Mengapa Kita Harus Bahagia?

in #indonesia6 years ago


Sumber | pixabay.com

Mengapa kita harus bahagia? Pertanyaan yang hampir serupa dengan Mengapa kita harus hidup didunia ini? Tentunya itu semua memiliki sebuah alasan. Bisa kita bayangkan jika hidup ini tidak memiliki alasan atau tanpa tujuan mengapa harus hidup. Hal ini sama saja seperti orang naik taksi tetapi tidak memiliki tujuan. Ketika kita memanggil taksi lalu masuk kedalamnya. Pasti sopir taksi akan bertanya " Mau di antara kemana?" Kalau kita menjawab "Jalan aja deh pak". Kira-kira apa yang akan terjadi?. Hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, sopir taksi hanya diam saja dan ragu untuk menjalankan mobilnya. Dia akan berpikir bahwa kita adalah orang yang sedang kabur dari rumah atau orang yang tidak memiliki cukup uang. Singkatnya, sopir taksi hanya akan mau melajukan taksinya jika kita telah mengkonfirmasikan kemana tujuan kita.

Kemungkinan yang kedua, sopir taksi akan tetap melajukan taksinya, tetapi hanya berputar-putar tanpa tujuan yang jelas. Taksi yang kita tumpangi tersebut akan menyusuri kota dari ujung ke ujung melewati jalan yang sibuk maupun sepi dalam waktu yang tidak dapat diperkirakan lamanya. Setelah itu, tentu saja kita harus membayar ongkos taksi dengan sangat mahal. Pikirkan, bahwa itu hanya akan membuang-buang waktu kita secara percuma karena perjalanan yang tanpa tujuan. Manakala ketika kita tidak menentukan tujuan perjalanan, maka sopir taksi juga tidak akan bisa mengantarkan kita ke lokasi yang kita tuju.



Sumber | pixabay.com

Begitu juga jika kita tidak memiliki tujuan dengan apa yang kita lakukan, maka orang yang berada disekitar kita yang semulanya ingin mendukung tindakan kita itu malah mengalami kebingungan. Dan akibatnya, kita hanya akan mengalami kerugian waktu, biaya, dan harapan di dalam hidup. Jika kita menjalani hidup tanpa tujuan, bisa dipastikan bahwa diri kita akan seperti zombie atau mayat hidup. Memang benar kita bersekolah, berkuliah, bekerja dan melakukan aktifitas lainnya, tetapi semuanya kita lakoni hanya sebatas rutinitas. Dalam rutinitas itu, kita tidak mendapatkan pendorong kearah suatu tujuan tertentu yang menggairahkan hidup kita. Sehingga lama-kelamaan hidup kita akan menjadi hampa dan tidak bisa bahagia dengan kehidupan yang kita miliki. Itu terjadi karena kita tidak memiliki alasan mengapa kita harus hidup?.

Sama halnya dengan kebahagiaan. Orang yang sudah mendapatkan kebahagiaan hakiki biasanya mereka punya alasan mengapa mereka harus bahagia. Bukan hanya itu, mereka juga mampu menjelaskan keindahan dan kesengsaraan apa saja yang akan terjadi jika mereka memilih untuk bahagia atau tidak. Gambaran dan rasanya begitu jelas dalam benaknya. Sehingga mereka selalu konsisten dan percaya diri untuk memutuskan hal tersebut bagi dirinya. Sebagian dari kita mungkin akan menganggap konyol jika mendapatkan pertanyaan "Apakah Anda ingin bahagia?". Anda pasti akan berpikir bahwa setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan. Namun, apakah benar demikian?



Sumber | pixabay.com

Jika Anda sehari-harinya hanya bertemu dengan sejumlah orang atau pribadi yang itu-itu saja, bisa jadi Anda akan menyimpulkan bahwa siapapun orangnya pasti menginginkan kebahagiaan. Akan tetapi, jika Anda telah menjumpai ribuan orang, baik dalam seminar maupun berkonsultasi secara pribadi. Pasti Anda juga akan menemukan tidak sedikit orang yang enggan bahkan menolak untuk bahagia secara tulus. Mereka tidak ingin bahagia tanpa syarat. Dengan kata lain, mereka selalu menggantungkan kebahagiaannya pada syarat-syarat tertentu. Sebagai contoh, seorang anak yang merasa tidak diterima di lingkungan sekolahnya, bahkan anak tersebut menganggap dirinya aneh karena berbeda dengan teman-temannya yang lain, sehingga anak itu merasa minder dan merasa rendah disekolanya. Disebabkan Papanya yang menolak untuk membelikan sepeda motor untuknya.

Yang terjadi pada anak tersebut pada dasarnya adalah penolakan untuk berbahagia secara tulus. Anak tersebut lebih memilih bahagia bersyarat, yakni setelah memiliki sepeda motor baru akan merasa kebahagiaan. Jika sepeda motor tidak dimilikinya, maka selama itu pula anak tersebut tidak akan merasa kebahagiaan. Dari kasus tersebut, kita dapat melihat bahwa tidak semua orang ingin bahagia. Banyak orang yang menggantungkan kebahagiaannya pada syarat-syarat tertentu. Mereka menduga jika syarat tersebut sudah terpenuhi, maka kebahagiaan lantas didapatkan. Padahal, mereka masih sulit untuk menggambarkan seperti apa kebahagiaan itu. Namun, yang perlu Anda ketahui, bahwa orang yang bahagia itu adalah orang yang memiliki banyak keunggulan, seperti hidup mereka akan lebih mudah, selalu merasa sehat, serta dikelilingi oleh orang-orang yang bahagia.


steempress witness2.gif

vote steempress witnesses here : https://steemit.com/~witnesses



Posted from my blog with SteemPress : http://rades.epizy.com/2018/09/06/mengapa-kita-harus-bahagia/

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by timons from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.15
JST 0.030
BTC 65353.52
ETH 2654.64
USDT 1.00
SBD 2.84