Kopi dan Caraku Menikmatinya

in #indonesia7 years ago (edited)

Bagi kebanyakan orang, kopi adalah candu bak magnet yang mampu menarik setiap penikmatnya. Bahkan rasanya sulit untuk mengatakan tidak pada setiap kenikmatan yang ditawarkannya.

Buatku sendiri kopi memang bukan lagi sebuah candu jauh setelah aku mengurangi kebiasaanku begadang untuk sekedar berhaha hihi dengan teman-teman, atau menemani kala klub favorit berlaga. Biar begitu tetap saja aku tak bisa lepas dari yang namanya kopi ini, yah meski nggak sebanyak dulu porsi dan intensitas waktu untuk menikmatinya.

Kopi_1.jpg

Dari Kopi hitam kita mengerti jika yang hitam tak selalu kotor dan yang pahit tak selalu menyedihkan

Bagi penikmatnya, kopi itu bisa membuat sakau. Pasti terasa ada yang kurang jika dalam sehari saja mereka melewatkan menikmati si hitam ini. Sejuta makna dan filosofi terkandung dalam setiap cangkir kopi. Pahit, manis, hitam dan pekat melebur jadi satu kesatuan. Arom khas yang tercium membuat siapapun terbius dan tak kuasa untuk menolak ajakan menikmatinya.

Kopi2.jpg

Aku bukanlah pecinta kopi, tapi aku tau bagaimana menikmati segelas kopi

Beberapa waktu lalu, aku sempat dibuat terpana dengan film Filosofi Kopi yang mengajak kita memahami kehidupan dari secangkir kopi. Dari sini aku belajar dan mengerti jika kopi tetap saja kopi, terasa istimewa tergantung dari sudut mana kita menilainya.

Setiap orang punya cara masing-masing untuk menikmati kopi. Demikian juga proses untuk menikmatinya, ada yang memilih langsung menyeduhnya dengan air panas. Tapi tak sedikit juga yang lebih memilih menggunakan mesin yang mengekstrak kopi seperti yang biasa kita lihat di coffeshop.

Kopi3.jpg

Bahagiakanlah mereka yang terkasih meski hanya dengan secangkir kopi

Jika dalam proses menikmatinya saja sudah berbeda-beda, apalagi soal rasa. Aku yakin tiap orang punya selera soal rasa. Entah itu kopi pahit, kopi manis, kopi hitam atau kopi yang sudah ditambahkan dengan creamer sekalipun, intinya satu menikmati kopi apapun gayamu, bagaimanapun caramu.

Menurutku Steemit ini layaknya sebuah kopi yang membuat candu. Dan untuk dapat menikmati secangkir kopi tentu kita tak akan buru-buru menenggaknya sampai habis. Begitulah aku memaknai Steemit ini, dua minggu berada disini aku ingin menikmati setiap proses demi proses yang aku jalani. Ada tidaknya vote, ada tidaknya follower tak apalah setidaknya aku menikmatinya sebagai sebuah proses. Bukankah secangkir kopi yang nikmat dihasilkan melalui proses yang tidak instan?

kopi.jpg
Source

Terkadang secangkir kopi bisa menjadi sebuah jawaban ketika kita mengharapkan kebahagiaan. Aroma dan rasa pahitnya yang khas justru mengingatkan kita pada manisnya hidup.

Sampai jumpa pada postingan selanjutnya ya..

Terima kasih kepada Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore, Team Kurator OCD Indonesia @mariska.lubis dan @macchiata , serta teman-teman Komunitas Steemit Indonesia atas supportnya.

Sort:  

Di Semarang ada banyak coffeshop yang mungkin bisa di review @patriciadian?

betul... review cafee dan coffeshop yang bayar nanti steemit asal rajin posting aja..ha.. ha.. :)

Siap..next time mbak @ririn dan kak @happyphoenix .hehee

betul mbak.. karena kopi tak selamanya pahit jika dicampur gula, susu dan creamer hehe :D

wah apalagi mendung-mendung gini, cocok sekali @rkb

Hidup tanpa kopi rasanya susah banget hehehe...

hahaha betul mbak, dalam secangkir kopi itu penuh dengan inspirasi dan imajinasi.

Sukses buat kawan-kawan Steemit di Jawa Tengah. Ayo jangan mau kalah sama Aceh. Hehehe....

hahaha saya masih seumur jagung kak @dsatria di Steemit, semoga saja kesuksesan teman-teman di Aceh menular ke Semarang.

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.030
BTC 69015.38
ETH 3758.20
USDT 1.00
SBD 3.45