Mencicipi Lezatnya Selat Solo Salah Satu Kuliner Khas Solo #Eksplore Solo_3

Jalan-jalan ke Solo kurang afdol kalo nggak mencoba berburu kuliner. Solo dikenal sebagai salah satu Kota yang memiliki kuliner unik dan beragam, selain rasanya yang lezat, harga yang di tawarkan juga sangat bersahabat dengan kantong.

So, pastikan siapkan perut yah kalo jalan-jalan ke Solo karena ada banyak kuliner yang siap memanjakan perut kita.

Sate kere, nasi liwet, sate buntel, bubur lemu, gendar pecel, cabuk rambak, timlo, selat.

Beberapa kuliner tersebut siap menyambut kedatangan kita untuk berwisata kuliner di Solo.

Kemarin dalam rangka libur akhir tahun aku pulang kampung ke Solo, kesempatan ini juga nggak aku sia-siakan untuk eksplore Solo, meski belum semua tempat dan kuliner di datangi mengingat keterbatasan waktu.

Pilihanku kali ini jatuh kepada kuliner yang akrab dengan nama selat solo. Siang itu cuaca Solo panasnya luar biasa, plus macet di mana-mana. Maklumlah lah saat libur panjang seperti ini Solo akan kedatangan tamu dari berbagai tempat untuk menghabiskan waktu liburnya. Rasanya selat solo adalah pilihan yang pas, untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan ini.

Di Solo ada satu tempat yang cukup populer menyajikan kuliner satu ini.

Warung Selat Mbak Lies.

Aku sudah sering melihat Warung Selat Mbak Lies ini masuk liputan di berbagai acara tv. Tentu sudah bisa dipastikan rasanya menggugah selera hingga membuat orang-orang berdatangan kemari.

Warung selat Mbak Lies terletak di daerah Serengan Solo, bukan berada di pinggir jalan melainkan masuk di sebuah gang yang sempit. Meski begitu sudah bisa dipastikan tempat ini selalu ramai pengunjung. Apalagi saat libur panjang seperti ini.

Begitu sampai di depan Warung Selat Mbak Lies kita akan melihat aneka hiasan yang terbuat dari keramik seingga membuat tempat ini menjadi unik dan tiada duanya.

Saranku sih kalo ingin menikmati sajian kuliner ini jangan datang saat jam makan siang, karena pasti rame banget. Dan jika memang tempatnya penuh mau tidak mau kita harus menunggu.

Begitu melangkahkan kaki masuk ke halaman, seorang petugas akan langsung mencarikan tempat dan memberikan daftar menunya untuk kita.

Aku cukup dilema dalam memilih menu kali ini, karena semua makanan di sini enak dan sudah lama sekali aku nggak makan selat atau sop matahari. Selain makanan di sini juga ada beberapa minuman yang siap dijadikan teman bersanding.

Cukup lama memilih-milih, akhirnya aku menjatuhkan pilihan pada selat bestik.

Selat Solo atau biasa disebut sebagai steak jawa dalam satu porsinya biasanya terdiri dari daging sapi yang sudah direbus, telur rebus, buncis, wortel, kentang, mayonise yang disiram dengan kuah encer yang memiliki rasa perpaduan manis dan asam.

Di Warung Selat Mbak Lies ini sudah ada berbagai varian selat, mulai dari galantin, bestik, dan juga lidah. Soal rasa nggak perlu ditanyakan lagi. Hampir semua orang Solo sudah tau tentang kelezatan selat solo ini. Jadi nggak perlu khawatir kalo nyasar ketika mencari tempat ini.

Buat kita yang belum pernah ke sini pasti akan mengira jika tempat ini bukanlah sebuah tempat makan melainkan toko keramik maupun kerajinan keramik karena memang hampir seluruh sudut dipenuhi dengan hiasan keramik.

Mulai dari tempat duduk, meja, tempat cuci tangan terbuat dari keramik.

Kepopuleran Warung Selat Mbak Lies ini sudah menyebar bahkan sampai penjuru Solo, meskipun demikian sampai saat ini tempat ini tidak membuka cabang di manapun. Usut punya usut ternyata si empunya tidak ingin image dan cita rasa selat yang sudah di milikinya mengalami penurunan ketika memiliki cabang lain.

Di Solo sendiri entah sudah berapa tempat makan yang menyajikan selat solo ini. Kendati begitu tetap siapapun wisatawan yang penasaran dan merasa sudah langganan dengan selat solo di sini pasti akan kembali lagi ketika menjajakkan kakinya ke Solo.

Bagaimana tertarik untuk mencoba kuliner satu ini??
Jangan lupa pastikan selat solo masuk ke dalam list ketika melakukan traveling ke Solo ya.

Tetap sehat, tetap semangat biar bisa jalan-jalan.
Sampai jumpa postingan selanjutnya ya...

Terima kasih Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore serta teman-teman @indo-community atas dukungannya.