PuloCulinary #32: Roti’O, Makanan Praktis di Bandara

Selamat pagi sahabat steemian
Saya melanjutkan membali cerita kuliner dalam kemasan PuloCulinary. Kali ini tentang Roti’O, yang ditemui pada hampir setiap bandara dan mall di Indonesia.

Makanan praktis seperti sediaan Roti’O ini, sangat membantu mengganjal perut secara instan saat tiba atau transit di sebuah Bandara. Apalagi, bila kita keburu waktu, Roti’O solusi paling pas agar kita tidak lapar saat di dalam pesawat nantinya, apalagi maskapai yang kita tumpangi tidak menyediakan inflight meal.

Roti’O memang sangat unik, yang hanya menyediakan satu jenis roti saja. Cukup sederhana memang, bila dibandingkan dengan toko roti lainnya, yang menjual berbagai jenis roti dan berbagai rasa pula.

Saya kira, Roti’O memang sengaja mengusung konsep minimalis ini. Sebab ia ingin memanjakan konsumen dengan roti yang fresh dan sedap dimakan, sebab terkadang, baru saja diangkat dari oven. Sehingga kita dapat menikmatinya saat masih hangat.

Sesaat sebelum berangkat ke Jakarta dari Bandara Batu Besar Batam, saya kembali menikmati sepotong roti O, yang letaknya tidak jauh dari Gate A5, berhadapan dengan Starbucks Coffee.

Roti yang berbungkus kertas kuning ini bisa kita bawa atau makan di tempat. Citarasanya enak beraroma kopi, dengan sensasi renyah crispy di luar, dengan butter creamy di bagian dalamnya. Secara keseluruhan, roti ini memberikan rasa manis dan gurih.

Outletnya juga simpel dan minimalis, yang hanya menyediakan beberapa set kursi untuk pelanggan. Walaupun sederhana, tetapi cukup elegan, yang membuat kita nyaman bersantai sejenak di sana. Selain roti, outlet ini juga menjual beberapa jenis minuman.

Saya menikmati Roti’O di outlet tersebut sambil menunggu boarding. Harga sepotong Roti’O terbilang murah, hanya Rp 11.000 kita telah mendapatkan menu sepotong roti ukuran sedang.

Tak lebih 15 menit saya berada di outlet Roti’O, terdengar suara panggilan kepada penumpang Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA155 untuk segera menaiki pesawat.

Syukurnya Roti’O sudah habis saya santap, lalu saya pun beranjak dari tempat duduk, memasuki antrian masuk ke dalam kabin Garuda.