Kekhawatiran Pengguna Sepeda, Perlukah ?

in #indonesia7 years ago (edited)

Setelah bencana tsunami, budaya bersepeda kembali terlihat. Bukan berarti sebelumnya g ada, bahkan dari dulu sampai sekarang, masih banyak orang yang menggunakan sepeda sebagai transportasi utama. Kalau pagi kadang suka liat ibu-ibu yang kerjanya di sekitaran kampus, mayoritas sepedaan. Tapi setelah tsunami,budaya sepedaan meroket lagi. Bahkan ada yang bilang sepedaan itu budayanya bule 😁

Nah..budaya sepedaan ini belakangan g cuma sekedar buat pengisi hari libur atau akhir pekan dengan gowes ke tempat-tempat menarik, tapi juga dengan bike to work . Di Kota -kota besar lainnya, hal ini juga mulai ramai diminati.

image

Dalam sebuah FGD yg dilaksanakan beberapa waktu lalu, sebuah lembaga dari Swedia mempertanyakan gimana dengan kondisi bersepeda di Aceh , terutama untuk muslimahnya. Dari sebelum FGD itu saya sempat bingung, serius mau nanyain itu? Karena kayak kalimat saya diawal, di Aceh itu hal yang biasa, banyak ibu-ibu yang masih sepedaan. Hingga sampailah ke pembahasan apa yang menjadi kekhawatiran untuk bersepeda, apa halangan untuk tidak bike to work ?

Beberapa yang menjadi kekhawatiran adalah :

  • Cuaca panas menyengat
    Yah ini salah satu alasan terkuat kenapa rada susah sepedaan kalau ke Kantor / kampus. Panas sodara - sodara

  • Jarak tempuh yang terlalu jauh
    Dan panas juga

  • Tidak adanya infrastruktur pendukung
    Bagian ini sebenarnya agak- agak gimana gitu jadinya. Beberapa wilayah di Banda Aceh udah menyediakan jalur khusus sepeda. Walaupun pada kenyataannya jalur ini keseringan dijadiin lahan parkir atau tempat jualan kaki lima

image

  • Sepedaan mau, tapi gak punya sepeda
    Hehehe… sepeda memang mahal, tapi kalau diitung-itung sebagai investasi jangka panjang yang gak hanya bisa dipakai sebagai sarana transportasi, tapi juga untuk olahraga, pasti jadi gak terlalu mahal kan

  • Tidak tersedianya tempat parkir sepeda
    Ini juga jadi salah satu alasan untuk gak bike to work .Kalau di luar negeri, kadang suka lihat bagaimana sepeda itu antara di parkir di luar, atau dimasukin ke dekat ruang kerja si empunya sepeda.Gak kebayang saya harus ngangkat sepeda ya g gak ringan itu ke lantai 2

image

  • Takut
    Ketakutan orang-orang untuk sepedaan untuk ke Kantor atau ke tempat lainnya karena adanya rasa takut berlebihan terhadap pengguna jalan lainnya. Iya. Yang ugal-ugalan, yang mungkin merasa itu jalan milik pribadi, jadi suka-suka mau kayak gimana bawa kendaraan. Ketakutan-ketakutan yang masuk akal sekali.

Dari berbagai alasan diatas, bukan berarti tidak ada yang “bike to work*. Saya kenal beberapa dosen yang tetap kemana-mana dengan sepeda. Salut untuk mereka

Jalan Raya sebagai fasilitas publik haruslah dapat digunakan secara bersama-sama. Jadilah pengendara yang taat pada aturan berkendara. Jaga keselamatan diri, sehingga keselamatan orang lain (pengenalan lainnya) juga ikut terjaga. Mobil, motor, sepeda, becak sama-sama punya hak menggunakan jalan raya sebagai fasilitas publik, juga sama-sama punya kewajiban menjaga ketertiban berkendara

Saya termasuk 1 dari sekian banyak orang yang tidak bike to work karena alasan - alasan diatas. Tapi tetap berharap, suatu saat nanti, saya akan bisa ngelakuin ini. Sehat iya.. murah juga iya, dapat mengurangi polusi juga.

Itu saya, kalau kamu ?

Sort:  

Saya bike to sport ja laa

saya lari aja, tp bukan lari untuk ke kulam ya.. 🤣🤣🤣

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 62716.82
ETH 2447.73
USDT 1.00
SBD 2.65