PuloTravels #85: Trip Jelajah Pulau Sumatera [1] – Palembang adalah Titik Tolak
Palembang adalah titik tolak. Palembang adalah hub perjalanan saya ‘membelah’ pulau Sumatera dalam kurun waktu lima tahun, antara 2012-2016. Berangkat dari Aceh pada pertengahan 2011, saya tiba di Palembang membawa sebungkah harapan meraih cita-cita, saya telah siap lahir dan batin melanjutkan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam pada Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Perjalanan ke Palembang saya tempuh melalui udara dengan maskapai Garuda, dari Medan ke Jakarta, lalu dari Jakarta ke Palembang. Saat itu, belum ada rute penerbangan langsung Medan-Palembang seperti sekarang.
Di dalam serial ‘Trip Jelajah Pulau Sumatera’ ini saya tidak menceritakan bagaimana proses saya menempuh pendidikan dokter spesialis, tetapi kisah mengenai perjalanan darat saya selama berada di Bumi Sriwijaya. Perjalanan menyusuri jalanan menuju berbagai daerah di provinsi Sumetara Selatan dan berbagai kota serta provinsi lainnya di Pulau Andalas ini. Sebuah kisah travel yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Cerita perjalanan yang saya jalani sendirian, bersama sahabat atau bersama anggota keluarga, yaitu istri dan kedua anak saya.
Saya sebut Palembang sebagai titik tolak, karena setiap perjalanan tersebut akan kembali ke kota ini. Kecuali perjalanan panjang pulang ke Bireuen setelah saya menyelesaikan pendidikan.
Bersama Gubernur Sumsel, Alex Nurdin
Trip pertama dimulai pada tahun 2012, yaitu perjalanan menuju Bengkulu melalui jalur Sekayu dan menetap di Bumi Raflesia selama dua bulan untuk menjalani tugas pendidikan di RSUD Muhammad Yunus. Setelah selesai tugas tersebut, saya kembali lagi ke Palembang melalui jalur yang sama.
Trip selanjutnya terjadi pada tahun 2014 saat saya ditugaskan selama 6 bulan di RSUD Tebingtinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. Dalam kurun waktu tersebut, saya menempuh banyak sekali trip, menyusuri berbagai jalur, melintasi berbagai kabupaten di Sumsel, Bengkulu hingga Lampung. Mengenai pengalaman dan kejadian-kejadian menegangkan akan saya ceritakan nantinya dalam postingan tentang rute-rute tersebut. Selesai bertugas 6 bulan di Empat Lawang, saya kembali lagi ke Palembang untuk menyelesaikan studi.
Pada tahun 2016, saya merampungkan studi saya di Unsri. Mendapatkan gelar spesialis membuat saya dan keluarga sangat bahagia. Betapa tidak, perjuangan melelahkan selama 5 tahun terbayar setimpal. Saya berhasil meraih cita-cita yang diharapkan. Alhamdulillah.
Nah, sahabat steemian sekalian, saat itu saya merasa bersemangat dan sangat lega. Anda pasti tahu bagaimana rasanya telah selesai pendidikan. Lalu, kami bersiap-siap pulang ke Aceh. Saya dan keluarga tidak terbang dengan mudah, pulang ke kampung halaman, tetapi kami memilih jalan darat yang menantang. Menempuh perjalanan ribuan kilometer membelah pulau sumatera untuk tiba di Bireuen. Bertolak dari Palembang, menuju Jambi, lalu Padang, kemudian Pekanbaru, Medan, hingga tiba dengan selamat di Kota Juang.
Bersambung…..
Next: PuloTravels #86: Trip Jelajah Pulau Sumatera [2] – Menuju Bengkulu Melalui Jalur Sekayu
Regard,
@razack-pulo
Pasti cerita jelajah alam ini sangat menantang. Apalagi menggunakan mobil pribadi menyusuri jalur darat.
Heheh. Menantang betul bang 😁 Dan kisah trip ini lumayan panjang.
Lika liku perjalanan hidup yang menarik dan menyenangkan.
Buat otobiografi aja dok.
Keren
InsyaAllah bang, saya kumpulin dulu ya tulisannya di steemit :)
Dulu tahun 1990-an saya sering perjalanan naik bus dari Aceh ke Jakarta yang menempuh lerjalanan selama 2 hari 3 malam. Lelah sekali, namun bisa menikmati atau melihat kota atau daerah saat lewat. Palembang, saya pernah nginap di wisma Atlet dan juga mengarungi sungai Musi dan menikmati musik anak jalanan di bawah jembatan Ampera.
Salam kenal
@tabraniyunis
Salam kenal bang..
Waah, mantap nian perjalanannya. Palembang memang keren dengan segala keunikannya, apalagi saat ini terus berbenah. Tapi makin macet.. hehe
Menginap di wisma atlet jakabaring asikk juga bang. Hehe
Menginapnya saat acara Walhi. Hehehe.
Sukses Dok! Ahahaha. Palembang punya sejarah juga ya dalam kehidupannya dok. Saya pernah menetap di sana meski hanya 3 bulan. Saat itu dipercaya kantor sebagai Kepala Biro Koran Harian Amanah. Good posting, dok. Soalnya bisa berbagi kenangan.
Mantaaap bang. Pernah jugo tinggal di kota pempek.. heheh. Palembang telah menjadi salah satu kota saya bang, selalu saja ingin ke Palembang, serasa pulang kampung.
Trims ya udah mampir 😁😁
Saya teringat ketika dulu untuk pulang ke Brebes dari Banda Aceh menggunakan jalur darat. Harus menempuh 3 hari 4 malam yang melelahkan sekaligus menyenangkan karena dapat menyaksikan suasana berbagai daerah yang dilewati. Jalur barat, timur dan tengah sudah pernah saya alami. Cuma satu tujuan ingin bertemu keluarga besar di Brebes.
Salam hangat saya untuk keluarga ya Pak dokter @razack-pulo
Perjalanan panjang dan melelahkan memang bang, tapi seru sekaligus menegangkan.. hehe
Wah mantap banget bang @tusroni telah menempuh semua jalur.. luar biasa
Waalaikum salam, salam saya juga buat keluarga bang @tusroni :)
Waalaikumsalam
Terkadang kangen untuk menempuh jalur darat lagi. Hehe
Mancaaaap
Hahaha.. trims. Jambi pun kami singgahi 😁
Istrinya cantik anak nya ganteng om dokter,, perjalanan yang panjang dittgu episode selanjutnya om..
Hehe.. makasih yaa. Nantikan episode berikutnya yaa 😁
Masama om ntr berobat gratis ya😄😄🙈
Tp jgn syuting striping om ntr cape.. 😁
😀😀 beres
Yes yes yes.. ntr saya ajak @anitacarolina jg om.. 😁😁
Wisata trip pulau sumatera di selingi dengan culinary
Pengalaman yang melekahkan tapi sangat menyenangkan utk dinikmati.
Asiiik banget ki.. Perjalanan yg sangat menyenangkan sekaligus menantang.. 😁
Perjalanan yg mengasikan
Trims yaa :)
Wow kisahnya panjang ya ka..😀
Hahah. Bakalan panjang de..
Hehehe iya ka,,tp kl baca ceritane tuh asik ky dongeng...istrinya cantik bgt ka...