Ada Pop Mie di Kehidupan Kami

in #indonesia5 years ago

Walau tidak seluruhnya iklan yang ditampilkan di televisi itu benar, dan ini juga bukan bentuk endorse produk, tapi terkadang apa yang ada di iklan ada benarnya. Seperti kemarin sore, selepas gerimis yang tidak terlalu lama itu, kawan-kawan bersepakat membeli Pop Mie ukuran mini. Walau ukuran mini, tapi lumayan juga untuk mengisi perut di sore hari. Alhamdulillah...

Seperti biasa, untuk membeli snack sore seperti ini selalu mengandalkan tek-tean, dan kala dana sudah terkumpul, barulah eksekusi dilakukan. Kali ini yang bertindak menjadi relawan adalah seorang teman yang masih terbilang muda dibanding kami semua. Dengan sedikit geram, ia tetap saja menjalankan perintah yang sudah disepakati.

Tidak mau kalah dengan yang tua, temanku yang masih muda pun minta agar kami segera memanaskan air di dapur. Bahkan ia kembali menekankan, agar saat ia kembali air sudah dipanaskan. Agar suasana baik-baik saja dan tetap dalam kondisi bahagia, seorang teman lain pun segera bertindak untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Selisih 10 menit air direbus, pembeli Pop Mie pun pulang. Ia membawa lima Pop Mie ukuran mini. Ini diluar kesepakatan, seharusnya ia membeli Pop Mie ukuran normal. Tapi tidak mengapa, yang penting saat ini Pop Mie sudah ada dan hanya menunggu air mendidik saja. Sejenak, sembari menunggu, kami pun kembali bercengkrama.

Tidak lama, sungguh tidak lama. Kurang dari sepuluh menit air sudah mendidih, dan kuali segera kubawa turun ke lantai bawah. Hampir saja air mendidih itu tumpah saat akan menuruni tangga, tapi Alhamdulillah tidak jadi.

Seorang demi seorang mulai membuka tutup cup, dan air panas pun dituangkan persis seperti saran penyajian yang tertera di luar cup Pop Mie. Walau demikian, ada dua hal yang tidak kawan-kawan patuhi, yakni pertama tentang batas air panas yang harus diisi 200 CC. Kedua tentang harus menunggu selama tiga menit.

Kalau boleh jujur, bagi kami, menunggu tiga menit terlalu lama untuk menikmati Pop Mie. Apalagi saat perut sedang keroncongan. Jika sudah begini, kayaknya waktu yang tepat hanya satu menit saja, dan itu kurasa sudah sangat memadai. Kalau pun tidak sanggup bersabar dengan satu menit, ya nikmati saja Pop Mie tanpa menyeduh lebih dulu. Tapi cara itu sangat tidak dianjurkan.

Suasana mulai senyap saat mulut sudah disumpal dengan mie, apalagi ditambah cabai agar lebih pedas. Sesekali setiap mulut meniup mie yang masih panas. Kelihatannya bersabar di kala makanan sudah di depan mata memang susah. Pun demikian, setiap diri selayaknya selalu mengajari jiwa agar keserakahan tidak mendominasi diri. Karena hidup dan berbagi dengan sesama itu sungguh sesuatu yang indah.

Sore itu semua Pop Mie sudah ludes tanpa sisa. Seingatku, belum pernah kami menikmati Pop Mie di waktu seperti ini. Semoga saja ada banyak waktu lain yang dapat menghadirkan suasana akrab seperti sebuah keluarga.

@pieasant

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 62699.43
ETH 2963.61
USDT 1.00
SBD 3.61