KONTES MENULIS - APA YANG MEMBUAT KAMU BERTAHAN DI STEEMIT?

Hai, Steemians!
Assalamualaikum.

Kali ini saya akan menjelaskan mengapa sampai saat ini saya masih betah menulis puisi, opini, essai, dan review buku di Steemit ketimbang memilih media sosial lain sebagai media menulis saya. Pernah saya katakan di postingan saya sebelumnya bahwa saya tipe orang yang agak susah menerima sesuatu hal yang baru, dan biasanya kalaupun saya paksa terima maka tak akan lama kemudian saya akan bosan. Saya seorang facebooker dan Blogger maniak level dewa. Semua catatan-catatan puisi ataupun yang berhubungan dengan sastra berserakan di sana. Saya tak pernah bosan menggunakan Blog ataupun Facebook sebagai media kecintaan.

Nah, saya baru beberapa hari bermain Steemit dan baru beberapa saja tulisan yang saya posting. Bahkan, bisa saya katakan awalnya saya memaksakan diri untuk bermain media sosial berbasis Blockchain ini. Biasanya saya akan bosan tak lebih dari 5 hari. Namun, kali ini berbeda. Sangat berbeda. Saya bahkan meninggalkan catatan saya yang berserakan di gudang Facebook. Ini merupakan diluar dari penalaran saya masalah kebosanan dan ketekunan. Di sini saya merasa nyaman untuk menulis. Pada waktu saya melakukan perkenalan di Steemit, saya mengatakan bahwa "Ini merupakan pengembangan diri saya untuk menulis, mohon jangan salah paham". Namun, ada sesuatu yang lain yang saya rasakan dan saya yakin penulis lain merasa yang sama. Steemit memberi saya sebuah apresiasi untuk semua karya-karya saya. Saya bukan hanya berbicara materi namun saya juga berbicara semua orang akan menghargai tulisan atau postingan yang kita ciptakan tanpa harus saling mengenal satu sama lain atau memfollow satu sama lain. Ini berbeda dengan media sosial yang saya anut sebelumnya. Penghargaan yang jelas berbeda.

Kemudian, saya menjadi paham bahwa Steemit ini adalah sebuah pulau yang besar atau sebuah negara dengan aturan aturan yang berlaku. Ini juga sebuah perbedaan yang menempatkan Steemit setingkat lebih tinggi. Sampai saat ini pun saya masih terus menyusuri lorong-lorong terang dalam Steemit. Dan perbedaan yang terakhir adalah saya (entah kenapa) terdoktrin untuk terus berkarya disini. Mungkin karena rasa nyaman tadi. Banyak ilham yang saya dapatkan di 'tubuh' Steemit ini yang membuat sebuah proses melahirkan karya yang bagus.

Steemit adalah sebuah rumah yang sederhana namun adem. Bagi saya yang pemula ini, yang lagi labil-labilnya di Steemit ini, saya merasa nyaman. Sebuah rumah memang harus seperti itu. Yang menyamankan orang-orang yang mencari keteduhan. Itu yang membuat saya bertahan.

Sukses terus, Steemit!