Menunggu Waktu Perancis Kalah

Saya bukan pecandu olah raga sepak bola. Saya juga tidak mempunyai idola dari sederetan pemain sepak bola terkenal di seluruh dunia. Dan saya juga tidak inten menyaksikan piala dunia yang digelar sejak bulan lalu. Tapi malam ini saya sengaja menunggu pertandingan final antara Perancis dan Kroasia. Dengan perasaan bangga, dan do'a, saya sangat ingin melihat tim Perancis kalah.

Saya sadar, dengan pernyataan saya di paragraf awal pasti ada fans Perancis yang marah. Mungkin jika saat ini saya di hadapan mereka, sudah pasti saya akan dihajar, dihina, lebih parahnya disekap dalam kamar selama pertandingan final berlangsung. Dan saya akan dilepas setelah Perancis menang.

Jika sebaliknya, yakni Perancis kalah, sudah barang tentu mereka akan menyekap saya dengan waktu yang tidak terbatas. Soalnya, mereka berpikir, bahwa Perancis kalah sedikit banyaknya karena do'a dan harapan saya sebelum pertandingan dimulai. Padahal Perancis kalah karena memang mereka sedang sial saja.

Malam ini saya dan teman-teman lain memilih Ali Kupi di Lampaseh sebagai tempat untuk menonton pertandingan final. Dan lucunya lagi, ini meja kopi deratan kedua dari layar infokus sudah kami booking sejak satu jam setengah sebelum pertandingan dimulai. Ini artinya, saya memang sangat ingin menyaksikan Perancis menangis darah.

Nah, kalau seandainya Kroasia yang kalah, lantas bagaimana nasib saya. Sudah barang tentu saya biasa-biasa saja, karena seperti saya sebutkan di awal, bahwa saya bukan pecandu sepak bola, dan saya tidak punya idola dari sederetan pemain sepak bola internasional.[]