin asyik di steemit.. hehe

Alhamdulillah sehat bg.sy alumni unsyiah jg ang 03.msh belajar jg di steemit ini.msh anak bawang☺

Ga apa, yg penting tetap konsisten bikin postingan. Saya alumni Unsyiah juga, angkatan 98 :)

Selain penguasaan teori, jam terbang, ternyata dokter juga butuh firasat serta intuisi yang kuat. Saya bersyukur dan berharap semoga dokter di Indonesia terus tumbuh dengan segala proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Dengan begitu, semoga kita di Indonesia tidak lagi mendapati kasus-kasus salah diagnosa. Terus mengabdi dokter!

Salam.

Hehe. Dengan belajar begitu lama, insyaAllah dokter banyak ilmunya. Ilmu yang terukur, tidak menebak-nebak :)

Ilmu yang sangat bermanfaat ,semoga kita harus selalu melindungi diri kita sendiri dari yang nama nya penyakit flu burung ,

Amiin. Saat ini memang belum ada kasus baru flu burung :)

Terimakasih pak atas imformasinya..

Sama2 bang :)

Burung kok bikin flu ya, padahal virus kan yang bikin flu... hahaha...

HAhahaha. Yang penting bukan burungnya yang flu, kak 😁😁

duhhhhh teriris hati membaca paragraf penutupnya.... usia yang masih sangat muda, tapi Allah lebih sayang padanya, diambil melalui penyakit itu.

Apresiasi untuk pak dokter yang udah mau menuliskan pengalaman ini, seperti yang pernah Ihan bilang, kalau semua dokter seperti Bang Razack, masyarakat kita pastinya akan lebih melek kesehatan. Jika satu tulisan ini saja bisa dibaca seratus orang, dan seratus orang itu menyampaikan setidaknya pada lima orang saja.... sudah berapa orang yang mendpatkan informasi tersebut? Jempollll

Aq jg pernah ka pake baju ky astronot😀...flu burung sekarang masih mewabah ga ya..

Sukses selalu buat pak razakc.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58431.17
ETH 2653.99
USDT 1.00
SBD 2.44